Deskripsi:

Angka kematian bayi dan neonatus masih cukup tingi di Indonesia, dimana masalah utama penyebab kematian bayi terdapat pada saat neonatal. Salah satu penyebab kematian neonatus yaitu bayi dengan berat badan rendah (BBLR) yang saat ini mencapai prevalensi 10,2%. Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kematian pada BBLR, dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu. Jika PMK tidak dilaksanakan dengan baik, maka akan berdampak pada kesehatan dan kelangsungan hidup bayi. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi praktek Perawatan Metode Kanguru (PMK) pada ibu yang mempunyai Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Metode: Penelitian ini akan dilaksanakan di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dengan populasi penelitian adalah ibu yang mempunyai BBLR paska perawatan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Variabel dependen yaitu praktek PMK dan variabel independen yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan dianalisa menggunakan analisa bivariat χ2. Hasil: Rata-rata durasi praktek PMK pada ibu BBLR yaitu 2,2 jam per hari. Berdasarkan uji statistik Mann-Whitney U, terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan praktek PMK pada ibu BBLR (z=-2,263, p value<0,05, CI 95%). Saran: Meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan secara berkelanjutan mengenai PMK dan kunjungan rumah oleh petugas kesehatan secara kontinyu untuk memeriksakan kondisi BBLR dan praktek PMK pada ibu BBLR

Universitas Esa Unggul

 

Penulis:

  • Intan Silviana Mustikawati
  • Ade Heryana

Download