AIKIDO Goes to Campus Esa Unggul, 17 – 19 Maret 2011

Kamis, 17 Maret 2011

AIKIDO Indonesia di bawah naungan Perguruan Indonesia AIKIKAI mengadakan Hombu Instruction Tour (HIT) Aikido di Kampus Esa Unggul pada 17 – 19  Maret 2011.  Acara HIT merupakan acara tahunan yang dihadiri oleh Aikidoka seluruh Indonesia dengan instruktur utama seorang guru besar Aikido yang didatangkan langsung dari Jepang.  Di dalam HIT, selain acara latihan bersama, juga diadakan ujian kenaikan tingkat Yudansha (sabuk hitam) yang jumlahnya semakin meningkat setiap tahunnya. Pesera latihan bersama pun semakin bertambah dan selalu mencapai jumlah ratusan orang peserta.  HIT tahun ini mengundang juga organisasi Aikido di luar Perguruan Indonesia Aikikai untuk bergabung dan meramaikan acara latihan bersama.

Berikut jadwal rangkaian acara HIT:

Kamis – Jum’at, 17 – 18 Maret 2011 di Aula Kemala, Kampus Esa Unggul
15.30 – 16.00 Registrasi
16.00 – 18.00 Latihan Sesi 1
18.30 – 20.30 Latihan Sesi 2

Latihan terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya

Sabtu, 19 Maret 2011 di Aula Kemala, Kampus Esa Unggul
08.30 – 09.00 Registrasi
09.00 – 11.00 Latihan
14.00 – 16.00 Ujian Yudansha

Dalam acara tersebut benar-benar nampak kelihatan disetting seperti halnya film di luar negeri yang kita saksikan selama ini. Pesertanya yang banyak dihadiri kalangan muda itu tentang mahasiswa/i UEU nampak bebadan tegap berbalut busana khusus Aikido yang begitu populer di Indonesia. Matras yang berwarna cerah biru muda  sudah berstandar internasional hingga perguruan Aikido melekat dengan UEU.   Menurut Jhony RH rahardjo, MBA dari Padepokan Aikido Indonesia “Seni beleadiri ini, sangat populer di Jepang dan Korea karena seni beladiri sudah turun temurun   di generasi  oleh penerus seni beladiri yang begitu berkembang di Asia akhir-akhir ini.”
Dalam acara tersebut tampil diperagakan Katsudara Eiji Sensei yang kenaikan tingkat (Dan 6) yang sebelumnya harus melewati dulu Hino Terumasa.  Disitu diperagakan cara-cara menangkis serangan lawan secara taktis dan bagaimana mematahkan, itulah teknik dasar bantingan dan cara melumpuhkan lawan.  Perlu diketahui bahwa kenaikan tingkat dari perguruan Aikido didatangkan Juri dari perguruan Jepang dan sekaligus bertindak sebagai pengamat  perkembangan Aikido di Indonesia. (Is)

 

Aikido (Bahasa Jepang) adalah seni beladiri yang mempunyai akar pertumbuhan dan budaya dari Jepang. Aikido merupakan manifestasi dari modernisasi pemikiran Jepang dengan selimut budaya Jepang tradisional. Hal ini membuat seni beladiri yang dikembangkan oleh Morihei Ueshiba sekitar tahun 1800-an (Ueshiba Morihei) menjadi sangat diminati berbagai kalangan pada abad modern ini sebagai sebuah gaya hidup. Akar ilmu bela diri aikido terutama berasal dari sebuah tradisi bela diri kuno yang turun temurun hanya dimiliki oleh sebuah keluarga istana, yaitu “[aito Ryu Aiki-Jujutsu (atau ju-jutsu)”. Dalam tradisi lama “Jutsu” berarti sebuah “art” atau “seni”, sehingga bentuk lama ini mempunyai pakem-nya sendiri sebagai sebuah tradisi dengan tatanan gerak tertentu. “Daito” adalah sebuah nama yang merujuk kepada nama sebuah istana, yaitu Daito. “Daito” merupakan istana milik putra keturunan Kaisar Seiwa bernama Minamoto Genji Yohimitsu. Yoshimitsu diwariskan ilmu ini oleh putra ke enam Kaisar Seiwa yaitu Pangeran Teijun yang sangat menggemari ilmu beladiri. Morihei Ueshiba yang biasa disebut sebagai O-Sensei mempelajari ilmu “Aiki” ini dari guru pewaris ilmu ini yaitu “Sokaku Takeda”. “Takeda” adalah sebuah nama keluarga yang tidak lain adalah nama lain dari keluarga “Minamoto”. Dengan bakat yang begitu besar, Morihei Ueshiba telah menyebarkan muridnya ke seluruh dunia untuk memperkenalkan keindahan ilmu seni beladiri aikido ini. Saat ini, aikido telah berkembang sekurangnya ke 93 negara di Asia, Eropa, Amerika, Australia dan sebahagian Afrika.

Aikido Indonesia
Secara istilah “Aikido Indonesia” pertama kali digunakan oleh Perguruan Aikido Indonesia di bawah naungan Yayasan “Keluarga Beladiri Aikido Indonesia” yang biasanya dikenal dengan istilah umum “KBAI”. Yayasan KBAI ini terbentuk secara resmi pada tahun 1994 di Jakarta dengan para pendirinya yang terdiri dari Bapak Ir. Muhammad Gazali, Bapak. Drs Muhammad Razif dan Ir. Ferdiansyah. Sedangkan aikido di Indonesia secara organisasi telah di organisir pertama kali oleh organisasi yang juga berbentuk yayasan, yaitu “Yayasan Indonesia Aikikai” atau “YIA” pada tahun 1984. Sedangkan menurut informasi lisan (penuturan), sejarah perkembangan aikido di Indonesia telah mulai berkembang sejak sekitar tahun 1970, bersamaan dengan kembalinya para putera Indonesia yang lulus sarjana dari Jepang yang disekolahkan Pemerintah RI sebagai akibat pampasan perang Jepang. Perkembangan aikido dan beladiri impor lainnya dari Jepang sebenarnya tumbuh dalam kurun waktu yang kurang lebih sama. Tetapi seni beladiri Kempo, Karate, Jujitsu dan Judo menjadi lebih dahulu populer dibandingkan Aikido pada masa itu. Dan pada kenyataannya seni beladiri aikido baru mulai tumbuh sejak tahun 1990 di Indonesia.
[line]

Read More Post
[categories include =”8″]