Mahasiswa dan Dosen Bioteknologi saat melakukan penelitian

Mahasiswa dan Dosen Bioteknologi saat melakukan penelitian

Esaunggul.ac.id, Penelitian dan pengembangan merupakan hal lumrah yang dilakukan oleh seluruh sivitas Esa Unggul baik mahasiswa maupun dosen. Salah satu program studi di Universitas Esa Unggul yang selalu mengelurkan hasil penelitiannya yakni Bioteknologi. Kali ini kabar membanggakan datang dari dosen sekaligus Ketua Program Studi Bioteknologi UEU, Dr. Titta Novianti, M.Biomed. yang berhasil mendapatkan dana hibah kedai reka.

Titta menjelaskan hibah yang diberikan oleh kedai reka ini dalam bentuk pembelian alat laboratorium sebesar 400 juta dan disetujui untuk dibiayai membangun research center untuk pengembangan dan penelitian tentang Bioteknologi.

“Kita bersyukur mendapatkan dana hibah untuk pengembangan, ini merupakan hal yang membanggakan sekaligus patut disyukuri karena dengan hibah ini fasilitas terkait penelitian dan pengembangan dan keilmuan dapat dilaksanakan secara maksimal,” ucapnnya.

Titta pun menambahkan dana hibah ini terkait dengan riset optimasi reagent kit qPCR covid 19, dengan volume seminimal mungkin yang dapat membuat hasil uji optimal, sehingga membantu laboratorium uji covid 19. Titta pun meyakinkan dengan begitu dapat menekan biaya pemeriksaan sampai seperempatnya, karena mampu menggunakan volume reagent kit yang sangat mahal harganya dengan volume seperempatnya namun menghasilkan hasil uji qPCR yang optimal.

“Tentunya penelitian ini dapat berimpact pada semakin efisiennya biaya uji qPCR, sesuai anjuran presiden saat ini untuk dapat menurunkan biaya uji qPCR covid 19 maka metode ini sangat membantu para laboratorium klinik uji PCR covid 19,” ujarnya.

Dirinya pun berharap dengan adanya hibah terkait pengembangan Research center ini semakin menigkatkan kemampuan serta skill seluruh sivitas bioteknologi UEU untuk terus mengembangka inovasi dan penelitian yang dapat berguna bagi masyarakat.

“Mudah-mudahan ini momentum kita sebagai Institusi perguruan tinggi untuk terus berbenah dan meningkatkan inovasi lewat penelitian dan pengembangan khususnya di bidang Bioteknologi,” tutupnya.

Titta pun menambahkan nantinya dalam penelitian ini akan dikerjakan bersama tim dosen dan mahasiswa Program Studi Bioteknologi bekerjasama dengan PT Ecosains Hayati, PT Ecosains Hayati ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang suplier alat dan reagent molekuler dan saat ini merupakan salah satu perusahaan distributor reagent kit qPCR covid 19.

Program studi Bioteknologi Universitas Esa Unggul adalah Program Studi Bioteknologi pada jenjang pembelajaran sarjana (strata 1/S1) yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pendidikan sampai tahap sarjana Bioteknologi, dengan gelar lulusan S.Si. Program Studi Bioteknologi Universitas Esa Unggul memiliki keunggulan dan karakteristik Bioteknologi Kesehatan dan Pangan yang berbasis Bioechonomics dan Biotechpreneurship dengan mengaplikasikan Bioengineering, Nanoteknologi, dan Bioinformatika.