Publish : Desember 2019

Deskripsi:

Guru yang tergolong profesi dalam bidang pelayanan masyarakat, dalam bertugas memiliki beban kerja yang tidak sedikit. Dengan beban dan tuntutan kerja yang tinggi akan berdampak negatif pada performa kerja seseorang. Guru akan merasa tertekan dapat memunculkan sikap negatif pada siswa (gejala burnout). Pada kondisi tersebut, perhatian dan bantuan dari rekan kerja atau atasan (dukungan sosial) dinilai dapat membantu mengurangi gejala burnout. Yang menjadi masalah dalam penelitian ini, apakah besarnya dukungan sosial yang diterima guru akan berpengaruh mengurangi burnout yang dialaminya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh dukungan sosial terhadap burnout pada guru. Penelitian ini bersifat kuantitatif non-eksperimental, dengan menggunakan teknik statistik regresi yaitu melihat pengaruh dukungan sosial terhadap burnout pada guru.

Sampel penelitian adalah guru dengan teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui alat ukur berupa kuesioner yang disusun berdasarkan teori dukungan sosial dari Sarafino (2002) untuk skala dukungan sosial dan teori burnout dari Maslach (1998) untuk skala burnout. Dari pengolahan data diperoleh hasil dengan r = – 0.761 dengan α = 0,005; menunjukkan dukungan sosial berpengaruh negatif terhadap burnout, artinya semakin besar dukungan sosial yang diperoleh akan mengurangi level burnout yang dialami guru. Dengan perolehan nilai R² = 0,580; menunjukkan sumbangan variabel dukungan sosial terhadap burnout yang dialami guru sebesar 58% dan sisanya 42% dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan dukungan sosial memiliki sumbangan yang dominan untuk mengurangi level burnout yang dialami guru.

Universitas Esa Unggul

Penulis :

Johana Purba, Aries Yulianto, Ervy Widyanti

Download :