Ir. Elsa Martini, MM.
Dede Karyono
Dosen Jurusan Desain Industri
Universitas Esa Unggul, Jakarta

 

 

Perkembangan Rumahsakit yang semakin modern memacu pengelola untuk menawarkan jasanya kepada konsumen dengan cara meningkatkan pelayanannya melalui ragam macam kelas yang tersedia; dari kelas suite, vvip, vip, hingga kelas standar. Beserta fitur-fitur yang sesuai dengan kelasnya tersebut seperti kelengkapan interior, kenyamanan ruangan. Sayangnya hal ini belum mencapai kepada pasiennya ini terlihat dari keadaan hospital bed yang belum dapat memberikan suatu fungsi yang lebih baik diantaranya kemudahan penggunaan kenyamanan, keamanan, serta dampak psikologis yaitu kesan meluhurkan keberadaan penggunanya hal ini jauh berbeda dari keadaan interiornya yang sudah semakin lengkap dan baik. Hospital bed merupakan salah satu dari bagian healthcare design. produk yang dipakai oleh rumah sakit sebagai salah satu sarana kelengkapannya guna melayani keperluan jasa kesehatan konsumennya yang memerlukan pelayanan rawat inap.

Dewasa ini Desain, Teknologi dan segala aspeknya berkembang demikian pesatnya, sehingga mempengaruhi manusia sebagai penggunanya, terlebih perkembangan teknologi kesehatan sejalan dengan kemajuan teknologi terkini telah menimbulkan gagasan baru terhadap desain industri yaitu munculnya fenomena Healthcare Design yang saat ini telah menjadi salah satu bagian pekerjaan bagi Desainer Industri.

Perkembangan Rumah Sakit yang semakin modern memacu pengelola untuk menawarkan jasanya kepada konsumen dengan meningkatkan pelayanannya melalui ragam macam kelas yang tersedia; dari kelas suite, vvip, vip, hingga kelas standar. Beserta fitur-fitur yang sesuai dengan kelasnya tersebut seperti kelengkapan interior, kenyamanan ruangan. Sayangnya hal ini belum mencapai kepada pasiennya ini terlihat dari keadaan hospital bed yang belum dapat memberikan suatu fungsi yang lebih baik diantaranya kemudahan penggunaan kenyamanan, keamanan, serta dampak psikologis yaitu kesan meluhurkan keberadaan penggunanya hal ini jauh berbeda dari keadaan interiornya yang sudah semakin lengkap dan baik.

Dalam Redesain hospital bed ini faktor wants dipakai sebagai landasan dan acuan. Dimana desain berdasarkan wants desainer, sehingga dituntut untuk mengeluarkan kemampuan imajinasi dan kreatifitasnya yang tentunya, sesuai dengan analisis dan pengumpulan data-data pustaka yang relevan yang dapat dijadikan acuan yang benar dalam proses desain hospital bed ini. Adapun skema pemikiran terhadap desain perancangan dan pengembangan produk yang berorientasikan Redesain adalah sebagai berikut:



Sumber: Hasil Olahan Data

Skema Proses Desain hospital bed yang berorientasi pada Redesain dan berdasarkan atas wants dari desainer, dengan programming yang telah dianalisis sehingga menjadi suatu konsep produk yang baru dari produk sebelumnya.

Hospital bed terbagi atas dua macam yaitu:
1. Hospital Bed manual

Hospital bed manual adalah : tempat/alas tidur yang dapat merubah posisi pasien dengan tangan menggunakan pemutar engkol. Dengan bantuan caregiver. Pemutar engkol terletak di bagian kaki atau kepala dari tempat tidur. Hospital bed manual tidak mempunyai gerakan posisi yang banyak dibandingkan hospital bed elektris. Hospital bed manual dapat diangkat untuk memudahkan caregiver untuk membantu pasien. Atau, tempat tidur diturunkan posisinya untuk membuat lebih mudah agar pasien dapat keluar masuk tempat tidur. Suatu hospital bed manual mungkin sangat sukar untuk digunakan oleh orang yang mempunyai sakit radang sendi atau gangguan punggung.

2. Hospital bed elektris

Hospital bed elektris adalah: Suatu tempat/alas tidur yang mempunyai suatu motor dan suatu kabel untuk mengalirkan listrik. mempunyai suatu kendali terhadap tempat/alas tidur yang seperti remote TV. Masing-Masing tombol pada kendali mempunyai suatu gambaran yang menerangkan bagaimana tempat/alas tidur berpindah gerakkan saat menekan tombolnya. Banyak orang yang suka tempat/alas tidur elektris sebab posisi dari tempat/alas tidur dapat diubah dengan mudah hanya menekan suatu tombol saja. Tempat/alas tidur ini dapat dengan aman dan mudah digunakan oleh orang yang mempunyai penyakit radang sendi atau penyakit lainnya
.

Pada perkembangannya hospital bed didesain sesuai dengan kebutuhan manusia yang semakin kompleks adapun hospital bed tersebut yaitu hospital bed portable yang digunakan pada keadaan darurat seperti musibah bencana.

IDE (INNOVATIVE DESIGN EGINEERING)
Adapun kriteria yang dibutuhkan atas pembuatan prototipe diatas berdasarkan kepada:

Kemudahan pembuatan hal ini didasari atas kemampuan proses produksi pembuatannya
Ketersediaan bahan sehingga mempengaruhi desainnya
Bobot yang ringan
Aplikasi teknologi penggerak yang cukup handal dan sesuai dengan biaya yang murah dan efisien.

Dapat disimpulkan bahawa potensi dan permasalahan/kendala yang ada dalam riset dan pengembangan desain hosppital bed high end ini.

Secara umum perkembangan hospital bed yang ada belum banyak tereksplorasi secara desain karena berbagai macam faktor yang menyangkut produksi dan kemampuan teknologi yang tidak bersinergi, tetapi pada perkembangan terakhir sudah ada beberapa hospital bed yang mampu mejawab kebutuhan penggunanya melalui aplikasi teknologi melalui fitur yang ditawarkan.

Kemampuan PT Dharma Polimetal sebagai manufaktur Indonesia yang telah mampu memproduksi dengan standar internasional merupakan suatu aset yang sangat bermanfaat guna menghadapi persaingan industri secara global.

Dengan adanya jalinan kerjasama antara dengan desain industri Universitas Indonusa Esa Unggul melalui IDC (Indonusa Design Center) merupakan suatu hubungan yang saling bersinergi yang dapat meningkatkan kemampuan masing-masing pihak guna memajukan perkembangan desain industri di indonesia

Kemampuan untuk membuat produk dengan deasin ayang berdasarkan aspek kerja R&D (research and development) merupakan suatu cara untuk meningkatkan kemampuan industri indonesia dari industri tingkat manufaktur menuju industri dengan kemampuan riset (industrial research).

Referensi:

Kim, W. Chan, Renee mauborgne, ”Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy)”, Serambi, 2006.

Panero Julius, Martin zelnik, “Human Dimension and Interior Space”, Whitney Library of Design, 1979.

Sastrowinoto Suyatno, ”Meningkatkan Produktivitas dengan Ergonomi”, PT PUSTAKA BINAMAN PRESSINDO, 1985.

Ulrich, Karl T. Steven D. Eppinger, ”Perancangan dan Pengembangan Produk”, Salemba Teknika, semantic visions in design, Mc-Graw Hill Book Co, Jakarta, 2001.

Definisi hospotal bed, www.wikipedia.com, internet 2006

www.dharmap.com,

www.hillrom.com,

www.faram.com,

www.dunlopillo.com, www.kompas.com