Potong Nasi Tumpeng yang dilakukan oleh Rektor Esa Unggul bersama dengan perwakilan UI dan Kementrian Kesehatan

Potong Nasi Tumpeng yang dilakukan oleh Rektor Esa Unggul bersama dengan perwakilan UI dan Kementrian Kesehatan

Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Setelah mendapatkan izin membuka program studi (prodi) Farmasi dari Kemenristek Dikti, Universitas Esa Unggul pada hari ini Senin (07/08) melakukan launching prodi tersebut yang dihadiri oleh Dirjen Bina Farmasi dan Alat Kesehatan, Kemenkes RI, sejumlah praktisi kesehatan dan civitas Universitas Esa Unggul. Dengan demikian prodi ini siap untuk menerima mahasiswa baru dan menyelenggarakan perkuliahan pada tahun akademik 2017/2018.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Esa Unggul Dr. Aprilita Rina Yanti Eff, M.Biomed., Apt. mengatakan pembukaan prodi Farmasi Esa Unggul merupakan langkah awal yang dilakukan oleh Esa Unggul sebagai perguruan tinggi untuk mendukung peningkatan kualitas tenaga medis di Indonesia khususnya dibidang obat-obatan.

“Hari ini secara resmi, Esa Unggul mengadakan launching Program Studi Farmasi sebagai salah satu prodi dibawah naungan Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan. Dengan dibukanya prodi Farmasi ini, sekaligus melengkapi program studi yang sudah ada sebelumnya, yaitu prodi Ilmu Gizi, Kesehatan Masyarakat, Bioteknologi, Ners, Rekam Medis dan Manajemen Informasi Kesehatan serta Magister Aministrasi Rumah Sakit,” ujar Aprilita di Ballroom Aula Kemala, Jakarta Barat, Senin (07/08/2017).

Aprilita pun menjelaskan untuk memuluskan langkah meningkatan kualitas SDM tersebut, Esa Unggul telah menyiapkan berbagai keunggulan yang nantinya akan diperoleh mahasiswa prodi Farmasi. Salah satu keunggulan tersebut ialah dibidang nutrasetikal yang mempelajari zat-zat yang memberi manfaat fisiologis atau memberikan perlindungan terhadap penyakit kronis, menunda proses penuaan dan meningkatkan harapan hidup. Contoh produk nutrasetikal yang umum dikonsumsi adalah ginseng, Omega-3, teh hijau dan lain-lain.

“Dipilihnya bidang nutrasetikal, mengingat pasar nutrasetikal di seluruh dunia terus berkembang dan tingginya konsumsi masyarakat terhadap produk nutrasetikal dan besarnya potensi sumber bahan baku obat herbal dan produk nutrasetikal yang dimiliki Indonesia,” terang Aprilita.

“Kami memiliki konsep interprofessional collaboration artinya prodi ini juga bekerjasama dengan prodi-prodi lainnya, seperti Bioteknologi, Gizi, Teknik Industri serta Desain Produk. sehingga terjalin kolaborasi menarik untuk menghasilkan berbagai produk hasil penelitian dan tenaga kerja medis yang bermanfaat bagi keilmuan serta masyarakat Indonesia,” Ungkap Aprilita.

Dia pun menambahkan bahwa Program studi Farmasi UEU didukung oleh para dosen tetap dan dosen-dosen dari Fakultas Farmasi UI yang berpengalaman dibidangnya dengan pendidikan S2 dan S3 dalam dan luar negeri. Dengan adanya pengampuan dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, maka kualitas pendidikan, pengajaran maupun kualitas lulusan ada dibawah pengawasan langsung Fakultas Farmasi UI.

Acara Launching Farmasi  yang dipadati oleh peserta dari berbagai kalangan

Acara Launching Farmasi yang dipadati oleh peserta dari berbagai kalangan

Sementara itu, Rektor Universitas Esa Unggul Dr.Ir. Arief Kusuma AP., MBA mengatakan selain mencetak tenaga medis di Indonesia, Program Studi ini diproyeksikan untuk menjadi entrepreneur dibidang obat-obatan dan kefarmasian. Karena menurutnya Esa Unggul sebagai Universitas memiliki tujuan mencetak lulusan yang berjiwa inovatif dan kreatif.

“Smart, creative and entrepreneurship merupakan jargon Esa Unggul, yang juga akan diterapkan kepada para mahasiswa Farmasi Esa Unggul agar nantinya mereka bukan hanya menjadi tenaga medis saja namun juga dapat berwirausaha,” jelas Arief.

Arief pun berharap nantinya Farmasi Esa Unggul dapat mengambil peran besar terhadap kemajuan dunia kesehatan di Indoneisa. ” Tentunya harapan kami para lulusan farmasi Esa Unggul ini bermanfaat dan berperan besar dalam kemajuan dunia kesehatan di Indonesia, khususnya dalam penelitian dan pengembangan fasilitas serta SDM di Indonesia yang masih kalah jauh dibanding negara-negara lainnya khususnya di ASEAN,” tutup Arief.

Tarian Daerah dari Mahasiswa Esa Unggul

Tarian Daerah dari Mahasiswa Esa Unggul

Acara Launching Farmasi yang mengambil tema “Eksistensi Profesi Farmasi” berlangsung dengan meriah, selain dihadiri oleh perwakilan dari Kemenkes, Ikatan Apoteker Indonesia dan kalangan praktisi kesehatan, acara ini juga dilengkapi dengan pertunjukan seni tari dan musik persembahan mahasiswa Esa Unggul. Launching yang bertempat di Ballroom Aula Kemala Esa Unggul ini dimulai pada pukul 08.30 WIB dan berakhir pada pukul 15.00 WIB.