[vc_row][vc_column][vc_column_text] Prof. Kanti Walujo, sosok sederhana dan mandiri

Kanti Waluyo dapat menjadi panutan dan teladan dalam menjalani kehidupan ini. Bagaimana tidak? Anak keempat dari enam bersaudara ini bukan dari keluarga kaya melainkan sederhana yang berjuang menggapai kehidupan layak.

Ia pernah mendapatkan beasiswa hingga keluar negeri. Bahkan, menyelesaikan studi S1 di Akademi Penerangan Jakarta. Lalu, melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Santa Lucia, California hingga S3nya di Universitas Padjajaran (UNPAD).

Perjuangan dalam menyelesaikan studinya sempat mengalami kegagalan yang tidak sesuai dengan harapan. Saat itu ia terhambat oleh keterbatasan dalam berbahasa Inggris. Sehingga, ia mengikuti kursus selama tiga tahun. ”Dulu, saya selalu berjuang untuk masa depan yang lebih baik. Untuk itu, saya tidak ada waktu untuk bermain. Yang saya lakukan hanya belajar dan berusaha,” ujarnya Rabu (28/10), kampus Esa unggul.

Dulu, Kanti tidak mengenal wayang sama sekali. Ia mulai diperkenalkan tradisi wayang oleh salah seorang murid yang belajar bahasa Indonesia dengannya.

Setelah lama mengajar, ia diajak oleh salah seorang muridnya itu untuk menonton pagelaran wayang. Antusias pun terasa melihat warga asing ikut menonton dan mempelajari wayang. “Wayang itu ibarat batu permata yang belum di gosok, setiap warna dalam wayang mempunyai makna yang tersirat dari pesan dan filosofinya. Untuk itu, seharusnya warga Indonesia pun melestarikan budaya yang dianggap unik oleh negara lain ini,” jelasnya di ruang 606.

Ia menambahkan, wayang itu memang membosankan bagi kahalayak yang tidak memberikan perhatian dan mintanya dalam mengetahui dan menonton wayang. Namun, wayang merupakan sarana yang baik untuk memberikan nilai moral terhadap peristiwa yang terjadi.

Harapannya, supaya warga Indonesia lebih terdorong untuk mengetahui wayang. “Belajarlah dari wayang itu perlu karena lakon dalam wayang selalu jujur dan patuh kepada Negara dan agama. Bekerja keras untuk bangsa dan Negara. Tidak seperti perbuatan manusia yang sudah menyimpang melakukan tindakan koruptor dan merugikan Negara,” tutupnya.

Melihat sosok Kanti yang berjuang menghadapi kehidupan ini, kita dapat mengambil sisi dirinya yang tidak pernah putus asa dan selalu berusaha. Ia pun tak segan memberikan nasehat melalui wayang yang merupakan budaya Indonesia ini. Ia ingin seluruh masyarakat dari wayang yang selalu bersikap jujur dan adil.

Jessica Tobing/Maulidya Wibawanti/Jumroh
Sumber : deraponline[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]