Perbedaan Asupan Energi, Protein, Zinc dan Penyakit Infeksi pada Anak Stunting dan Non Stunting Kelas 4 dan 5 di SDN 01 Pejaten Barat Jakarta Selatan

Deskripsi:

Latar Belakang : Anak sekolah adalah anak yang berada pada periode yang dimulai setelah masa balita dan berlangsung sampai pubertas, sering juga disebut sebagai periode laten yang berlangsung pada umur 6-12 tahun. Anak yang menderita kekurangan gizi akan mengakibatkan daya tangkapnya berkurang, penurunan konsentrasi belajar, anak tidak aktif bergerak, lemah daya tahan tubuhnya, dan pertumbuhan fisik tidak optimal sehingga postur tubuh anak cenderung stunting. Metode : Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Pejaten Barat Jakarta Selatan berlangsung dari bulan Januari sampai Juni 2016. Penelitian ini survey analitik dengan rancangan potong lintang (cross sectional). Penilaian gizi secara antropometri, recall 24 jam dan menggunakan FFQ, sedangkan untuk penyakit infeksi menggunakan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji beda t dan uji Mann Whitney. Hasil : Rerata Z-Score TB/U kelompok stunting sebesar -2,81-0,56 SD dan rerata Z-Score TB/U kelompok non-stunting sebesar -1,57-1,41 SD. Asupan energi, protein dan zinc sebesar 1727,15 372,18 kkal, 55,64-14,28 gr dan 8,15 (1,90- 19,40)mg. Kelompok stunting yang mengalami penyakit infeksi selama 1 bulan terakhir sebanyak 52,63%, sedangkan kelompok non-stunting sebanyak 42,11%. Uji beda t pada perbedaan asupan energi dan asupan protein pada anak stunting dan non-stunting diperoleh nilai p<0,05. Uji Mann Whitney pada perbedaan asupan zinc dan penyakit infeksi pada anak stunting dan non-stunting diperoleh nilai p>0,05. Kesimpulan : Terdapat perbedaan asupan energi dan asupan protein yang bermakna pada anak stunting dan non-stunting. Tidak terdapat perbedaan asupan zinc dan penyakit infeksi pada anak stunting dan non-stunting.

Penulis:

EVI SUFAERA ( 201432066 )

Download: