Seminar Gizi Seimbang & Hidup Sehat

Rabu, 17 Juni 2009

Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu – Ilmu  Kesehatan UIEU menggelar Seminar “Konsep dan Aplikasi Gizi Seimbang Menuju Hidup Sehat, Aktif dan Produktif”

Dalam upaya menyebarluaskan ‘konsep dan aplikasi gizi seimbang’ ke berbagai kalangan yang memiliki komitmen untuk memajukan ilmu gizi di Indonesia, Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas INDONUSA Esa Unggul bekerjasama dengan Koalisi Fortifikasi Indonesia (KFI) menyelenggarakan Seminar Sehari “Konsep dan Aplikasi Gizi Seimbang menuju Hidup Sehat, Aktif dan Produktif” pada Sabtu, 30 Mei 2009 di Aula Kemala, UIEU. Rangkaian kegiatan yang disajikan berupa Seminar dan Pameran. Seminar disampaikan oleh 4 orang pembicara yang merupakan para ahli kesehatan.  Seminar diawali pembukaan oleh Dr. Ir. Arief Kusuma, MBA (Wakil Rektor I), kemudian dilanjutkan dengan peresmian acara Seminar ini.  Peserta yang hadir dalam acara ini kurang lebih 200 orang yang berasal dari dinas kesehatan, puskesmas, rumah sakit, para akademisi kesehatan, para mahasiswa UIEU maupun yang berasal dari universitas lain, masyarakat umum.  Tujuan seminar ini adalah meningkatkan pemahaman di kalangan pendidik, provider gizi, dan masyarajat luas tentang gizi seimbang dengan “nutrition guidelines” yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia dan aplikasinya di masyarakat atas dasar perkembangan ilmu gizi.

Pembicara seminar yang pertama disampaikan oleh dr. Endang L. Achadi, MPH, Dr.PH (Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia) yang membahas tentang gangguan gizi pada janin dan usia dini sebagai faktor resiko terjadinya penyakit degeneratif. Kegemukan merupakan faktor resiko beberapa penyakit degeneratif (seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung koroner).  Penyakit degenaratif adalah suatu penyakit dimana fungsi atau struktur jaringan atau organ yang terkena mengalami perubahan kearah buruk secara progresif dengan berjalannya waktu, disebabkan oleh meningkatnya usia atau karena pilihan terhadap gaya hidupnya (misalanya pola makan berlebih dan tak seimbang, dan aktivitas fisik kurang). Faktor yang menimbulkan penyakit degeneratif adalal pola makan dengan gizi tidak seimbang, dan kekurangan gizi pada usia dini. Penanggulangan masalah gizi harus menjadi tanggung jawab bersama dari berbagai sektor, yakni Tenaga Gizi dan Kesehatan Penyuluh Gizi di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat kerja, dan sektor lainnya.

Pembicara seminar yang kedua disampaikan oleh Prof. Em. Dr. Soekirman (Guru Besar Ilmu Gizi IPB) yang membahas tentang konsep gizi seimbang dan penerapannya di berbagai kelompok masyarakat.  Prof. Soekirman mengungkapkan bahwa penerapan konsep gizi seimbang bukan hanya ‘Empat Sehat Lima Sempurna’ yang terdiri dari sumber karbohidrat, lauk pauk, sayur mayur, buah – buahan dan dilengkapi dengan segelas susu, namun menerapkan Piramida Gizi Seimbang.  Piramida Gizi Seimbang saat ini sudah menjadi pedoman gizi di semua negara dan didukung oleh Organisasi Pangan Dunia (FAO).  Di tiap negara bentuk Piramida Gizi Seimbang berbeda – beda karena dipengaruhi oleh budaya dan makanan pokok negara masing – masing.

Pembicara seminar selanjutnya adalah Prof. Dr. Sidhartawan yang memaparkan tentang penerapan praktis gizi seimbang dalam menanggulangi penyakit degeneratif. Melengkapi pembahasan gizi seimbang dalam seminar ini, Prof. Dr. Hardiansyah, MS, Ph.D (Mayor Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia IPB) menyampaikan tentang pentingnya cairan dalam gizi seimbang. Air sangat penting bagi tubuh karena merupakan pengisi rongga sel dan kerja sel, pembentuk/komponen cairan tubuh, pengaturan Ph dan metabolisme, pelarut dan pengencer, sarana transportasi zat, pengatur suhu tubuh, media pembuangan toksin dan sisa metabolik, mensuplai mineral dan elektrolit.  Oleh karena itu air merupakan komponen utama dalam tubuh, bayi 80%, orang dewasa 70%, dan lansia 50%.  Umumnya, tubuh membutuhkan 1,5 – 2,6 liter cairan per hari.

Dengan diadakannya Seminar sehari “Konsep dan Aplikasi Gizi Seimbang Menuju Hidup Sehat, Aktif dan Produktif” ini pemahaman dan aplikasi gizi seimbang dapat diterapkan dan diaplikasikan pada masyarakat, lembaga pendidikan dan kesehatan, dan lembaga fungsional lainnya.

[line]

Read More Post
[categories include =”8″]