Esaunggul.ac.id, Mahasiswa disabilitas dari Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Esa Unggul ( Tariisa Dea Sutra) mengadakan sidang terbuka dan pameran fotografi yang bertemakan “Visualisasi Celebral Palsy dalam Fotografi Ekspresi”. Acara ini dilaksanakan di kampus Universitas Esa Unggul, Tangerang, pada hari Kamis, 1 Agustus 2024.

Sidang terbuka ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Desain dan Industri Kreatif (FDIK) Universitas Esa Unggul, Karna Mustaqim, S.Sn., MA., Ph.D. Dalam sambutannya, Dekan Karna Mustaqim menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap karya-karya yang dipamerkan serta semangat para mahasiswa yang telah bekerja keras untuk menampilkan hasil terbaik mereka. “Acara ini membuktikan bahwa kreativitas tidak mengenal batas. Mahasiswa kami, meskipun dengan keterbatasan fisik, mampu menghasilkan karya yang luar biasa dan menyentuh hati banyak orang,” ujarnya.

Pameran fotografi ini menampilkan berbagai karya yang menggambarkan kehidupan dan perjuangan individu dengan cerebral palsy, disajikan melalui perspektif yang penuh empati dan kreativitas. Mahasiswa DKV berhasil menunjukkan bakat dan kemampuan luar biasa mereka dalam bidang fotografi, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai cerebral palsy.

Rektor Universitas Esa Unggul Dr. Ir. Arief Kusuma A.P., ST., MBA., IPU, ASEAN Eng, mengungkapkan para mahasiswa disabilitas dari Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) telah menunjukkan dedikasi dan kreativitas yang luar biasa melalui pameran fotografi ini. ‘Visualisasi Celebral Palsy dalam Fotografi Ekspresi’ bukan hanya sebuah tema, tetapi sebuah pesan kuat tentang keberanian dan ketahanan hidup. Karya-karya ini tidak hanya menggambarkan kehidupan individu dengan cerebral palsy, tetapi juga menunjukkan bahwa dengan dukungan dan tekad, batasan fisik tidak menghalangi seseorang untuk berkarya dan berprestasi. Kami sangat bangga dengan pencapaian mereka dan berharap pameran ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inklusivitas dan penghargaan terhadap keberagaman.”

Salah satu dosen yang turut serta dalam pameran ini Dr. Muhammad Fauzi. S.Ds., M,.Ds, mengungkapkan Dalam komunitas disabilitas seni menjadi media paling kuat untuk mengekspresikan identitas positif mereka sebagai penyandang disabilitas. Diskriminasi yang selama ini mereka diperangi dengan melakukan dengan identifikasi nilai dan potensi-potensi positif yang bertujuan membangun kesetaraan. Sementara saat ini, tantangan yang dihadapi oleh pelaku kreatif penyandang disabilitas adalah membawa narasi dan praktik pada arus seni utama, yang dilakukan dengan cara tersendiri. Maka, dalam pameran fotografi celebral palsy yang disajikan oleh Tarisa ini menawarkan bagi institusi pendidikan dengan kesadaran historis bahwa seniman dan kerja-kerja kesenian sangat erat dengan kondisi psikologis dan institusi psikiatrik serta memberikan tantangan bagi para akademisi untuk menakar kembali standar-standar baku dalam merancangn karya, bagaimana memaknai keterbatasan, memberikan penilaian atas kualitas esetetik, dan lebih jeli memikirkan bagaimana penerimaan publik atas beragam capaian artistik para pengkarya disabilitas.

“Melalui gelaran karya Fotografi yang bertema Visualisasi Celebral Palsy dalam Fotograi Ekspresi, saya selalu memiliki impian bahwa seni mampu memanusiakan manusia tanpa memandang apapun kondisi latar belakangnya. Seni menjadi ruang bagi siapapun, termasuk mereka yang dipinggirkan atau dinomorduakan untuk menunjukkan potensi dan keberadaan diri mereka. Melalui seni diharapkan dapat membangun jembatan penyadaran, aspresiasi, dan membangun dialog antara perupa dan masyarakat. Diimplementasikan melalui kegiatan Pameran dan diskusi dalam sidang tugas Akhir serta gelaran ini mempunyai misi membangun edukasi kepada publik, bahwa isu isun disabilitas merupakan isu yang penting untuk diperhartikan, didiskusikan, dan disuarakan sebagai kerja-kerja kemanusiaan yang berkelanjutan” ucap dosen DKV itu.

Acara ini juga dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk keluarga mahasiswa, dosen, dan penggiat seni. Mereka berkesempatan untuk melihat langsung karya-karya yang dipamerkan dan berdiskusi dengan para mahasiswa mengenai proses kreatif di balik setiap foto.

Sidang terbuka dan pameran ini tidak hanya menjadi ajang untuk mempertontonkan karya seni, tetapi juga sebagai bentuk dukungan dan penghargaan kepada mahasiswa disabilitas yang terus berjuang dan berkarya di tengah segala keterbatasan. Pameran ini akan berlangsung  diUEUtangerang dan terbuka untuk umum.

Dengan diadakannya acara ini, Universitas Esa Unggul berharap dapat terus mendukung dan memberikan ruang bagi mahasiswa disabilitas untuk berkarya dan berprestasi, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya inklusivitas dan penghargaan terhadap keberagaman.