Deksripsi:

PT. SS merupakan perusahaan otomotif terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai macam jenis filter yang memiliki kendala jumlah produksi komponen inner tube yang tidak sesuai dengan permintaan yang dibutuhkan, sehingga berakibat keterlambatan proses produksi hydraulic filter. Untuk mangatasi masalah tersebut dapat digunakan konsep lean manufacturing yang merupakan suatu pendekatan sistemik dan sistematik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan waste (pemborosan) melalui perbaikan secara terus menerus (continuous improvement). Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi waste (pemborosan) yang terjadi pada proses produksi komponen inner tube dari produk hydraulic filter di PT. SS dan menentukan tindakan perbaikan untuk mengurangi waste (pemborosan) yang terjadi pada proses produksi komponen inner tube dari produk hydraulic filter di PT. SS. Rancangan penelitian ini menggunakan metoda kuantitatif non-experiment, berupa analisis deskriptif. Observasi lapangan dilakukan secara langsung untuk mengamati kondisi nyata di perusahaan, seperti proses produksi, sistem penjadwalan, kondisi bahan baku, cara kerja karyawan, dan permasalahan yang sering dihadapi. Observasi dilakukan melalui komunikasi dan mempelajari data-data historis yang telah ada. Selanjutnya dari hasil observasi tersebut dibuat visualisasi kondisi proses produksi dengan Value Stream Mapping untuk mempermudah pemahaman aliran proses secara sistematis serta memperjelas seluruh aktivitas produksi. Data produksi dan waktu operasi didapatkan melalui observasi langsung, data historis, dan wawancara. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan wawancara dan benchmark kepada pelaku produksi yang terkait dengan proses produksi inner tube produk hydraulic filter di PT. SS untuk mengidentifikasi pemborosan (waste) yang terjadi. Setelah data pemborosan (waste) didapatkan, dilakukan pengelompokkan seven waste untuk mengetahui tipe pemborosan (waste) dan menentukan tipe yang dominan terjadi pada value stream dengan tahapan pengolahan data terdiri dari Penyusunan Current State Value Stream Mapping, Pemetaan dengan menggunakan Process Activity Mapping, Identifikasi 7 Waste Berdasarkan NNVA dan NVA, dan Identifikasi Waste. Berdasarkan penelitan pada proses pembuatan komponen inner tube perforating di PT. SS untuk 1 (satu) gulung coilan yang menghasilkan rata-rata 50 pcs komponen inner tube perforating, diperoleh beberapa hasil, antara lain: total waktu sebesar 50174,4933 detik yang terdiri dari waktu siklus sebesar 13,9374 jam dan lead time sebesar 2,7892 hari, aktivitas yang dominan terdapat pada aktivitas Operation sebesar 66,4940% dan aktivitas Delay sebesar 29,4840%, waste yang dominan terdapat pada jenis waste motion dengan persentase sebesar 79,2018% yang memiliki jumlah aktivitas sebanyak 33 aktivitas dengan waktu total sebesar 20103,7038 detik, terdapat 64 aktivitas yang terdiri dari 14 aktivitas Value Added (VA) dengan persentase sebesar 62,7735% dengan total waktu sebesar 42802,2045 detik, untuk aktivitas Necessary but Non Value Added (NNVA) terdapat 20 aktivitas dengan persentase sebesar 19,9636% dengan total waktu sebesar 13612,1755 detik, dan untuk aktivitas Non Value Added Activity (NVA) terdapat 30 aktivitas dengan persentase sebesar 17,2629% dengan total waktu sebesar 11770,726 detik, dan usulan perbaikan untuk proses pembuatan komponen inner tube perforating di PT. SS adalah akan dilakukan pada perbaikan metode kerja yang dapat dilakukan dengan berbagai hal seperti penerapan line balancing, penerapan economic motion, pembuatan alat bantu untuk material handling, dll.

Universitas Esa Unggul

 

Penulis:

  • Taufiqur Rachman
  • Arief Suwandi

Download: