Esaunggul.ac.id, Jakarta, Sehubungan dengan semakin merebaknya penyebaran Corona Virus varian Omicron yang telah menjangkau 89 Negara termasuk Indonesia, Ahli Mikrobiologi sekaligus Dosen Farmasi Universitas Esa Unggul, Prof. Dr. Maksum Radji, M.Biomed., Apt, diwawancarai oleh pihak media online PWMU.CO pada Rabu, 22 Desember 2021 untuk memberikan edukasi mengenai penularan, gejala, hingga cara mendeteksi Corona Virus varian Omicron.

Merangkum artikel yang dirilis PWMU.CO berdasarkan hasil wawancara bersama Prof. Dr. Maksum Radji, M.Biomed., Apt, beliau menerangkan bahwa gejala infeksi varian Omicron umumnya bersifat asimptomatis, atau bergejala ringan. Walaupun demikian masyarakat harus tetap berhati-hati dan waspada. Adapun gejala yang paling umum dirasakan adalah batuk, kelelahan, hidung tersumbat dan pilek.

Pendeteksian standar varian-varian SARS-COV-2 termasuk varian Omicron sendiri memerlukan cara yang akurat yaitu dengan cara whole genome sequencing (WGS). Selain itu varian-varian SARS-COV-2 juga dapat dideteksi dengan teknik PCR (polymerase chain reaction). Dengan begitu hasil swab PCR positif untuk Omicron ini kemudian masih perlu dianalisis lebih lanjut, menggunakan teknik whole genome sequencing (WGS). Deteksi WGS varian Omicron ini sendiri dikabarkan membutuhkan waktu sekitar 4-7 hari.

Corona Virus varian Omicron menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, tidak hanya itu masyarakat juga dihadapkan pada kenyataan bahwa adanya peningkatan reinfeksi. Meskipun data-data awal menunjukkan bahwa varian Omicron hanya menimbulkan gejala ringan, namun varian ini tetap harus diwaspadai, karena tidak menutup kemungkian dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius.
Berdasarkan data-data awal, vaksin untuk Covid-19 menunjukkan masih memberikan perlindungan terhadap rawat inap dan tingkat keparahan akibat infeksi varian Omicron. Penelitian terbatas juga menunjukkan bahwa dosis tambahan atau booster vaksin dapat menguatkan aktivitas antibodi netralisasi terhadap varian Omicron.

Maka dari itu penerapan protokol kesehatan dan meningkatkan cakupan vaksinasi termasuk vaksinasi pada anak, sampai saat ini masih merupakan upaya pertahanan yang paling aman dan efektif untuk melawan komplikasi parah dari Covid-19, terlepas dari varian apapun yang beredar.

Untuk artikel selengkapnya mengenai hasil wawancara Prof. Dr. Maksum Radji, M.Biomed., Apt, Ahli Mikrobiologi sekaligus Dosen Farmasi Universitas Esa Unggul bersama media online PWMU.CO seputar Corona Virus varian Omicron, dapat diaskes melalui tautan berikut: https://www.google.com/amp/s/pwmu.co/221116/12/23/omicron-telah-masuk-ke-89-negara-begini-penularan-gejala-dan-cara-mendeteksinya/amp/