angka stunting

Esaunggul.ac.id, Tim dosen dari Universitas Esa Unggul dari berbagai disiplin ilmu melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) mengenai angka stunting. Kegiatan yang didanai oleh Hibah DRPTM Kemendikbud tahun 2024 bertema “Pemberdayaan Kelompok PKK untuk Menurunkan Angka Stunting di Desa Sukamulya, Tangerang Melalui Media Komunikasi”.

Acara yang berlangsung di Desa Sukamulya, Tangerang, Provinsi Banten ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait gizi dan kesehatan.

Program ini juga diharapkan bisa menyampaikan informasi mengenai pencegahan stunting di kalangan keluarga ekonomi menengah ke bawah.

Tim dosen yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari Dr. Ummanah, S.Sos, M.Si sebagai Ketua Tim, Ir. Nizirwan Anwar, MT, IPM, ASEAN.Eng, dan Yuliati, S.Kep, M.Kep, MM sebagai anggota.

Mereka bekerja sama dengan kelompok PKK setempat untuk memberdayakan masyarakat melalui pemaparan materi edukatif, pemberian makanan tambahan sehat dan bergizi, serta pelatihan pembuatan media komunikasi dan pengelolaan website berupa portal aplikasi informasi angka stunting.

Menurut Ummanah, kegiatan ini memiliki potensi besar untuk mengubah paradigma masyarakat tentang pentingnya gizi dan kesehatan keluarga.

“Melalui edukasi dan penggunaan media komunikasi yang efektif, kami berharap dapat menurunkan angka stunting di Desa Sukamulya, sekaligus memberdayakan masyarakat untuk memperhatikan aspek kesehatan anak-anak,” jelasnya.

Nizirwan menambahkan bahwa salah satu aspek penting dalam kegiatan ini adalah penggunaan teknologi dan media komunikasi. “Kami melatih anggota PKK untuk membuat media komunikasi yang efektif serta memperkenalkan portal aplikasi informasi angka stunting. Portal ini akan mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi mengenai status gizi anak, pencegahan stunting.”

Yuliati, sebagai dosen ilmu kesehatan dalam tim, memimpin sesi pemberian makanan bergizi yang secara simbolis diserahkan kepada perwakilan keluarga.

“Kami memberikan makanan tambahan bergizi seperti susu, biskuit kaya zat besi, dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak dalam masa pertumbuhan. Ini adalah langkah kecil, namun penting, dalam membantu masyarakat memahami pentingnya nutrisi yang baik bagi kesehatan anak,” ungkap Yuliati.

Dalam sambutannya, PJ Kepala Desa Sukamulya, Bapak Subki, menyampaikan apresiasi atas inisiatif tim dosen memperhatikan masalah stunting yang menjadi tantangan besar di wilayah tersebut.

“Kami berterima kasih kepada tim dosen yang telah memberikan perhatian lebih pada isu stunting ini. Kami berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat Desa Sukamulya bisa lebih memahami pentingnya asupan gizi dan bagaimana mengelolanya dengan baik untuk menurunkan angka stunting di desa ini,” ujarnya.

Selain edukasi dan pemberian makanan tambahan, pelatihan pembuatan media komunikasi juga menjadi fokus utama. Peserta dilatih untuk membuat poster, leaflet, dan konten lainnya yang dapat disebarkan melalui berbagai platform media sosial. 

Mereka juga diajarkan cara menggunakan portal aplikasi informasi angka stunting. Pengajaran ini diharapkan dapat terus memantau perkembangan dan berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting.

Diharapkan, langkah ini dapat memperluas penyebaran informasi kepada masyarakat di luar Desa Sukamulya.

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari warga Desa Sukamulya dan aparat desa. Ketua PKK Desa Sukamulya, Ibu Haja Rokayah, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim dosen atas inisiatif yang dilakukan.

“Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Informasi yang disampaikan mudah dipahami, dan kami sekarang tahu bagaimana cara yang benar untuk mencegah stunting. Terlebih lagi, adanya portal aplikasi stunting membuat kami lebih mudah memantau kondisi anak-anak di desa kami,” tutur Ibu Haja Rokayah.

Baca Juga: Universitas Esa Unggul Gelar 1st International Conference on Health Sciences (EU-ICHS)

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengurangi angka stunting di Provinsi Banten. Acara ini juga diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di desa-desa lain di seluruh Indonesia.

Dengan kerjasama yang kuat antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan target penurunan angka stunting secara nasional dapat tercapai.

Dalam penutupannya, Ummanah berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat. “Kami berharap inisiatif ini tidak hanya selesai di sini, tetapi dapat berlanjut dengan masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya gizi dan kesehatan anak-anak mereka. Stunting dapat dicegah jika kita semua berperan aktif dalam memastikan anak-anak tumbuh sehat dengan gizi yang cukup.”

angka stunting

Melalui kegiatan ini, desa-desa di Indonesia, khususnya di wilayah Banten, diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan stunting yang menjadi salah satu prioritas pembangunan kesehatan nasional.

Bergabung dengan Universitas Esa Unggul, institusi yang memiliki 10 fakultas dan 37 program studi unggulan, merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Di sini, kamu akan mendapatkan pendidikan berkualitas yang dilengkapi dengan berbagai disiplin ilmu, mulai dari kesehatan masyarakat hingga teknologi kesehatan.

Dengan kurikulum yang interdisipliner dan pendekatan berbasis praktik, mahasiswa diberdayakan untuk memahami dan mengatasi berbagai isu kesehatan yang dihadapi masyarakat.

Untuk informasi lengkapnya, kamu bisa cek di https://pendaftaran.esaunggul.ac.id/reguler/. Bergabunglah dengan kami dan jadilah bagian dari perubahan positif dalam kesehatan masyarakat!