Esaunggul.ac.id, Beragamnya masalah kesehatan di Indonesia yang diakibatkan oleh beberapa aspek seperti peningkatan populasi, kemunculan penyakit-penyakit baru, kebijakan jaminan kesehatan hingga kurangnya Literasi kesehatan di masyarakat membuat sejumlah kalangan yang berasal dari akademisi, profesi, umum dan pemerhati kesehatan merasa perlu untuk membahas dan merumuskan solusi untuk mangatasi permasalahan kesehatan di Indonesia.

Hal inilah yang mendasari Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul untuk menggelar Konfrensi Kesehatan Internasional bertajuk “The 1st International Conference on Health (1st ICOH),” yang akan digelar di Jakarta, 16-17 Oktober 2019 mendatang. Ketua Penyelenggara ICOH, Dr. Cri Sajjana Prajna Wekadigunawan, MPH, Ph.D mengatakan tema yang akan dihadirkan dalam konferensi ini ialah Improving Quality of Care and Equity in Health.

Weka menjelaskan dipilihnya tema tersebut dikarenakan dalam hal peningkatan kesehatan bukan hanya tentang terhidar dari penyakit saja, namun lebih luas lagi peningkatan kesehatan juga berarti Kesejahteraan (Well Being) seseorang juga harus terjamin. Untuk itu, pembahasan terkait kesehatan ini harus melibatkan berbagai aspek bukan hanya dari kalangan tenaga kesehatan saja.

” Jadi dalam konferensi Kesehatan Internasional ini, kita akan membahasnya dari sejumlah aspek dan melibatkan berbagai kalangan contohnya dari Psikologi, di sini mereka akan berperan untuk mempresentasikan sejumlah masalah penyakit mental populer seperti insomnia,ada juga dari Hukum mungkin membahas dari sisi Kesehatan terkait isu aborsi, atau dari Ekonomi terkait jaminan kesehatan,” terang Weka di Universitas Esa Unggul, 27 September 2019.

Sementara itu dari Penaggulangan dan pencegahan penyakit, Weka melanjutkan Konferensi ini akan menitikberatkan pembahasanya kepada kemunculan penyakit berupa emerging disease, re-emerging disease dan new emerging disease. Menurutnya, tiga klasifikasi penyakit ini seharusnya mendapat perhatian lebih oleh masyarakat, akademisi, tenaga kesehatan hingga pemerintah.

“Tiga penyakit yang terklasifikasi kemunculanya yakni emerging disease yakni penyakit yang banyak ditemukan, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), re-emerging disease, penyakit yang muncul kembali seperti Filariasis atau kaki gajah , dan new emerging disease yaitu Penyakit baru yang muncul dan menjadi pandemik seperti ebola dan flu burung, ini akan kita bahas sepenuhnya di Konferensi ICOH” tuturnya.

Dirinya pun berharap hasil yang dapatkan dalam Konferensi ICOH ini mampu memberikan Feedback bagi seluruh lapisan masyarakat, kalangan akademisi dan parktisi,tenaga kesehatan dan pemerintah agar mengatasi sejumlah masalah kesehatan di Indonesia.

“Mudah-mudahan ini menjadi momentum kita untuk memperbaiki sejumlah masalah kesehatan di Indonesia dan kedepannya, ICOH ini mampu menjadi jembatan komunikasi lintas profesi maupun negara untuk saling bertukar informasi dan penelitian terkait berbagai masalah kesehatan baik lokal, regional maupun internasional,” tutupnya.

ICOH 2019 akan menjadi Konferensi Internasional yang informatif dan menarik mencerminkan arah Kesehatan dengan menawarkan beragam isu dan pembahasan untuk peserta dari semua latar belakang. Peneliti, akademisi, spesialis perawatan kesehatan, dokter, ekonom kesehatan, profesional kesehatan masyarakat, ilmuwan, pekerja perawatan kesehatan, pembuat kebijakan, mahasiswa, pekerja sosial dan profesional. ICOH sendiri mengundang para praktisi dari sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik yang tentunya berkompeten di bidang Kesehatan.