Mohammad Rizal Indradewa
Dosen Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Esa Unggul Jakarta

E-learning adalah sistem atau konsep pendidikan yang meman-faatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Teknologi informasi yang dimaksud adalah Penyediaan infrastruktur, content atau materi untuk menunjang proses pembelajaran secara digital atau e-learning tersebut. Penyediaan infrastruktur mencakup hardware dan software. Sedangkan content atau isi harus mencakup objek e-learning seperti Mahasiswa, Dosen, Orang tua dan staff.

Pro dan kontra tentang penyediaan laptop tahun akademi 2006 / 2007 bagi mahasiswa baru di Universitas INDONUSA Esa Unggul merupakan perdebatan panjang di kalangan internal maupun eksternal Universitas. Sebuah langkah maju dan berani diambil oleh Universitas yang baru berusia empat belas tahun ini. Kebijakan tentang pengadaan laptop bagi mahasiswa baru yang berakibat pada naiknya biaya kuliah ini tentu saja bukan keputusan yang dianggap gegabah, dikarenakan keputusan ini diambil dengan meli-batkan kebijakan pejabat-pejabat penting di universitas ini. Memang bukan hanya harapan dan  keinginan saja untuk membuat kampus ini menjadi lebih baik, ini dibuktikan dengan Launchingnya Program E-learning kampus pada tanggal 26 April 2006 lalu, yang merupakan kerjasama Universitas INDONUSA Esa Unggul dengan Raksasa-raksasa Teknologi Informasi seperti Microsoft, Intel dan Toshiba.  Per-baikan infrastruktur pun dilaku-kannya dengan pembelian sejumlah besar Server-Server terbaru berkelas tinggi seperti Dell. Penarikan kabel Fiber Optic pun dilakukan untuk mempercepat akses internet Univer-sitas. Pemasangan sejumlah LCD Projector di kelas-kelas dan Pema-sangan Infrastruktur WIFI dengan lebih kurang 100 akses point di gedung-gedung universitas juga merupakan bukti konsistensi Univer-sitas untuk menjadi yang terdepan didalam penerapan e-learning kam-pus di Universitas ini. Pembelian software berlisensi pun merupakan hal yang wajib. Keinginan menjadi lokomotif di dalam proses pembe-lajaran digital memang sudah men-jadi keinginan dan harapan seluruh kampus di negeri ini tidak terkecuali Universitas yang masih terbilang baru seperti Universitas INDONUSA Esa Unggul. Namun niatan suci nan besar ini pun masih diantipati oleh sejumlah pihak termasuk pihak internal Universitas itu sendiri. Sikap pesimis pun datang dari sejumlah mahasiswa, dosen dan karyawan di Universitas ini, dengan alasan bahwa proyek sebesar ini tidak mungkin terealisasi dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Pemaksaan untuk terealisasinya program e-learning dalam waktu cepat memang bukan keputusan yang bijak mengingat terbatasnya sumberdaya dikampus ini. Proyek yang seharusnya meng-habiskan waktu dua sampai tiga tahun ini dikejar sedemikian rupa sehingga harus rampung dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Banyak sekali perbaikan-perbaikan sumber daya  yang harus disele-saikan demi suksesnya program e-learning kampus dan lain seba-gainya. Kini tinggal niatan dan usaha serta kerja sama dari seluruh pihak baik internal maupun eksternal yang terlibat langsung dalam proyek besar ini jika penerapan e-learning di Universitas INDONUSA Esa Unggul mau berjalan dengan sukses, tidak perlu ada kata sumbang dan lain sebagainya kecuali hanya kerja keras, kerja ikhlas dan kerja tuntas dari seluruh elemen universitas jika mimpi, harapan dan keinginan menerapkan elearning kampus ini mau menjadi kenyataan dan sukses didalam pelaksanaannya.

