Esaunggul.ac.id, Diawal tahun, Universitas Esa Unggul melalui Departemen Hubungan Internasional menggelar kegiatan bertajuk “Nobar Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri 2024 dan Bincang Polugri Bersama Kementerian Luar Negeri” di Ruang A 811, Universitas Esa Unggul, Senin, 8 Januari 2024.

Kementerian Luar Negeri yang menggandeng 11 Universitas di 10 Kota berupaya mengajak mahasiswa untuk ikut memahami dan mencermati tentang bagaimana kondisi dan capaian Politik Luar Negeri Indonesia di kancah global selama sepuluh tahun terakhir.

Acara ini adalah sebagai upaya diseminasi informasi kebijakan luar negeri Indonesia kepada para pemangku kepentingan dan masyarakat Indonesia secara luas. Kegiatan ini juga merupakan bentuk pertanggungjawaban, transparansi dan akuntabilitas Kementerian Luar Negeri atas tugas pokok yang telah dilaksanakan. Diharapkan acara Nobar PPTM2024 dan Bincang Polugri dapat memberikan wawasan baru kepada kalangan civitas akademika terkait kondisi ekonomi, sosial, politik, dan masyarakat serta langkah diplomasi yang diambil Indonesia berdasarkan isu dan tantangan saat ini di kancah global.

Mengusung tema “Advancing Free and Active Foreign Policy: A Ten Year Journey”, PPTM 2024 paparkan capaian diplomasi Indonesia dan berbagai kerja sama di bidang diplomasi dan hubungan luar negeri sejak tahun 2014. “Selama hampir 10 tahun, Polugri Indonesia dijalankan secara konsisten berdasarkan prinsip bebas-aktif, berkiblat kepada kepentingan nasional dan terus berkontribusi bagi perdamaian dunia, sesuai mandat Konstitusi,” tegas Menlu Retno.

Kegiatan ini menghadirkan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler, Duta Besar Andy Rachmianto selaku narasumber yang membawakan materi tentang Isu-Isu aktual yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri pada PPTM 2024 secara live dari Gedung Museum Konferensi Asia-Afrika di Bandung.

Acara Nobar yang dibuka oleh Wakil Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Rilla Gantino, turut dihadiri oleh Dekan Fakultas Hukum Eniversitas Esa Unggul, Dr. Freddy Harris selaku Penanggap dan Kepala Biro Humas Universitas Esa Unggul sebagai moderator Dr. Budi Satrio serta para mahasiswa dan civitas akademika Universitas Esa Unggul. Acara dihadiri oleh lebih dari 350 mahasiswa yang antusias berdikusi mengenai PPTM, terutama mengenai Diplomasi Pelindungan Indonesia.

Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Dr. Rilla Gantino, SE, Ak, MM

Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Dr. Rilla Gantino, SE, Ak, MM, dalam kesempatannya menyampaikan terimakasi atas pelaksanaan acara bersama Kementerian Luar Negeri, Ia berharap mahasiswa esa unggul dapat minimba Ilmu dan menambah wawasan baru.
“Terima kasih untuk Kementerian Luar Negeri telah mengajak dan memberikan wawasan baru untuk mahasiswa-mahasiswi Esa Unggul. Saya berharap kedepannya Kemlu terus mengajak mahasiswa esa unggul untuk mengikuti kegiataan ini.tuturnya”

Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler menggarisbawahi capaian Diplomasi Pelindungan selama 9 tahun terakhir di mana Kemlu telah berhasil menyelesaikan 218.313 kasus WNI di luar negeri seperti evakuasi WNI dari wilayah konflik, penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), penyelesaian kasus keimigrasian dan ketenagakerjaan, dan beragam kasus lainnya. Hal ini dapat dicapai berkat perubahan paradigma: bahwa Perwakilan RI adalah Rumah Indonesia, Diplomat adalah pelayan warga negara Indonesia, serta pembangunan sistem pelindungan WNI di Kemlu dan Perwakilan RI. “Pelindungan WNi menjadi DNA bagi seluruh diplomat Indonesia” ujar mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Yordania tersebut.

Kemlu juga telah melakukan sejumlah inovasi dan terobosan antara lain dengan pembangunan Indonesian Seafarer Corner, penyusunan MoU Bilateral termasuk One Channel System dengan Malaysia dan Arab Saudi, Kerja sama di tingkat regional dan multilateral untuk penanganan kejahatan transnasional, serta inovasi digital dalam bentuk pengembangan Portal Peduli WNI, Safe Travel dan SMS Blast.

Seusai PPTM, Kemlu juga memfasilitasi pertemuan afternoon tea para Duta Besar negara Asia Tenggara, Afrika Utara, dan Afrika Sub-Sahara dengan Universitas Padjadjaran. Pertemuan menjajaki peluang kerja sama di bidang pendidikan dan riset. Beberapa topik yang dibahas di antaranya adalah investasi infrastruktur pendidikan, pendidikan vokasi, serta pemberian beasiswa bagi warga negara mitra di kawasan.

Lebih jauh, melalui program Nonton Bareng PPTM 2024 dan Bincang Polugri Bersama Kemlu publik nasional melalui kaca mata mahasiswa dapat melihat, merasakan dan mengapresiasi capaian kinerja diplomasi dan kebijakan luar negeri Indonesia. Kemlu mengakui pentingnya mahasiswa sebagai agen perubahan dalam politik luar negeri. Mahasiswa merupakan aset bangsa yang memiliki potensi besar dalam memperjuangkan isu-isu politik luar negeri. Mahasiswa sering kali menjadi suara dan agen perubahan yang kuat dalam diplomasi publik. Sebagai salah satu pemangku kepentingan dari generasi milenial, para mahasiwa memiliki potensi dan kapasitas untuk mempengaruhi opini publik, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, terkait kebijakan politik dan isu-isu penting lainnya.

Selain dilaksanakan di Universitas Esa Unggul Jakarta, “Nonton Bareng PPTM 2024 dan “Bincang Polugri Bersama Kemlu” juga dilaksanakan di Universitas Indonesia, Universitas Andalas, Universitas Pasundan, Universitas Diponegoro, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Airlangga, Universitas Hasanuddin, Universitas Mulawarman dan Universitas Warmadewa. Di setiap universitas dimaksud, Kemlu menghadirkan pejabat setingkat Eselon Satu sebagai narasumber utama serta civitas akademika setempat.

Kegiataan acara ditutup dengan foto bersama dengan seluruh tamu undangan dan Mahasiswa Esa Unggul yang hadir dalam kegiataan acara.