Esaunggul.ac.id, Derasnya perkembangan arus Teknologi di Industri 4.0 ini membuat sejumlah hal berubah, salah satunya dalam hal media penyiaran. Perubahan ini ditandai oleh sejumlah efisiensi yang dilakukan oleh berbagai media mainstrem dalam melakukan siaran dan pekerjaan media lainya. Untuk itu penting sekali, masyarakat terutama perguruan Tinggi yang merupakan sebuah institusi pendidikan yang mencetak para lulusan berkualitas agar mengetahui hal apa saja yang akan dihadapi oleh mereka di masa yang akan datang.

Hal inilah yang menjadi perbincangan dalam prosesi penandatangan kerjasama antara Universitas Esa Unggul dengan salah satu media nasional yakni HI Indo TV yang diselenggarakan di ruang 202, Universitas Esa Unggul, Senin (20/05) lalu. Pemred Hi IndoTV, Donny de Keizer dalam sambutan pembukanya mengatakan Teknologi di Industri 4.0 saat ini sangat pesat perkembangannya dan terdapat kekurangan serta kelebihan dari perubahan era industri 4.0 ini, tergantung dari mana kita melihatnya.


Pemred Hi IndoTV dan Rektor Esa Unggul

Dari sudut pandang media, Dony melanjutkan sejumlah perubahan terjadi terutama dalam hal teknologi yang digunakan oleh media dalam membuat siaran serta produksi. Jika pada sebelum masuknya era industri 4.0, untuk memproduksi sebuah siaran membutuhkan 15 hingga 20 orang kru untuk membuatnya, di era industri 4.0 ini, sebuah produksi di media hanya membutuhkan 3 orang saja untuk menghasilkan sebuah produksi siaran.

“Jadi perusahaan media itu hanya membutuhkan sedikit orang untuk menghasilakn program siaran profesional seperti yang selama ini kita lihat di Televisi. dahulu harus ada 20 orang yang mengurus produksi siaran, saat ini tiga orang cukup. Tentunya tiga orang ini memiliki kualifikasi dan skill yang dibutuhkan,” terang Donny.

Tiga orang yang dimaksudkan doni ini memiliki paket skill yang telah dikuasa oleh masing-masing kru. Satu kru produksi, lanjut doni memiliki 5-6 skill seperti skill menjadi produser, kameramen, pengarah konten, penulis hingga Penyiar. Menurutnya, skill tersebut sudah lumrah dimiliki oleh seseorang di dunia media saat ini, karena kebutuhan akan efektifitas dan efisiensi. “Tidak mengherankan perusahaan media saat ini berani membayar mahal, orang-orang kreatif yang memiliki sejumlah skill ketimbang meng-hire orang yang hanya mahir di satu bidang saja,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Esa Unggul, Dr.Ir. Arief Kusuma, M.B.A berharap Kerjasama ini dapat segera direalisasikan pada beberapa program yakni Program School of media dan Program Pemagangan, hal ini agar para mahasiswa yang mengikuti alur produksi di sebuah media mainstrem dan dapat mengetahui teknik serta mengasah Skill mereka ketika mereka langsung terjun di dunia industri.

“Kami berharap kerjasama ini dapat memberikan Impact terutama bagi mahasiswa kami untuk mendapatkan pengalaman melalui sejumlah program yang tertera dalam MoU tersebut,” tutupnya.

Hadir dalam acara penandatangan tersebut yakni COO Communicasting Academy, Tony Sahputra, TV Producer TV One, Sandy Gunarso, Rektor STIE Paripurna & Communicasting Higher Education, Malthus Sitorus, CEO Alva Primero Talent Academy, Alexander Vadimitra. Sementara itu, dari perwakilan Universitas Esa Unggul hadir jajaran Warek, Dekan hingga dosen.