Deksripsi:

Pencapaian pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, sehat cerdas dan produktif merupakan tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa. Masalah Gizi Indonesia dilanda oleh masalah gizi ganda yaitu gizi lebih dan juga gizi kurang. Masalah gizi dapat terjadi pada seluruh kelompok umur, bahkan masalah gizi pada suatu kelompok umur tertentu akan mempengaruhi pada keadaan gizi pada siklus kehidupan berikutnya (intergenerational impact). 1 Masa kehamilan merupakan periode yang sangat menentukan kualitas SDM di masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh kondisinya saat masa janin dalam kandungan. Akan tetapi perlu diingat bahwa keadaan kesehatan dan status gizi ibu hamil ditentukan juga jauh sebelumnya, yaitu pada saat remaja atau usia sekolah 2 . Dampak masalah gizi pada periode remaja (persiapan hamil) cenderung melahirkan bayi dengan status BBLR yang akan menyebabkan stunting. i 2 Masa Remaja merupakan masa dimana organ reproduksi mulai berfungsi. Remaja Putri akan mengalami mentruasi sedangkan remaja putra mengalami mimpi basah (Proverawati, 2009). Masa remaja merupakan masa pencarian identitas sehingga remaja cepat terpengaruh oleh lingkungan. Kecemasan akan bentuk tubuh membuat remaja sengaja mengurangi asupan makan bahkan ada yang memilih tidak makan seharian atau lebih. Berdasarkan Riskesdas tahun 2007 prevalensi anemia remaja usia ≤14 tahun di Indonesia sebanyak 12,8%.Sekitar sepertiga remaja dan wanita usia subur menderita anemia gizi besi. Bila masalah ini tidak tertanggani maka akan berlanjut pada masa kehamilan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain one group design. Responden dalam penelitian ini remaja putri SMP Gatra desa Kohod Kabupaten Tangerang. Penelitian ini terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan masing- masing jumlah anggota sebanyak 98 orang. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari Edukasi Gizi, pengetahuan Gizi. Tingkat kecukupan zat gizi, diet sehat, status gizi dan siklus mentruasi.Edukasi gizi dalam bentuk penyuluhan menggunakan media ular tingga Radarzi. Alat ukur asupan makan menggunakan recall 3 x 24 jam. Status gizi menggunakan IMT/U. dan siklus mentruasi menggunakan kalender mentruasi. Analisis penelitian menggunakan uji T. hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian yang dilakukan pada 196 responden diperoleh gambaran skor pengetahuan tentang gizi seimbang. Skor pengetahuan tantang Gizi Seimbang responden menunjukan bahwa pada kelompok intervensi terjadi perbedaan bermakna baik hasil pretest dengan post-test 1 maupun post-test 2 (0.0001<0.05). Sedangkan pada kelompok kontrol tidak terjadi perbedaan bermakna antara pretest dengan post-test 1(0.564>0.05) sama halnya pada pretest dan posttest 2 (0.183<0.05). Hasil penelitian diperoleh nilai yang signifikan (0.0001<0.05).Artinya, terdapat perbedaan pengetahuan responden antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.Ada perbedaan yang signifikan siklus mentruasi pada kelompok responden yang menjalankan diet sehat dan responden yang menjalankan diet tidak sehat dengan nilai P=0,002. Tidak ada perbedaan yang signifikan siklus mentruasi pada kelopok status gizi normal dan status gizi tidak normal dengan P=0,15

Universitas Esa Unggul

 

Penulis:

  • Yulia Wahyuni
  • Ratna Dewi
  • Widia Sari

Download: