Foto Bersama Seusai Acara Bedah Buku


Esaunggul.ac.id, Universitas Esa Unggul kembali menggelar acara bedah buku Mobilisasi dan Orkestrasi Karya Rhenald Kasali, Kamis (13/02) di Surabi teras, Kampus Esa Unggul Kebon Jeruk. Dua pembicara yang dihadirkan yakni Business Development Professional, Innovation Influencer, AC Mahendra K Datu dan Jurnalis Kompas Daily, Maryoto Andreas.

Dalam pembahasan yang disampaikan oleh salah satu pembicara yakni Maryoto Andreas dirinya mengatakan di era Disrupsi Digital saat ini, jika sebuah perusahaan atau individu tidak mau tergerus oleh perubahan, salah satu kunci yang harus dilakukan ialah Kolaborasi.  

Menurutnya saat ini konsep kolaborasi lebih diutamakan ketimbang kompetisi, Sebuah pelajaran berharga bagi perusahaan mapan untuk bertahan di tengah disrupsi. Mereka perlu bergandengan tangan, tak bisa lagi menang sendiri, menghadapi perubahan cara berbisnis, untuk itu Kolaborasi dan Kokreasi bisa menjadi solusi.

“Kokreasi merupakan kreasi bersama dengan mengedepankan Kolaborasi ketika membuat suatu produk. Untuk itu perlu saling bergandengan tangan untuk mewujudkan sesuatu di era disrupsi.  Kini melalui kokreasi dengan sejumlah anak muda, perusahaan-perusahaan mulai memuculkan ide-ide yang lebih fresh dan inovatif,” ucap Maryoto.

Suasana Saat Bedah Buku

Sementara itu, dalam hal Orkestrasi di era disrupsi digital ini, Maryoto melanjutkan perusahan atau individu perlu menampilkan sebuah konsep yang saat ini banyak menarik perhatian anak muda untuk peduli.  Salah satu isu yang saat ini sedang menjadi perhatian dikalangan anak muda, Maryoto melanjutkan ialah isu lingkungan. Isu Lingkungan, di waktu yang lalu merupakan isu yang tidak begitu seksi dibahas, namun seiring dengan kampanye terkait Climate Change, maka sifat anak muda terbentuk untuk berkontribusi menyelamatkan lingkungan mereka.

“Saat ini banyak anak muda sangat concern dan ingin berkontribusi dalam hal Climate Change , ini merupkan sebuah konsep yang bisa dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk menarik perhatian anak muda dengan melakukan orkestrasi terkait isu lingkungan, bahkan ada seorang anak yang menggunakan kartu kredit orang tuanya untuk membeli item game, dan ketika dilihat catatannya ternyata anak tersebut menyumbang dana untuk membantu penyelamatan paus,” ucapnya.

AC Mahendra K Datu Saat Menyampaikan Materinya

Sementara itu, pembicara lainnya yakni AC Mahendra K Datu menjelaskan Mobilisasi dan orkestrasi dalam buku  Rhenald Kasali, merupakan bagian dari interconnected society yang timbul karena ada enam pilar teknologi, yaitu lnternet of Things (loT), Cloud Computing, Big Data Analytics, Artificial Intelligence, Super Apps, dan Broadband Infrastructure. “Untuk  itulah kita membutuhkan lensa baru untuk meneropong apa yang sebenarnya tengah terjadi agar tidak terjadi gagal paham,” ungkap Mahendra.

Acara ini dihadiri kurang lebih 30 peserta yang berasal dari masyarakat umum, mahasiswa dan staff Universitas Esa Unggul. Di akhir acara para peserta bedah buku mendapatkan sejumlah souvenir dan buku dari Esa Unggul dan pembicara.