Deskripsi:

Terdiri dari VI BAB, 126 halaman, 8 daftar gambar, 4 daftar skema, 12 daftar tabel, 6 daftar grafik Tujuan : Untuk mengetahui penambahan latihan calf raise pada intervensi Ultrasound dan kinesiotaping lebih baik untuk meningkatkan fungsional ankle pada kasus plantar fasciitis. Metode : Penelitian bersifat Quasi Experiments dengan Pretest-Posttest Group Design dimana penurunan fungsional ankle pada kasus plantar fasciitis diukur menggunakan Foot Ankle Ability Measure (FAAM). Teknik pengambilan sampel berdasarkan randomized allocation yang dilakukan di Klinik Fisioterapi Esa Unggul dari tanggal 20 Januari – 20 Februari 2014 dibagi menjadi kelompok kontrol dengan intervensi Ultrasound dan kinesiotaping. Sedangkan kelompok perlakuan dengan intervensi latihan calf raise, ultrasound dan kinesiotaping. Hasil : Uji hipotesis I menggunakan Pairet Samples T-Test dengan Mean±SD 81.50±5.90 nilai p = 0.000 sehingga intervensi ultrasound dan kinesiotaping dapat meningkatkan fungsional ankle pada kasus plantar fasciitis. Uji hipotesis II menggunakan Paired Sample T Test dengan Mean±SD 90.30±4.04 nilai p = 0.000 sehingga penambahan latihan calf raise pada intervensi ultrasound dan kinesiotaping dapat meningkatkan fungsional ankle pada kasus plantar fasciitis. Uji Hipotesis III menggunakan t-Test Independent Sample dengan Mean±SD 24.68 ± 7.74 nilai p = 0.002 sehingga peambahan latihan calf raise pada intervensi ultrasound dan kinesiotaping lebih baik untuk meningkatkan fungsional ankle pada kasus plantar fasciitis. Kesimpulan : Penambahan latihan calf raise pada intervensi ultrasound dan kinesiotaping lebih baik untuk meningkatkan fungsional ankle pada kasus plantar fasciitis.

Penulis :

Yulis Ayu Wulung Sari ( 201166177 )

Download :