Deskripsi :

Rendahnya penghayatan makna hidup pada penderita gangguan bipolar ditandai dengan merasa tak memiliki tujuan hidup, merasa hidup tidak berarti, mudah bosan, penuh keputusasaan, hilangnya minat dan  inisiatif,  gairah  kerja menghilang,  sikapnya acuh  tak  acuh,  menipisnya rasa tanggung jawab, Mempertanyakan kehadirannya di dunia.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran rendahnya penghayatan makna hidup pada penderita gangguan bipolar dan penerapan terapi suportif dengan  teknik  guidance  untuk  meningkatkan  penghayatan  makna  hidup  pada  penderita  gangguan bipolar.  Metode  penelitian  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  single  case  design  dan penelitian ini juga menggunakan “A-B-A design”. CP menggunakan observasi, wawancara, dan tes psikologi diantaranya WBIS, Grafis, SSCT dan intervensi terapi suportif dengan teknik guidance.

Hasil intervensi menunjukan adanya perubahan dirinya mampu memiliki makna hidup lebih berarti, bersikap lebih peduli, tumbuhnya rasa tanggung jawab, mengetahui kehadiran di dunia, mudah senang dan penuh harapan kemudian hasil analisa perkembangan intervensi didukung dengan hasil skala pre-test menunjukkan  pada  kategori  tinggi.  Setelah  dilakukan  post-test,  hasil  menunjukkan  pada  kategori sedang. Prognosis pada subyek positif, dimana ia berhasil meningkatkan penghayatan makna hidupnya.

Universitas Esa Unggul

Penulis :

Delvi Pardian

Download :