Foto Bersama di Acara Mandiri Enterpreneurship Days 2019

Esaunggul.ac.id, Universitas Esa Unggul bekerjasama dengan PT Bank Mandiri menggelar acara Mandiri Enterpreneurship Days di Ruang 811, Universitas Esa Unggul, Kebon Jeruk, Kamis, 14 November 2019. Peserta yang menghadiri acara ini merupakan mahasiswa dan dosen Esa Unggul yang tertarik dengan Enterprenurship di era 4.0 yakni industri digital.

Salah satu Pembicara dari Synergy Manager PT Mandiri Capital, A.Dwiputrato

Materi yang dibawakan oleh pembicara dalam seminar ini menyasar pada penetrasi masyarakat terutama mahasiswa dalam berwirausaha yang telah masuk di era digitalisasi dan otomatisasi. Salah satu pemateri seminar Mandiri Enterprenurship Days, yakni Synergy Manager PT Mandiri Capital, A.Dwiputrato menerangkan saat ini bisnis Startup merupakan bisnis yang memiliki capital gain paling besar. hal ini terbukti lewat sejumlah bisnis rintisan aplikasi, seperti Gojek, Traveloka dan sejumlah E-Commerce yang mampu memiliki aset yang lebih besar ketimbang perusahaan-perusahaan yang sudah lama bertahan di bidangnya masing-masing.

“Startup-startup di Indonesia saat ini sudah maju ke arah bisnis yang memiliki valuasi miliaran dolar, bahkan jika kita bandingkan dengan persuahaan yang telah lama beroperasi maka nilai valuasi startup di Indonesia memiliki angka yang mencengangkan,” ujarDwi.

Para Pembicara

Dwi pun menyebutkan sebuah data perusahaan seperti PT Garuda Indonesia yang sudah ada 70 tahun beroperasi nilai Valuasi asetnya berjumlah 15,3 Triliun kalah jauh dengan Traveloka yang baru beroperasi 7 tahun dapat mencapai nilai valuasi sebesar 28 Triliun. Begitu juga Gojek yang beroperasi selama 9 tahun memiliki valuasi sebesar 140 Triliun mengalahkan nilai valuasi Bluebird yang telah beroperasi 47 tahun yang hanya mencatat valuasi sebesar 10 Triliun.

Kemajuan bisnis di Industri 4.0 ini menurut Dwi, menuntut pelaku usaha di bidang Financial, Retail maupun travel untuk mampu memutar otak agar tidak terkena disrupsi Digital yang telah menyetuh sejumlah aspek di Kehidupan manusia. Salah satu hal yang bisa dilaklukan oleh pelaku usaha terutama di bidang Financial , lanjut Dwi ialah memperlebar layanan Financial dengan kebutuhan di masyarakat.

“Siapa sangka dulunya Gojek hanya sebuah aplikasi rintisan yang berorietasi kepada layanan transportasi berubah menjadi layanan antar barang, layanan kebersihan hingga layanan pembayaraan dengan Gopay, begitu juga alibaba, mereka yang dulunya hanya E-Commerce mampu melebarkan layanan mereka dengan membuka bank alibaba, perusahaan kredit, perusahaan investasi, persuahaan Asuransi hingga pembayaran digital, ” ucapnya.

Cara Anak Muda Memulai Startup

Sarjana MBA Cardiff University ini pun mengajak anak muda terutama mahasiswa Esa Unggul agar tidak diam dan bergerak untuk memulai membangun bisnis teruatama Startup. Namun Dwi pun menghimbau bagi para mahasiswa yang baru akan memulai sebuah bisnis agar mampu memperhatikan dan mempersiapkan sejumlah hal sebelum memulai bisnis Startup, hal ini penting dilakukan karena dari data Harvard Business School 95 persen anak muda yang membangun startup gagal.

“Dari 20 Alasan yang membuat Startup gagal, alasan pertama dikarenakan bisnis itu menjual atau melayani hal yang tidak dibutuhkan oleh masyarakat, alasan kedua ialah tidak praktis dan alasan ketiga sesorang gagal dalam startup ialah tidak memiliki tim yang solid,” ujarnya.

Tim Solid dalam Bisnis Startup

Dwi pun menambahkan sebuah tim yang solid dalam bisnis startup harus dibentuk agar startup tersebut dapat dijalankan tidak hanya mengandalkan satu karakter sehingga inovasi dapat berjalan. Pria berkacamata ini pun meneruskan terdapat tiga karakter yang harus dimiliki dalam tim seandainya anak muda ingin membangun startup.

“Karakter pertama itu Hustler, seseorang yang biasanya memiliki jiwa kepemimpinan , memastikan bahawasanya perusahaan tersebut mampu menghasilkan keuntungan dan biasanya tipe ini merupakan seorang CEO, kedua ialah Hacker , biasanya orientasi dari karakter ini hanya fokus kepada mesin dan sangat berorientasi kepada teknologi, terakhir ialah karakter Hipster, mereka yang biasanya mendesain atau memasarkan produk,” tuturnya.

Gunakan cara ini agar Investor mau berinvestasi di Startup kamu

Terakhir Dwi pun membagikan rahasia bagaimana sebuah startup mampu dilirik oleh sejumlah investor. Pertama Startup tersebut harus Problem Solving, artinya keberadaan startup tersebut mampu memberikan perubahan positif kepada masyarakat terutama pada sejumlah permasalahan, kedua Startup tersebut harus memiliki keunikan, bagaimana sebuah startup mampu memberikan pengalaman unik kepada para penggunanya, dan ketiga tervalidasi.

“di awal kalian membuat sebuh startup jangan hanya mengejar investor saja, namun perlu memikirkan inovasi serta keunikan apa yang startup kalian bisa buat, karena investor akan datang dengan sendirinya ketika kalian telah memenuhi tiga kriteria tadi yakni Problem Solving, keunikan dan tervalidasi,” tutupnya.

Suasana Saat Acara

Seminar Mandiri Enterpreneur days ini juga dihadiri oleh Wakil rektor Bidang Kemahasiswaan, Ari Pambudi, Sekretaris Yayasan Pendidikan Kemala Bangsa, Yanuar Ramadhan, Senior Vice President – TBWS, Tri Nugroho , Transaction Banking Head Wholesale Region III, Usep Trysena, sejumalh perwakilan PT Bank Mandiri, CMO Halofina, Imam Ibrahim, Dosen Esa Unggul, perwakilan BEM serta mahasiswa.