Foto Bersama Seusai Acara Seminar

Foto Bersama Seusai Acara Seminar

Esaunggul.ac.id, Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan Universitas Esa Unggul, pada hari Minggu, 16 Desember 2018 menggelar Seminar Nasional dengan tema “Perspektif Telemedicine and e-Health di Indonesia” di Ruang 811 Universitas Esa Unggul, Kebon Jeruk. Dalam seminar ini menghadirkan dua pembicara yaitu Andi Saptono, PhD dari Pittsburgh University dan Hasan Sadikin, Amd. Perkes, S.ST, MKM dari DPD Pormiki DKI Jakarta dan sebagai moderator Dr. Hosizah, SKM, MKM.

Pembicara pertama, Andi Saptono menjelaskan tentang konsep dasar dan implementasi Telemedicine di Indonesia. Telemedicine merupakan strategi alternatif yang dapat membantu pasien untuk terhubung dengan tenaga ahli kesehatan. Dengan menggunakan Telemedicine diharapkan mampu mengurangi beban biaya dan waktu perjalanan karena terhubung dengan teleconference. Teknologi ini dapat meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat, khususnya masyarakat di daerah terpencil.

“Permasalahan yang saat ini akrab dihadapi oleh Indonesia ialah jarak tempuh yang dialami masyarakat dalam mengakses fasilitas Kesehatan. Sehingga biaya kesehatan tinggi, tidak jarang masyarakat kesulitan untuk mendapatkan pengobatan dari tenaga medis untuk itu Telemedic hadir untuk mengurangi bahkan mengatasi permasalahan tersebut, karena pasien dapat langsung berkonsultasi lewat Teleconfrence,karena teknologi ini memungkinkan pasien untuk meminimalisir biaya perjalanan, sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat, khususnya masyarakat di daerah terpencil. ” tutur Andi di Universitas Esa Unggul beberapa waktu yang lalu.

Suasana Saat Seminar RMIK

Suasana Saat Seminar RMIK

Andi Melanjutkan Telemedicine dipilih sebagai salah satu upaya percepatan peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang diinstruksikan Presiden kepada Menteri Kesehatan melalui Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

Sayangnya, Andi meneruskan Implementasi telemedicine membutuhkan banyak sumberdaya dan kesiapan meliputi ketersediaan listrik dan internet yang memadai sehingga program ini betul-betul dapat menjangkau masyarakat di daerah terpencil. Di Indonesia umumnya infrastruktur listrik dan internet masih menjadi kendala sehingga belum cukup efektif diterapkan di Indonesia.

“Telemedicine di Indonesia sendiri saat ini masih terkendala oleh infrastruktur yang belum cukup memadai di daerah-daerah terpencil. Sehingga perlu ada peningkatan Infrastruktur oleh pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur seperti listrik dan internet di sejumlag wilayah di Indonesia,” ujarnya.

Sedangkan pembicara kedua Hasan mengulas tentang peningkatan kompetensi PMIK dalam era revolusi industri 4.0. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK) merupakan tenaga kesehatan yang melakukan tugas dalam pendokumentasian pelayanan kesehatan pasien. Dengan adanya telemedicine dan secara luas perkembangan revolusi industri 4.0 membuat PMIK bekerja lebih efisien. Butuh kesiapan dari seluruh aspek sumber daya dalam mengahadapi revolusi industri 4.0, oleh karena itu peningkatan kompetensi PMIK harus terus dilakukan.

Foto Bersama Seusai Penandatanganan Dengan Universitas Pittsburg

Foto Bersama Seusai Penandatanganan Dengan Universitas Pittsburg

Selepas acara Seminar Nasional, di hari senin (17/12) dilakukan pembahasan MoU antara Program Studi Informasi Manajemen, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul dengan Department of Health Information Management University of Pittsburgh yang diwakili oleh Andi Saptono, PhD. direncanakan dalam MoU tersebut akan dilaksanakan penjajakan pertukaran pelajar dan tenaga pengajar, kerjasama riset penelitian, pembinaan kurikulum dan sertifikasi.