Teknologi Informasi (TI) yang merupakan tulang punggung dari penerapan e-learning kampus tentulah harus tersedia dengan baik. Dengan adanya jalinan kerjasama Universitas INDONUSA Esa Unggul dengan tiga vendor raksasa teknologi yaitu Microsoft-Intel-Toshiba maka seharusnya tidak mustahil penerapan e-learning kampus bisa berjalan dengan baik. Tetapi tidak hanya itu, keberhasilannya sangat tergantung pula dari manusia-manusia pengelola maupun pemakainya.

Kompetensi SDM pengelola sistem TI tidak perlu dibicarakan karena mereka tentu dipilih yang profesional dan selama ada koor-dinasi serta pelatihan yang baik dari vendor-nya, pastilah sistem TI dapat bekerja sesuai spesifikasi yang diminta. Jadi, yang memerlukan persiapan baik adalah para pemakai umum misalnya karyawan staff (manajemen, pelayanan dan admi-nistrasi) yang bertugas memasukkan data input berdasarkan format yang telah ditentukan, dan juga staf penga-jar atau dosen yang bertugas meng-edit content dan memasukkan materi bahan ajar sehingga berpengaruh kepada mahasiswa yang menjadi objeknya sehingga perkuliahan dengan metode e-learning dapat dilaksanakan dengan baik. Selain itu juga perlu adanya persiapan lebih dari staff IT di Universitas ini, sebagai backup atau trainer untuk menjelaskan kepada para user atau pengguna seperti Dosen, Staff admi-nistrasi maupun mahasiswa yang kebanyakan masih awam dalam penggunaan sistem pembelajaran menggunakan metode e-learning ini. Selain itu pula untuk menunjang suskesnya metode pembelajaran e-learning ini, seharusnya pihak universitas mempersiapkan staff terkait untuk diberikan pelatihan-pelatihan atau training-training khususnya kepada staff IT dan juga memberikan reward lebih kepada mereka, karena merekalah yang menjadi tulang punggung didalam penerapan e-learning di Universitas ini. Bukan hanya cercaan dan makian yang ditujukan kepada staff IT jika proyek ini tidak berjalan semestinya tanpa mau melihat kedepan bahwa sesungguhnya sukses tidaknya pene-rapan e-learning dikampus ini harus melibatkan seluruh elemen univer-sitas, bukan hanya staff IT saja.

Tulisan berikut memberi usulan atau wacana kepada Universitas khususnya pihak-pihak yang terkait didalam implementasi program e-learning di Universitas INDONUSA Esa Unggul, bahwa peran aktif seluruh pihak sangat dibutuhkan, dan penerapan e-learning itu tidak semudah dan secepat yang dibayangkan. Harus melalui tahapan-tahapan yang harus dilalui sehingga penerapannya dapat berlangsung sebagaimana mestinya.

Kajian Teori dan Bahasan
Mengenal e-learning dari Seja-rahnya

Seiring dengan perkemba-ngan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-Learning ini membawa pengaruh terjadinya pro-ses transformasi pendidikan konven-sional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep e-Learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-Learning di lembaga pendidikan (sekolah, training dan universitas) maupun industri (Cisco System, IBM, HP, Oracle, dsb). John Chambers yang merupakan CEO dari perusahaan Cisco System mengatakan bahwa untuk era ke depan, aplikasi dalam dunia pendidikan akan menjadi “killer application” yang sangat berpenga-ruh. Departemen perdagangan dan departemen pendidikan Amerika Serikat bahkan bersama-sama mencanangkan Visi 2020 berhubu-ngan dengan konsep pendidikan berbasis Teknologi Informasi (e-Learning) (Vision, 2002). Makalah ini akan memfokuskan pembahasan pada aplikasi eLearning dan pengembangannya. Bagaimana seha-rusnya aplikasi e-Learning dikem-bangkan dengan menyeimbangkan antara kebutuhan pengguna dan keinginan dari pengembang. Penje-lasan akan dimulai dari pengertian eLearning, mengapa kita memer-lukan e-Learning, sejarah e-Learning, beberapa analisa kega-galan eLearning dan strategi pengembangannya e- Learning.

Definisi E-learning

Istilah e-Learning mengan-dung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang mengu-raikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley (Hartley, 2001) yang menyatakan: e-Learning merupakan suatu jenis proses belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. LearnFrame.Com dalam Glossary of e-Learning Terms (Glossary, 2001) menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa: e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elek-tronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone. Definisi lain e-Learning dengan berbagai sudut pandang dapat dipelajari secara lengkap dari: http://www.google.com/search?num=30&hl=en&lr=&ie=UTF-8&oe=UTF-8&q=define%3A%20e-learning

Keuntungan Menggunakan e-Learning

Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya adalah sebagai berikut:
• Menghemat waktu proses belajar mengajar
• Mengurangi biaya perjalanan
•    Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku)
•    Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas
• Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu penge-tahuan
Gambar 1 merupakan salah satu contoh sistem e-Learning yang diimplementasikan oleh perusahaan Cisco System untuk Cisco Networ-king Academy Program (CNAP). Saat ini merupakan salah satu contoh sistem e-Learning yang cukup berhasil, dimana telah digunakan oleh seluruh level academy CNAP baik CATC (Cisco Academy Training Center), Regional Academy maupun Local Academy.


Sumber: CNA
Gambar 1. Sistem e-Learning Cisco Networking Academy

Aplikasi e-Learning Dari Masa ke Masa

Uraian singkat tentang per-kembangan e-Learning dari masa ke masa adalah seperti di bawah (Cross, 2002):
1990:    CBT (Computer Based Training)
Era dimana mulai bermun-culan aplikasi e-Learning yang berjalan dalam PC standalone ataupun berben-tuk kemasan CD-ROM. Isi berupa materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (video dan audio) dalam format MOV, MPEG-1 atau AVI. Perusahaan perangkat lunak Macromedia menge-luarkan tool pengembangan bernama Authorware, sedangkan Asymetrix (seka-rang bernama Click2learn) juga mengembangkan pe-rangkat lunak bernama Toolbook.
1994:     Paket-Paket CBT
Seiring dengan mulai dite-rimanya CBT oleh masya-rakat, sejak tahun 1994 muncul CBT dalam bentuk paket-paket yang lebih mena-rik dan diproduksi secara massal.
1997: LMS (Learning Management System)
Seiring dengan perkem-bangan teknologi internet di dunia, masyarakat dunia mu-lai terkoneksi dengan In-ternet. Kebutuhan akan infor-masi yang cepat diperoleh menjadi mutlak, dan jarak serta lokasi bukanlah hala-ngan lagi. Disinilah muncul sebutan Learning Mana-gement System atau biasa disingkat dengan LMS. Per-kembangan LMS yang sema-kin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masa-lah interoperability antar LMS yang ada dengan suatu standard. Standard yang mun-cul misalnya adalah standard yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Committee), IMS, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
1999: Aplikasi e-Learning Bebasis Web
Perkembangan LMS menuju ke aplikasi e-Learning berba-sis Web secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs portal yang pada saat ini boleh dikata menjadi baro-meter situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar dunia. Isi juga semakin kaya dengan berpaduan multime-dia, video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standard, beru-kuran kecil dan stabil.

Strategi Pengembangan e-Learning

Dalam ilmu rekayasa perangkat lunak (software engineering), ada beberapa tahapan yang harus kita lalui pada saat mengembangkan sebuah perangkat lunak (Gambar 2).

Sumber: www.ilmukomputer.com
Gambar 2. Tahapan Rekayasa Perangkat Lunak

Masalah analisa kebutuhan pada makalah ini ditonjolkan karena ini hal terpenting yang sering dilupakan oleh pengembang aplikasi e-Learning. Pengembang terobsesi untuk membuat aplikasi e-Learning terlengkap dan terbaik, padahal itu belum tentu sesuai dengan kebutuhan sebenarnya dari pengguna. Saat ini sebenarnya industri e-Learning sedang mengalami krisis, yang berakibat ke kegagalan e-Learning. Dari sebuah studi tahun 2000 yang dilakukan oleh Forrester Group kepada 40 perusahaan besar menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja (lebih dari 68%) menolak untuk mengikuti pelatihan/kursus yang menggunakan konsep e-Learning. Ketika e-Learning itu diwajibkan kepada mereka 30% menolak untuk mengikuti (Dublin, 2003). Sedangkan studi lain mengindikasikan bahwa dari orang-orang yang mendaftar untuk mengikuti e-Learning, 50-80% tidak pernah menyelesaikannya sampai akhir (Delio, 2000). Dari berbagai literatur yang ada, kegagalan e-Learning sebagian besar diakibatkan oleh kegagalan dalam analisa kebutuhan yang mengandung pengertian bahwa pengembang tidak berhasil meng-capture apa sebe-narnya kebutuhan dari pengguna (user needs). Hasil dari proses analisa kebutuhan (requirements analysis) pengguna diterjemahkan sebagai fitur-fitur yang sebaiknya masuk dalam sistem e-Learning yang kita kembangkan. Sebagai pedoman fitur-fitur yang biasanya disediakan dalam sistem e-learning adalah seperti di bawah. Contoh di bawah belum tentu melingkupi seluruh kebutuhan pengguna. Demikian juga belum tentu sebuah sistem e-Learning harus memasukkan semua fitur-fitur di bawah. Kembangkan sistem berdasarkan kepada kebu-tuhan pengguna yang sebenarnya (user needs).

1. Informasi tentang unit-unit ter-kait dalam proses belajar menga-jar

  • Tujuan dan sasaran
  • Silabus
  • Metode pengajaran
  • Jadwal kuliah
  • Tugas
  • Jadwal Ujian
  • Daftar referensi atau bahan bacaan
  • Profil dan kontak pengajar

2. Kemudahan akses ke sumber referensi

  • Diktat dan catatan kuliah
  • Bahan presentasi
  • Contoh ujian yang lalu
  • FAQ (frequently asked ques-tions)
  • Sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas
  • Situs-situs bermanfaaat
  • Artikel-artikel dalam jurnal online

3. Komunikasi dalam kelas

  • Forum diskusi online
  • Mailing list diskusi
  • Papan pengumuman yang menyediakan informasi (peru-bahan jadwal kuliah, informasi tugas dan deadline-nya)

4. Sarana untuk melakukan kerja kelompok

  • Sarana untuk sharing file dan direktori dalam kelompok
  • Sarana diskusi untuk menger-jakan tugas dalam kelompok

5. Sistem ujian online dan pengum-pulan feedback
Sebelum membicarakan strategi pembelajaran digital, akan mena-rik jika dilakukan tinjauan terle-bih dahulu universitas mana saja yang telah menyelenggarakan kampus digital. Adanya studi banding/benchmarking terhadap kampus digital yang sudah ada, akan diperoleh informasi yang diperlukan untuk membangun sistem kampus digital yang opti-mal, baik dari sisi kesiapan dana maupun dari sumber daya manu-sianya.

Learning Management System

Pengelolaan website dan komunikasi dengan email kelihatan suatu yang sederhana, tetapi sebe-narnya pekerjaan yang melelahkan, apalagi jika ditangani sendiri oleh dosen. Sebenarnya telah beredar apa yang disebut Learning Management System (LMS) yaitu suatu sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan perkuliahan on-line, misalnya :

  • Blackboard: http://www.blackboard.com
  • Click2Learn(Toolbook): http://home.click2learn.com
  • Convene: http://www.convene.com
  • eCollege (sebelumnya adalah Real Education): http://www.ecollege.com/
  • Jones Knowledge (sebelumnya adalah    E-Education):  http://www.jonesknowledge.com/
  • Virtual Learning Environments (Virtual-U): http://www.vlei.com/
  • WebCT : http://www.webct.com/
  • WBT TopClass: http://www.wbtsystems.com/

Adanya informasi keberadaan LMS seperti di atas sangat membantu untuk melakukan studi banding dengan sistem yang akan dipakai.

