Deskripsi:

Sectio Caesarea merupakan tindakan operatif pada ibu bersalin dengan melakukan insisi pada kulit, dinding perut dan dinding rahim untuk menyelamatkan ibu serta bayi. Tindakan sc dilakukan jika ibu tidak bisa melahirkan secara alamiah yang disebabkan oleh indikasi tertentu. Meningkatnya prevalensi persalinan dengan metode sectio caesarea menunjukkan bahwa meningkatnya angka komplikasi yang dialami oleh ibu. Di Amerika, prevalensi kejadian persalinan secara sesar sudah mulai menurung, sedangkan di Indonesia prevalensinya meningkat sebesar 23,1% di tahun 2012. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pemilihan metode persalinan. Jenis penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh data rekam medik ibu bersalin yang menggunakan metode persalinan sectio caesarea di Rumah Sakit Agung Jakarta Periode November 2016-Oktober 2017. Jumlah sampel rekam medik yang digunakan dihitung menggunakan uji beda 2 proporsi dan diperoleh sebanyak 156 sampel yang kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-square. Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2017 sampai Januari 2018. Hasil univariat menemukan bahwa proporsi persalinan dengan metode sesar secara elektif (28,2%), usia ibu tidak beresiko (59%), kelainan plasenta (20,5), Cephalopelvic Disproportion (31,4%), partus tidak maju (21,8%), gawat janin (32,7%), kelainan letak (17,3%), dan riwayat sesar sebelumnya (25,6%). Hasil bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara partus tidak maju dan kelainan letak dengan pemilihan metode persalinan Sectio Caesarea. Dengan ini, diharapkan pemerintah dan rumah sakit dapat memberikan penyuluhan mengenai sectio caesarea, dampak, pencegahan serta penanganannya.

Penulis :

Siti Rafika Arman (2015-31-315)

Download :