Deksripsi:

Anak adalah penerus bangsa, yang saat ini banyak menjadi pelaku atau korban dari kekerasan seksual, dimana angka korban kekerasan seksual meningkat dari tahun ke tahun. Perkembangan teknologi merupakan salah satu yang melatar belakangi peningkatan kekerasan seksual, karena meningkatnya jumlah anak yang telah terpapar pornografi, Disamping itu perkembangan teknologi juga membutuhkan cara pendekatan berbeda untuk mengenali bahaya dari kekerasan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeteksi dan pencegahan kekerasan seksual dengan model active learning pada anak sekolah dasar non formal Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen, dengan menggunakan metoda �BERANI‟ ( BElajaR dengan Active learNIng) dan diskusi teman sebaya. Pengukuran pengetahuan tentang jenis dan pelaku kekerasan seksual dengan kuesioner ( pre dan post tes) dan diskusi teman sebaya . Responden penelitian adalah 45 siswa non formal yang aktif di Yasasan Humanisti Tangerang. Hasil dari diskusi didapat hampir semua jenis kekerasan seksual kecuali perkosaan (83%) sudah dialami oleh beberapa siswa, dan hampir semua pelaku kecuali ayah dan kakek ( 67 %) menjadi pelaku pada beberapa kasus yang dialami siswa.Sedangkan dari kuesioner rata-rata pengetahuan siswa tentang jenis kekerasan seksual sebelum pelatihan 30,7 % dan setelah pelatihan 60 %. Dan rata-rata pengetahuan siswa terhadap pelaku kekerasan seksual sebelum pelatihan 20 %, setelah pelatihan 44,4 %. Hasil uji beda keefektifan program melalui pengetahuan , pelaku kekerasan seksual dan pengetahuan tentang teman/kerabat yang mengalami kekerasan seksual, didapat nilai sig p <0,05, artinya ada perbedaan perasaan siswa , pengetahuan siswa tentang jenis dan pelaku kekerasan seksual,yang menjadi lebih baik

Universitas Esa Unggul

 

Penulis:

  • Safitri M
  • Aziz Luthfi

Download: