Deskripsi :

Senyawa organohalida banyak digunakan dalam industri sebagai pestisida dan aditif untuk bensin. Salah satu senyawa organohalida yang banyak diproduksi adalah 1,2-dikloroetana (DCE). Namun, senyawa organohalida merupakan polutan yang dapat membahayakan lingkungan karena senyawa ini sulit terdegradasi dan bersifat karsinogenik. Beberapa bakteri diketahui mampu mendegradasi DCE seperti bakteri dari genus Pseudomonas, Bradyrizhobium, dan Xantobacter. Bakteri-bakteri tersebut menghasilkan haloalkana dehalogenase yang mampu mengkatalisis pemutusan ikatan antara karbon dengan halogen. Pada DCE katalisis dehalogenase menghasilkan 2-kloroetanol, ion halida, dan proton. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi dan isolasi haloalkana dehalogeanse dari Pseudomonas aeruginosa strain lokal. Pseudomonas aeruginosa diidentifikasi dengan PCR16S ribosomal DNA menggunakan Unibi (5’-GGT TAC (GC) TTG TTA CGA CTT-3) sebagai primer maju dan BactF-1 (5’-AGA GTT TGA TCA CTG GCT CAG-3’) sebagai primer mundur. Pseudomonas aeruginosa dapat tumbuh dalam medium Luria Bertani dan minimal medium yang mengandung DCE 1─10mM. Haloalkana dehalogenase yang dihasilkan merupakan enzim intrasel dengan aktivitas spesifik 8,809 unit/mg protein (unit = µmol Cl / menit). Isolasi dan fraksinasi haloalkana dehalogenase menghasilkan aktivitas spesifik menjadi 32,108 unit/mg protein (naik 3,5 kali dibandingkan ekstrak kasarnya). Jika dibandingkan dengan Pseudomonas aeruginosa OK1, Pseudomonas aeruginosa strain lokal ini lebih berpotensi untuk digunakan dalam bioremediasi karena Pseudomonas aeruginosa strain lokal memiliki aktivitas spesifik yang lebih besar dan kemampuan tumbuh yang lebih cepat dibandingkan OK1

Universitas Esa Unggul

Penulis :

Adri Nora, Enny Ratnaningsih, Dessy Natalia

Download :