[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Dr. Fransiskus Adikara Direktur Kampus Internasional Gading Serpong Univesitas Esa Unggul (Kedua dari kanan) Saat Berfoto Bersama

Dr. Fransiskus Adikara Direktur Kampus Internasional Gading Serpong Univesitas Esa Unggul (Kedua dari kanan) Saat Berfoto Bersama

Esaunggul.ac.id, Sebagai wujud menjadi kampus World Class University, Universitas Esa Unggul melebarkan sayapnya dengan membuka program khusus kelas Internasional di Majectic Point Gading Serpong Tangerang. Dr. Fransiskus Adikara, Direktur Kampus Internasional Gading Serpong, Univesitas Esa Unggul mengungkapkan, pihaknya akan menjadikan kampus yang terletak di Majestic Point Gading Serpong ini sebagai pusat untuk semua Program Internasional Esa Unggul dengan standart internasional, baik dalam segi pelayanan, sarana dan prasarana.

Frans mengatakan dipilihnya Gading Serpong Tangerang sebagai pusat Program Internasional dikarenakan wilayahnya sangat mendukung baik dari segi Infrastruktur maupun pertumbuhan ekonomi.

“Kalau dari segi market, kawasan Gading Serpong sangat baik seperti seperti dari segi Infrastruktur dan akses jalan. Bahkan kedepannya, kami akan memindahkan semua Program Internasional yang saat ini ada di Kampus Pusat Kebon Jeruk ke Kampus Internasional Gading Serpong,” kata Frans di Kampus Internasional, Gading Serpong Tangerang beberapa waktu yang lalu.

Kegiatan Soft Opening Kampus Internasional Gading Serpong.png

Kampus Internasional Gading Serpong sendiri, Frans melanjutkan telah resmi beroperasi dan mulai menjalankan perkuliahan pada Senin (03/09) lalu. Frans menambahkan Kampus International Gading Serpong Universitas Esa Unggul, saat ini telah menjalin kerjasama dengan sejumlah universitas di berbagai negara, seperti Inggris, Tiongkok, Taiwan dan negera-negara lainnya.

“Para mahasiswa kami akan menjalankan perkuliahan selama 2 tahun di Indonesia dan 2 tahun di kampus luar negeri contohnya Tiongkok, yang telah menjadi mitra kami. Setelah lulus, para mahasiswa kami akan menguasai Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin yang tentu saja menjadi modal soft skill yang sangat mendukung hard skill-nya yang diperoleh selama perkuliahan,” tutup Frans.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]