Prof.Dr. Irawan Saritomo Seusai memberikan Seminar dan Workshop

Prof.Dr. Irawan Saritomo Seusai memberikan Seminar dan Workshop

Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Prof.Dr. Irawan Saritomo salah satu peneliti ahli di bidang Neorosains mengadakan seminar dan Talkshow yang bertajuk ” Translational Research in Neuroscience Based on Neurology Clinical Perspective” di Kampus Esa Unggul Kebon Jeruk.

Dosen Florida University ini menerangkan di Indonesia, Neurosains belumlah terlalu familiar dibanding dengan cabang-cabang ilmu kesehatan lainnya, tidak mengherankan perkembangnnya sangat lamban di tanah air. Namun di negara-negara maju, Neorosains telah dimanfaatkan oleh sejumlah peneliti dalam bidang multidisipln ilmu kedokteran untuk merekayasa berbagai penyakit terkait syaraf, genetik, metabolisme hingga infeksi.

“Neurosains merupakan cabang ilmu multidisplin, ilmu ini merupakan ilmu masa depan dibidang kedokteran. Karena seorang bioteknologi, farmakolog, ners, ahli gizi dan ahli kesmas harus memgenal dan mempelajari ilmu Neurosains ini sebagai landasan mengembangkan keilmuannya,” tutur Irawan di Universitas Esa Unggul, 7 Desember lalu.

Bahkan dalam perkembangannya, Irawan melanjutkan Neurosains mampu merekayasa sistem kecerdasaan otak dalam tubuh manusia. Hal ini mungkin terdengar mustahil, namun dalam teknologi penelitian yang dikembangkan oleh Neurosains memanipulasi atau merekayasa sistem kecerdasaan otak merupakan keniscayaan yang dapat dilakukan oleh seorang ahli Neurosains.

“Saat ini, Neurosains bahkan mampu merubah hal yang mustahil menjadi mungkin, seperti merekayasa kecerdasaan otak. Kecerdasan otak yang dapat direkayasa yakni dengan mengcloning sel neuron baru untuk menggantikan sel neuron yang telah rusak,” ujarnya.

Untuk itu penting sekali bagi masyarakat Indonesia terutama anak muda untuk berkecimpung dalam bidang Neurosains serta mengembangkannya sebagai salah satu cabang keilmuan untuk kemajuan dan perkembangan Indonesia.”Keilmuan Neurosains untuk anak muda sangat cocok dengan kondisi epidemologi Indonesia saat ini, terutama di wilayah urban. Banyak penyakit degeneratif yang menyerang populasi, menyebabkan beberapa anggota masyarakat harus lari ke luar negeri untuk melakukan pengobatan. Untuk itu saya harap kedepannya generasi muda dapat mengembangkan Penelitian di bidang Neurosains,” tutupnya.

Acara Seminar dan Talkshow “Translational Research in Neuroscience Based on Neurology Clinical Perspective” ini merupakan hasil inisiasi dari Fakultas Ilmu Kesehatan Esa Unggul yang digelar oleh Jurusan Bioteknologi dan jurusan Fisioterapi. Seminar ini sendiri berlangsung atraktif karena materi yang disampaikan oleh pembicara sangat menarik, sehingga peserta sangat serius dan antusias mengikuti acara tersebut.