Deskripsi:

Kejadian gawat darurat dapat pula diartikan sebagai keadaan dimana seseorang membutuhkan pertolongan segera. Keadaan gawat darurat sering terjadi di masyarakat antara lain keadaan seseorang misalnya yang mengalami henti napas dan henti jantung. Sehingga pemberian edukasi mengenai kedaruratan sangat diperlukan untuk mengenalkan kegawatdaruratan napas itu sendiri pada masyarakat khususnya pada siswa anggota Palang Merah Remaja (PMR) dan Praja Muda Karana (Pramuka). Sampel yang digunakan adalah seluruh siswa/i anggota PMR dan Pramuka sebanyak 34 orang responden dengan teknik non probably sampling dan jenis sampling jenuh. Metode yang digunakan adalah Quasy Experiment with One Group Pre-post Design tanpa kelompok kontrol. Sebagian besar responden berada pada usia 15 tahun (52,9 %), jenis kelamin perempuan (61,8 %), ekskul Pramuka (52,9 %), pre-test kemampuan mengenal kedaruratan mayoritas buruk (70,6 %), post-test kemampuan mengenal kedaruratan mayoritas baik (88,2 %), Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test mengenai kemampuan mengenal kedaruratan sebelum pemberian edukasi frekuensi baik 10 dan buruk 24 dan setelah diberikan edukasi frekuensi baik mengalami peningkatan menjadi 30 sedangkan buruk menurun menjadi 4 dengan nilai signifikan ρ-value 0,000 (<0,005) yang berarti Ha diterima.

Penulis :

Eka Rosani (2013-33-034)

Download :