[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Karien Reynanda Saat Berbincang dengan anak-anak di Kampung KKN

Karien Reynanda Saat Berbincang dengan anak-anak di Kampung KKN

Esaunggul,ac,id, Karien Reynanda Suharto mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul berkesempatan mengikuti kegiatan Student Volunteering yang diselenggarakan oleh Yayasan Sukarelawan Siswa Malaysia pada 4-22 Juli 2018. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa-mahasiswi dari seluruh negara ASEAN dan Tiongkok. Jumlah mahasiswa yang mengikuti acara ini kurang lebih 200 peserta, dengan latar belakang dari negara dan bidang studi berbeda-beda yang disebar ke 11 lokasi misi sukarelawanan.

Karien menceritakan saat proses dirinya mengikuti KKN Antar Bangsa di Serawak Malaysia, pada hari pertama hingga keempat kedatangannya di Negeri Jiran tersebut, Mahasiswi berkaca mata ini terlebih dahulu mengikuti kegiatan Pre Departure Training di Kuala Lumpur. Selama kegiatan Pre Departure Training, para peserta termasuk Karien dibekali sejumlah pelatihan agar siap terjun ke lapangan.

Pre Departure Training kita diberi pelatihan agar siap terjun ke lapangan. Seperti di beri gambaran mengenai Sarawak itu seperti apa, kebudayaannya disana apa saja, bahasanya kondisi geografisnya dll. Kita juga diberi pengarahan mengenai tanggap darurat bencana dan pertolongan pertama dan di beri pengarahan juga agar tidak sakit disana dan terhindar dari malaria,” ujar Karien di Universitas Esa Unggul, Rabu (09/08/2018).

Kebersamaan Karien Saat di Malaysia bersama para peserta KKN Antar Bangsa

Kebersamaan Karien Saat di Malaysia bersama para peserta KKN Antar Bangsa

Selepas mengikuti Pre Departure Training, Karien Melanjutkan para peserta KKN melanjutkan melakukan misi kesukarelawanan di Sarawak, Malaysia selama kurang lebih 10 hari. Selama 10 hari dirinya bersama kelompok KKN yang berjumlah 20 orang ditempatkan di sebuah desa bernama Kampung Sebauh, Bintulu, Sarawak.

Karien melanjutkan Para peserta KKN pun harus tinggal sementara di sebuah Sekolah Dasar yakni Sekolah Kebangsaan Sebauh (SK Sebauh). Disana mereka pun harus merealisasikan sejumlah program utama mereka di tempat KKN seperti program pendidikan, kesehatan hingga Renovasi di sejumlah tempat vital.

“Selama 10 hari lamanya kami terus bekerja untuk menjadikan SK Sebauh beserta para muridnya lebih baik lagi. Kami di sana menjalankan sejumlah program seperti mengajar bahasa inggris, menyosialiasikan cara cuci tangan dan gosok gigi yang benar, merenovasi taman sekolah dan lain sebagainya. Pada dasarnya kami diharapkan dapat berbagi kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki untuk warga serta murid-murid disana,” terangnya.

Dirinya pun berharap kesempatan yang sama dapat ia dapatkan kembali untuk mengikut kegiatan-kegiatan yang berskala internasional. Menurutnya penting sekali mahasiswa termasuk dirinya diberikan kesempatan untuk menimba ilmu serta pengalaman di daerah-daerah yang memiliki akses yang kurang baik sehingga mampu mengamalkan ilmu kepada masyarakat.

“Besar harapan saya untuk dapat kembali mengikuti kegiatan serupa. Sebab, banyak hal yang dapat saya dapatkan dari kegiatan ini diantaranya pengalaman tak terlupakan, relasi dari seluruh negara ASEAN dan Tiongkok, sertifikat internasional dan masih banyak lagi. Semoga dengan adanya kegiatan ini, hubungan baik antar negara ASEAN dan Tiongkok makin baik lagi serta mencetak mahasiswa-mahasiswi berkualitas tingkat dunia,” tutupnya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]