Model Pembelajaran On-Line

Ada dua model pengem-bangan materi pembelajaran on-line. Pada model pertama, dosen mem-bangun materi dengan komputernya sendiri dengan bagian-bagian materi secara utuh. Setiap bagian bisa dibaca dan dipelajari secara off-line dengan cara down-load dari internet atau dari rekaman CD yang dibagikan.

Pada model kedua, dosen membangun materi pembelajaran dengan fasilitas pengembangan materi secara on-line. Materi perkuliahan dimasukkan ke sistem sepotong demi sepotong yang terangkai secara utuh di sistem. Siswa hanya bisa mengikuti perku-liahan secara utuh melalui sistem yang sama secara on-line. Dengan model ini, distribusi off-line hanya bisa dilakukan setelah pengem-bangan materi perkuliahan selesai seluruhnya atau bab per bab.

Sistem pembelajaran on-line yang paling rumit adalah penye-lenggaraan ujian. Umumnya ujian masih harus dilakukan secara tradi-sionil, belum ditemukan cara pelak-sanaan ujian yang efektif (Prastowo, 2004). Sifat ujian adalah untuk menguji siswa secara individu sehingga pemakaian jaringan internet akan memberi kemudahan pada siswa untuk berkomunikasi satu sama lain sehingga hasil evalusi dapat menjadi bias. Namun, ujian on-line dapat digunakan kalau bentuk ujian tersebut adalah penyusunan makalah dengan suatu tema yang ditetapkan dosen. Akan lebih menarik jika tema itu dapat bervariasi tiap siswa atau dalam setiap kelompok yang berbeda. Bentuk ujian seperti ini tentulah ujian take home dan bukan ujian di kelas.

Berkaitan dengan pembelajaran on-line (e-learning), banyak informasi yang dapat digali dari internet, misalnya situs yang beralamat di http://www.e-learningguru.com/links.htm yang menyajikan situs-situs e-learning yang telah dikelompokkan.

Contoh Aplikasi e-Learning dan Penerapannya

Beberapa contoh aplikasi e-learning yang ada termasuk penerapan dalam berbagai bidang dapat dipelajari dari screenshoot berikut ini:

Sumber: http://moodle.org
Gambar 3. Moodle – Learning Management System (LMS) Berbasis Opensource


Sumber: http://atutor.ca
Gambar 4. ATutor: Learning Content Management System (LCMS) Berbasis Opensource


Sumber: http://ilmukomputer.com
Gambar 5. Video on Demand dari Cisco System


Sumber: http://ilmukomputer.com
Gambar 6. IlmuKomputer.Com – Sistem eLearning Gratis Berbasis Aktifitas Komunitas


Sumber: http://cisco.netacad.net
Gambar 7. Sistem e-Learning Cisco Networking Academy


Sumber: http://sbumtc.com
Gambar 8. Sistem e-Learning untuk Pelatihan dan Sertifikasi Penerbangan pada Merpati Training Center

Aplikasi E-learning di Universitas INDONUSA Esa Unggul
Portal Utama

Sebelum masuk ke Portal utama Dosen atau mahasiswa, Dosen atau mahasiswa harus memasukan userid dan password untuk kemudian mendapatkan Portal utama.


Sumber: http://elearning.indonusa.ac.id
Gambar 9. Portal Depan

Lecturers Links: Berisi Link ke sebuah situs baik internal maupun external yg diisi oleh administrator.
News: Berisi berita yang dapat dilihat oleh semua pihak di Universitas.
Event: Berisi acara-acara apa saja yang ada di Universitas.
Download: Untuk meng-install aplikasi Office Communicator 2005 agar Mahasiswa dan Dosen dapat berkomunikasi satu sama lain melalui teks, video dan audio.

