Deskripsi :
Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas intervensi kebersyukuran untuk meningkatkan kesejahteraaan subjektif pada korban pelecehan seksual. Banyak dampak yang diakibatkan oleh pelecehan seksual diantaranya adalah menurunnya harga diri, menurunnya
kepercayaan diri, depresi, kecemasan, ketakutan terhadap perkosaan serta meningkatnya ketakutan
terhadap tindakan-tindakan kriminal lainnya. Kondisi ini menyebabkan kesejahteraan seseorang rendah, yaitu cenderung merasa tidak puas dengan kehidupannya, tidak merasakan kebahagiaan dan sering merasakan emosi negatif seperti kecemasan dan kemarahan. Oleh karena itu diperlukan upaya penanganan supaya korban pelecehan seksual dapat meningkatkan kesejahteraannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan intervensi kebersyukuran. Kebersyukuran merupakan konstruksi kognitif, emosi, dan perilaku. Kebersyukuran sebagai konstruksi kognitif ditunjukkan dengan mengakui kemurahan dan kebaikan hati atas berkah yang telah diterima dan fokus terhadap hal positif di dalam dirinya saat ini.
Sebagai konstruksi emosi, kebersyukuran ditandai dengan kemampuan mengubah respons emosi terhadap suatu peristiwa sehingga menjadi lebih bermakna. Analisis data kuantitatif menggunakan nonparametrik Wilcoxon Signed Ranks Test . Analisis data kualitatif dari hasil observasi dan wawancara. Hasil analisis data menunjukkan bahwa probabilitas sebesar 0,021, nilai ini menunjukkan bahwa probabilitas di bawah 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa intervensi kebersyukuran dapat meningkatkan kesejahteraan subjektif pada korban pelecehan seksual
Universitas Esa Unggul
Penulis :
- Yeny Duriana Wijaya
- Mariyana Widiastuti
Download :