Foto Bersama Para Pembicara dengan BEM Esa Unggul

Esaunggul.ac.id, Pergerakan Industri 4.0 telah masuk ke berbagai bidang kehidupan masyarakat salah satunya sektor Finansial. Hadirnya Financial Technology (Fintech) yang saat ini sedang berkembang membuat pilihan masyarakat untuk menjangkau akses keuangan tidak lagi bersifat konvesional,atau di monopoli oleh lembaga perbankan. Saat ini layanan Financial Teknologi yang berbentuk Startup mulai bermunculan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap jasa keuangan.

Untuk membahas hal tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Esa Unggul menggelar acara seminar bertajuk FINTECH TALK yang berlangsung di Ballroom Aula Kemala, Universitas Esa Unggul, Kebon Jeruk, Kamis (21/11). Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ari Pambudi mengatakan acara ini sangat tepat digelar untuk memberikan literasi Finansial digital kepada anak muda khususnya mahasiswa Esa Unggul.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ari Pambudi, S.Kom, M.Kom

Karena menurutnya, digitalisasi apalagi dibidang keuangan saat ini sudah sangat besar pengaruhnya kepada perekonomian, sehingga mahasiswa seharusnya bukan hanya sebagai penonton lagi tapi perlu adanya keterlibatan untuk terjun langsung di Finansial teknologi atau bahkan menjadi pelaku Finansial teknologi.

“Kemunculan disrupsi digital terutama di sektor keuangan harus dijadikan peluang bagi anak muda terutama mahasiswa, bagaimana mereka mampu memberikan inovasi terkait Fintech yang nantinya dapat berimpact kepada masyarkat, karena mahasiswa itu adalah agen perubahan,” ucap Ari.

Para Pembicara

Senada dengan hal tersebut, Ketua BEM Universitas Esa Unggul, Rahmat Efendi mengungkapkan Anak muda saat ini memiliki pola pikir yang berkembang dan menginginkan sesuatu yang instan dan mudah, dengan adanya Fintech ini akses di Industri keuangan terutama layanan investasi menjadi pilihan bagi anak muda untuk melek dalam berinvestasi. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu menambah edukasi dan pengetahuan penggunaan fintech, khusunya yang berkaitan dengam investasi.

Sementara itu, salah satu pembicara dalam seminar Fintech yakni Ketua Satgas Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Togam L Tobing menerangkan Fintech menjadi salah satu alternatif bagi industri keuangan untuk menggaet anak muda untuk melek tentang sejumlah produk pada jasa keuangan terutama investasi.

Namun sayangnya, lanjut Togham, banyak layanan Fintech Bodong alias penipu yang banyak dipilih oleh anak muda, hal ini dikarenakan ketidaktahuan konsumen tentang produk yang dipilih olehnya, apakah sudah terdaftar di regulator atau belum. Untuk itu, Togham menyarankan anak muda harus cermat dalam memilih Fintech sebagai sarana Investasi.

“Kalian itu harus, kroscek terlebih dahulu, tentang layanan Fintech yang kalian gunakan. Jangan terjebak iming-iming murah atau mudah, karena jika Fintech tersebut belum terdaftar resmi di regulator terutama OJK maka patut di curigai layanan Fintech tersebut bermasalah,” terangnya.

Togham pun menambahkan banyak laporan terkait Fintech bodong yang saat ini telah dipakai oleh masyarakat salah satunya yang paling banyak ialah Fintech kredit. Untuk itu dirinya menyarankan untuk selalu mengecek daftar Fintech yang sudah di awasai oleh regulator, apakah ada jaminan dan aman untuk digunakan sebagai investasi serta layanan keuangan.

Dalam acara Fintech Talk kali ini pun sejumlah stand Startup Fintech dan enterpreneur ikut memeriahkan acara. Mahasiswa pun terlihat antusias mengikuti jalananya Seminar dan Talkshow ini.