My Email


Sumber: http://elearning.indonusa.ac.id
Gambar 10. My Email

My Email bersifat pribadi (personal) berdasarkan Log-in ke Portal. My Email berisi Fitur-fitur standar yang ada pada Microsoft Exchange. Pada halaman ini dosen dapat mengcreate, mengirim, me-reply, mem-forward email, menambah/mengubah Calendar, Contact, Task dan lain sebagainya. Fitur yang lain dapat di coba sendiri.
Utility-utility yang ada pada Menu My Email adalah:
•    Inbox dan Compose (membaca dan mengirim email)
Fitur ini dapat melihat email yang diterima dan juga dapat mengirimkan email kepada orang lain. Selain itu juga dapat membalas (reply) atau mem-forward email yang ada.
•    Appointment
Dapat melihat dan memasukkan waktu dan tempat diadakannya janji atau pertemuan dengan orang lain
•    Contact
Dapat melihat dan memasukkan kontak orang lain, seperti nama, nomor telepon, alamat dan lainnya
•    Task
Dapat melihat dan memasukkan jadwal tugas-tugas yang harus dikerjakan
•    Post in this folder (kirim data ke diri sendiri)
Dapat membuat catatan-catatan pribadi yang akan disimpan untuk diri sendiri.
•    New Folder
Dapat membuat folder-folder untuk mengelompokkan surat-surat.
•    Calendar
Dapat melihat kalender yang dimana kegiatan kita akan dicantumkan pada halaman tersebut.
•    Public Folder
Folder yang bisa diakses oleh umum, berbagi data dengan umum
•    Rules
Dapat membuat aturan seperti email dari orang-orang tertentu dimasukkan dalam folder-folder tertentu.
List Of Faculties


Sumber: http://elearning.indonusa.ac.id
Gambar 11. List of Faculties
Berisi Link untuk menuju Portal Fakultas yang ada di Universitas.
Contoh Link Portal Fakultas & Jurusan

Sumber: http://elearning.indonusa.ac.id
Gambar 12. Portal Fakultas dan Jurusan

Portal Fakultas & Jurusan dapat diakses oleh administrator, maha-siswa fakultas/jurusan tersebut, dosen yang mengajar pada fakultas / jurusan yang bersangkutan, dan orang tua dari mahasiswa fakultas/ jurusan tersebut. Portal ini tidak dapat diakses oleh mahasiswa yang berasal dari fakultas/jurusan lain, atau dosen yang tidak mengajar di fakultas/jurusan ini, ataupun orang-tua yang tidak memiliki mahasiswa yang berasal dari fakultas/jurusan ini.

