Deskripsi:

Latar Belakang : Gagal ginjal kronik berkaitan dengan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible. Salah satu terapi pengganti gagal ginjal kronik adalah hemodialisis yang bertujuan menggantikan fungsi ginjal sehingga dapat memperpanjang kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik.Kesuksesan hemodialisa tergantung pada kepatuhan pasien, khususnya kepatuhan dalam pembatasan asupan cairan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, salah satu caranya adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan. Tujuan : mengetahui pengaruh metode pendidikan kesehatan individual terhadap kepatuhan dalam pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik. Metode Penelitian : Metode yang digunakan adalah pre eksperiment, one grop preposttest design. Sampel yang digunakan adalah pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa rutin sebanyak 37 orang dengan teknik non probability sampling dan jenis consecutive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji Mc Nemar. Hasil Penelitian : rerata usia responden adalah 52 tahun, sebagian besar responden jenis kelamin laki-laki (75,7%), berpendidikan SMP (40,5%), tidak bekerja (29,7%), dan hasil penambahan berat badan tertinggi diantara waktu dialisis pada pre-test adalah kategori rata-rata (4% – 6%) sebesar 48,6% sedangkan hasil penambahan berat badan tertinggi di antara dua waktu dialisis pada post-test adalah kategori ringan (< 4%) 75,7%. Setelah dilakukan uji statistik Mc Nemarmenunjukkan terdapat perbedaan antara dua pengukuran kepatuhan sebelum dan setelah pemberian metode pendidikan kesehatan individualdidapatkan nilai ??= 4,167lebih besar dari nilai ??tabel (3,814) dengan p < 0,05. Kesimpulan :Metode pendidikan kesehatan individual berpengaruh dalam meningkatkan kepatuhan dalam pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik di RSUD Tarakan.

Penulis :

Tatu Hirmawaty ( 201033010 )

Download :