TKI Tujuan Korea Kumpul di Esa Unggul

TKI Tujuan Korea Kumpul di Esa Unggul

426 TKI Tujuan Korea Kumpul di Esa Unggul, Ada Apa?

Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Universitas Esa Unggul kedatangan 426 calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan diberangkatkan ke Korea Selatan. Kedatangan para calon TKI tersebut ialah menghadiri test tahap kedua untuk menyaring tenaga kerja yang nantinya akan diberangkatkan ke Negeri Gingseng tersebut.

Penyaluran dari tenaga kerja Indonesia ke Korea ini diprakarsai oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang bekerjasama dengan Badan Tenaga Kerja Korea. Menurut Kepala Seksi Kerjasama Direktorat Pelayanan Penempatan BNP2TKI Ariani Hasibuan mengatakan seleksi TKI ke Korea Selatan ini merupakan penyaluran tenaga kerja keempat kalinya yang diselenggarakan di Esa Unggul.

“Program pemberangkatan ini sudah diselenggarakan selama empat kali di Universitas Esa Unggul, seleksi ini sendiri berlangsung selama empat tahap yaitu test bahasa Korea, basic skill, Phsycal Test dan Interview Test,” terang Ariani diluar tempat test, Esa Unggul, Jakarta Barat (24/05/2017).

Ariani menambahkan dipilihnya Korea Selatan sebagai tujuan dari para Tenaga Kerja Indonesia dikarenakan sistem ketenagakerjaan Korea sangat baik dan taat terhadap aturan. Hal inilah yang menjadikan pertimbangan bagi pemerintah dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan tenaga kerja Korea Selatan.

“Korea itu salah satu negara favorit tenaga kerja kita, selain karena peraturannya, gaji yang diberikan di Korea pun sangat tinggi mencapai 15 juta perbulan, ini juga belum terhitung kenaikan gaji pertahunnya,” terang Ariani.

Sementara itu, salah satu penguji dalam seleksi test asal Korea Selatan Kim Won Seok mengatakan Pemerintah Korea sangat antusias terhadap tenaga kerja Indonesia yang akan segera bekerja di beberapa perusahaan manufaktur Korea.

“Kami melihat Indoensia mempunyai tenaga kerja yang berkualitas di bidang manufaktur, jadi kami sangat tertarik untuk merekrut beberapa tenaga kerja Indonesia untuk ke Korea,” ujar wong Seok dengan bahasa Inggris.

Ketua Human Resource Development Servis Korea ini pun membeberkan saat ini negaranya sedang membangun ekonomi di beberapa sektor, salah satu sektor penunjang yang paling ditingkatkan ialah sektor manufakturing.

“Sektor manufakturing merupakan sektor yang kita genjot sebagai andalan di Korea, untuk itu Korea Selatan membutuhkan tenaga kerja khusunya yang ahli dalam sektor manufakturing,” terangnya.

Saat Test Ketenagakerjaan

Saat Test Ketenagakerjaan

Harapan Peserta

Salah satu peserta yang mengikuti seleksi tes pemberangkatan TKI ke Korea Wendi Afrianto menuturkan dirinya sangat mengharapkan dapat lolos dan bekerja di Korea. “Mudah-mudahan sih bisa langsung diterima kerja di perusahaan Korea, soalnya di sini susah nyari kerja,” terang Wendi saat menunggu giliran mengikuti interview test.

Lulusan S1 Arsitektur Universitas Islam Indonesia mengaku telah mengikuti seleksi TKI ke Korea pada tahun lalu. Namun sayangnya, ia tidak lolos karena nilai skor bahasa Korea saat itu tidak memenuhi standar kelulusan. Untuk itu, pria asli Pekanbaru ini mengeluarkan kemampuan maksimalnya saat test seleksi saat ini.

“Tahun lalu sih pernah nyoba ikut seleksi yang sama, tapi sayangnya tidak diterima soalnya skor bahasa Korea tahun lalu tidak memenuhi standar kelulusan, makanya seleksi kali ini udah sampai tahap ini harus maksimal dalam test,” terangnya.

Wendi pun menceritakan perjalananya untuk bisa mengikuti seleksi TKI ke Korea di Jakarta ini sangat panjang, ia yang tinggal di Pekanbaru harus mencari tempat menginap di Jakarta. Salah satu yang menjadi tujuan menginap ialah mess (tempat tinggal) perkumpulan anak-anak Riau di daerah Jakarta Pusat.

“Perjuangan banget nih saya dari Pekanbaru ke sini, semua harus saya persiapkan dengan semateng-matengnya. Dari biaya transportasi sampe tinggal disini,” keluhnya.

Menurutnya keluarga di Pekanbaru sangat mendukung dirinya untuk bekerja ke Korea Selatan, selain karena gaji yang dia terima di Korea sangat besar, orang-orang terdekatnya percaya bekerja di Korea memiliki nilai plus yang besar karena negara itu merupakan negara yang maju.

“Keluarga mendukung banget, gajinya kan lumayan, terus di Korea juga bagus sistem ketenagakerjaanya,” tandas Wendi.

BNP2TKI bekerjasama dengan ketenagakerjaan Korea Selatan merekrut para pekerja asal Indonesia untuk dijadikan sebagai pekerja manufaktur di Korea Selatan. Dari catatan BNP2TKI para peserta yang mengikuti seleksi tenaga kerja ke Korea mencapai 33.000 peserta dari seluruh wilayah Indonesia.