Utility-utility yang ada pada portal Fakultas dan Jurusan adalah:
Site Title, judul dari situs ini adalah “Jurusan Ilmu Hukum”. Ini menan-dakan bahwa portal yang sedang dilihat sekarang adalah portal Jurusan Ilmu Hukum.
Site Image (Gambar Site), site image ini akan berubah-ubah bergantung pada fakultas atau jurusan yang sedang kita lihat. Hanya adminis-tratorlah yang berhak untuk mengu-bah gambar ini.
School Links berisi link-link ke situs internal ataupun external. Dalam hal ini untuk portal Fakultas, adminis-trator menambahkan situs Portal Jurusan untuk setiap jurusan yang ada. Sedangkan untuk portal Jurusan, administrator menambahkan situs portal dosen, mahasiswa, dan orangtua.
School News berisi berita yang hanya dapat dilihat oleh dosen/ mahasiswa/orangtua dari fakultas atau jurusan yang bersangkutan. Selain administrator, dosen juga diberikan hak untuk dapat menam-bah, mengubah, atau menghapus News.
School Event menu ini akan membawa user pada acara-acara yang diadakan oleh fakultas atau jurusan. Administrator atau dosen berhak untuk menambah atau mengubah event yang ada. Maha-siswa atau orangtua hanya dapat melihat event yang ada.
Documents merupakan menu yang dibuat untuk melihat document library yang ada di fakultas atau jurusan ini. Contoh dari Document Library yang ada adalah: Materi Jurusan (berisi materi-materi yang dipakai oleh jurusan tersebut). Dalam hal ini, Materi Jurusan di-add oleh administrator. Perlu dicatat bahwa dosen tidak dapat menambah docu-ment library yang baru, tetapi dapat menambah content/isi dari document libarary yang telah ada.
Pictures merupakan menu yang dibuat untuk melihat Picture Library yang ada di fakultas atau jurusan ini. Contoh dari Picture Library yang ada adalah: Foto Kegiatan Jurusan (berisi foto-foto yang dapat dilihat dan di-download oleh setiap user dari portal). Foto Kegiatan Jurusan di-add oleh administrator setelah portal dibuat. Sama seperti menu document, dosen tidak dapat menambah picture library yang baru, tetapi dapat menambah content dari picture library yang telah ada.
Discussion berisi daftar discussion board yang ada pada portal ini. Hanya administrator yang dapat menambah discussion board yang baru, tetapi dosen dapat melihat entry user lain dan menambah/ mengubah entrynya pada discussion board yang telah ada.
Surveys, menu ini akan membawa kita pada daftar survey yang ada. Contoh survey yang ada adalah: Survey Kepuasan Fasiltas Jurusan. Survey hanya dapat dibuat oleh administrator, sedangkan dosen hanya dapat merespon dan melihat hasil survey. Mahasiswa hanya dapat melihat    hasil    survey.

Portal Mahasiswa

Sumber: http://elearning.indonusa.ac.id
Gambar 13. Portal Mahasiswa

Apabila mahasiswa meng-klik menu My Portal di Portal Utama, maka halaman tersebut akan langsung di redirect ke Portal Mahasiswa seperti terlihat diatas.
My Classes: Berisi kelas apa saja yang di ikuti oleh Mahasiswa. Daftar My Classes akan berbeda untuk masing-masing mahasiswa. Apabila mahasiswa meng-klik sebuah link pada list My Classes, maka akan muncul window baru yang me-link ke portal kelas tersebut.
Assignment List : Berisi daftar tugas yang belum dikerjakan oleh mahasiswa. Daftar tugas ini akan berbeda untuk masing-masing maha-siswa. Apabila sebuah tugas di klik, akan muncul window baru yang me-link ke portal tugas tersebut. Portal tugas hanya bisa di edit oleh dosen yang bersangkutan.
Student Link :Berisi daftar link yang berguna untuk mahasiswa. Daftar tersebut diisi oleh administrator.
My Task: Daftar pekerjaan yang harus dikerjakan oleh setiap maha-siswa. My Task bersifat Personal.
Student News: Berisi berita yang ditujukan untuk mahasiswa, berita hanya dapat diisi oleh administrator dan dosen yang bersangkutan.

Menu sebelah kiri dari Portal Mahasiswa
Documents, Pictures, Discus-sions, Surveys


Sumber: http://elearning.indonusa.ac.id
Gambar 14. Documents and Lists

Documents: untuk melihat document library yang ada di portal tersebut. Yang menambah document library adalah administrator, dosen hanya bisa menambah content.
Pictures Libraries :  untuk melihat picture library yang ada khusus untuk mahasiswa, contohnya Foto-foto temu acara keakraban maha-siswa.
Discussions : untuk berdiskusi antar sesama mahasiswa dan juga dosen. Yang berhak menambah diskusi adalah administrator. Dosen dan student hanya dapat menam-bah/mengubah entry pada diskusi tersebut.
Surveys : Mahasiswa dan dosen dapat merespon survey yang ada, hanya admin yang berhak menambah survey.

My Schedule

Sumber: http://elearning.indonusa.ac.id
Gambar 15. My Planner

My Planner berisikan event-event yang ada di Universitas, Fakultas, Jurusan, dan portal mahasiswa, appointment yang dibuat di My Email, ataupun daftar tugas yang sedang deadline pada hari tersebut. My Planner dilihat secara bulanan sehingga memudahkan pengguna. Menu ini juga bersifat personal.

