Deskripsi:

Di pelayanan rumah sakit di Indonesia, data penyakit, tindakan medis dan operasi dimanfaatkan manajemen rumah sakit untuk memenuhi kepentingan sistem pelaporan morbiditas dan mortalitas (RL) ke Depkes, alat komunikasi, analisis, evaluasi dan kontrol bahan perencanaan program pelayanan agar hasilnya menjadi lebih efektif dan efisien. Untuk kepentingan inilah hasil kerja coder (pengode) penyakit dapat sangat menentukan status kualitas asuhan medis, risiko manajemen, finansial, dan hidup-matinya suatu unit pelayanan.Oleh sebab itu, hasil koding harus tepat sesuai pengodean diagnosa penyakit berdasarkan klasifikasi ICD-10th revision. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena yang terjadi.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketepatan kode diagnosa pasien rawat inap kasus urologi berdasarkan ICD-10 di rumah sakit Siloam Asri. Penulis mengambil 74 sampel rekam medis pasien rawat inap kasus urologi. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa kode diagnosa tepat sesuai ICD-10 sejumlah 52 (70,27%) kode dan kode diagnosa yang kurang tepat sejumlah 22 (29,72%) kode. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian kode diagnosa pasien rawat inap kasus urologi berdasarkan ICD-10 di rumah sakit Siloam Asri masih ada yang kurang tepat.Coder (petugas koding) dan tenaga kesehatan yang terkait harus lebih teliti dalam memberikan kode diagnosa.

Penulis :

Rita (2013-36-033)

Download :