Deskripsi:

Proses pembelajaran saat di Perguruan Tinggi berbeda dengan saat di SMA. Pada masa SMA guru yang menjadi center point dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar berjalan satu arah sehingga siswa menjadi pasif dan kurang mandiri. Sementara itu di Perguruan Tinggi proses pembelajarannya lebih menuntut keaktifan dan kemandirian mahasiswa untuk memperoleh informasi serta berlangsung secara dua arah. Mahasiswa harus memiliki motivasi berprestasi yang tinggi agar dapat lebih mengeksplorasi potensi dirinya sehingga mereka dapat menyelesaikan studinya dengan hasil maksimal dan agar mereka dapat bersaing di dunia kerja / industri. Ciri-ciri mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi antara lain keinginan untuk menjadi yang terbaik, memiliki tanggung jawab pribadi terhadap kegiatankegiatan yang dilakukannya, adanya kebutuhan akan umpan balik, menghindari tugas yang terlalu sulit atau juga terlalu mudah, kreatif dan inovatif dalam pencapaian tujuan, waktu penyelesaian tugas. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif, yaitu untuk mendapatkan gambaran motivasi berprestasi mahasiswa Universitas Esa Unggul ankatan 2010 program regular. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Esa Unggul angkatan 2010 program regular dengan jumlah 296 sampel. Teknik sampling yang digunakan adalah Proportionate Random Sampling. Alat ukur motivasi berprestasi yang digunakan adalah kuesioner motivasi berprestasi (skala Likert) yang disusun berdasarkan teori Mc Clelland. Berdasarkan perhitungan statistik dengan teknik Cronbach Alpha menggunakan program SPSS 17. 0 di dapat reliabilitas sebesar 0, 880 Hasil penelian dari 185 mahasiswa yang terkatagori menunjukan bahwa 49,2% mahasiswa memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dan 50, 8% mahasiswa memiliki motivasi berprestasi yang rendah. Mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi adalah mahasiswa yang berjenis kelamin perempuan, bersuku bangsa Betawi dan Sunda, dengan urutan kelahiran ke-2, berkuliah di fakultas Ekonomi, Tehnik, Desain, Ilmu Komunikasi, Psikologi dan Ilmu Komputer, memiliki IPK pada semester 1 ≥ 3.01 dan mendapatkan uang saku sebesar Rp.350.000 – Rp.700.000 setiap bulannya. Sedangkan mahasiswa yang cenderung memiliki motivasi berprestasi rendah adalah mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki, bersuku bangsa Jawa, Batak dan Tionghoa, dengan urutan kelahiran ke-3, 4, 5 dan 7 serta, berkuliah di fakultas Ilmu Kesehatan, Hukum dan Fisioterapi, memiliki IPK pada semester 1 ≤ 3.00 dan mendapatkan uang saku sebesar ≤ Rp. 300.000 setiap bulannya. Dimensi motivasi berprestasi yang paling dominan dalam penelitian ini adalah dimensi waktu penyelesaian tugas yang artinya mahasiswa Universitas Esa Unggul angkatan 2010 program regular mereka kurang termotivasi untuk menyelesaikan tugas dengan segera, tetapi mereka cenderung menunda-nunda tugas yang dimilikinya.

Penulis :

Gusti Septyadi Nugroho ( 2006-71-027 )

Download :