My Calendar

Sumber: http://elearning.indonusa.ac.id
Gambar 16. My Calendar

My Calendar berisi appointment yang buat dengan menggunakan OWA melalui My Email. User dapat melihat, menambah, mengubah appointment tersebut. Ini juga bersifat personal.

My News


Sumber: http://elearning.indonusa.ac.id
Gambar 17. My News

My News berisi daftar berita, baik dari portal Universitas, Fakultas, Jurusan atau portal mahasiswa sendiri. Berita tersebut hanya dapat di lihat oleh user.

Kesimpulan

Sistem e-Learning adalah mutlak diperlukan untuk mengan-tisipasi perkembangan jaman dengan dukungan Teknologi Informasi dimana semua menuju ke era digital, baik mekanisme maupun konten. Pengembangan sistem e-Learning sistem harus didahului dengan melakukan analisa terhadap kebu-tuhan dari pengguna (user needs). Sesuai dengan paradigma rekayasa sistem dan perangkat lunak, kebu-tuhan dari pengguna ini memiliki kedudukan tertinggi, dan merupakan dasar kreasi dan kerja pengembang. Ini semua untuk mencegah terjadinya kegagalan implementasi dari sistem e-learning yang sebagian besar diakibatkan bahwa sistem yang dikembangkan tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pengguna. Implementasi E-learning harus disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, budget yang tersedia dan sumber daya yang terpilih agar pelaksanaan e-learning bukan hanya sekedar mimpi, harapan dan keinginan saja tetapi juga harus merupakan realitas dan kenyataan sehingga e-learning bisa menjadi salah satu program untuk men-ciptakan kemajuan bagi Universitas INDONUSA Esa Unggul.
Daftar Pustaka
Cross, Jay and Ian Hamilton, “Beyond eLearning”, Inter-net Time Group

Dublin, L. and Cross, J., “Imple-menting eLearning: getting the most from your elearning investment”, the ASTD Inter-national Conference,  2003.

Delio, Michelle, “Report: Online Training ‘Boring’, Wired News”, located at www. wired.com/news/business/0,1367,38504,00.html

Glossary, “Glossary of e-Learning Terms”, LearnFrame.Com, 2001.

Hartley, Darin E, “Selling e-Learning”, American Society for Training and Develop-ment, 2001.

Romi Satria Wahono, “Strategi Baru Pengelolaan Situs eLearning Gratis”, IlmuKomputer.Com, 2003.

______, ”Spiralisasi Pengetahuan: Teknik Menghidupkan Pengetahuan Kita”, Ilmu Komputer.Com, 2003.

______,”Strategi Membangun Ko-munitas Maya: Studi Kasus IlmuKomputer.Com”, Semi-nar MIFTA 2004: Urgensi Penggunaan IT Sebagai Upa-ya Akselerasi Menuju Kema-juan Umat, MIFTA, 2004.

Vision “Transforming Education and Training Through Ad-vanced Technologies”, U.S. Department of Commerce, www.ta.doc.gov, 2002.

Ismail Fahmi, “Konsorsium Indonesia DLN : Konsorsium Jaringan Perpustakaan Digital Indonesia, Sebuah Wacana For a Networked Information Society, IndonesiaDLN”,  http://www.indonesiadln.org/Open.html?target=consortium/ proposal.html, 2005.

Ismail Fahmi, “The Indonesian Digital Library Network Is Born to Struggle with the Digital Divide”, Bulletin of the American Society for Information Science and Technology (28) 4,
http://www.asis.org/Bulletin/May-02/fahmi.html,  2005.

Teamsun, “Digital Campus Solution”, http://www. teamsun.com.cn/english/solution5.htm, 2004.

Widyasmoro, “Enaknya Berkuliah Di Kampus Digital”, Majalah Intisari, http://www.intisari-online.com/majalah.asp?tahun=2004&edisi=494&file= warna1001, 2004.