[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Pencoblosan di Pemira Fikes

Pencoblosan di Pemira Fikes

Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Pemilihan Umum Raya (PEMIRA) dalam rangka memilih Ketua BEM dan Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPMF) Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Esa Unggul kembali digelar Selasa (03/07) lalu. Seperti tahun-tahun sebelumnya Pemira Fikes tahun ini dilakukan dengan menggunakan E-Voting atau sistem pencoblosan dan penghitungan suara dengan komputerisasi.

Kecanggihan sistem pemilihan umum raya yang dilakukan dalam Pemira Fikes ini telah diselenggarakan semenjak tiga tahun yang lalu. Menurut Penanggung Jawab acara Pemira Fikes sari indah permata sistem E-voting ini diterapkan di pemilihan BEM Fikes dikarenakan sistem tersebut lebih mudah dan menghemat biaya dalam penyelenggaraan.

“Sistem e-voting inikan sudah berjalan selama kurang lebih tiga tahun dan ini sudah masuk tahun ketiga, sampai saat ini sih belum ada masalah berarti, e-voting dipilih karena sistemnya lebih terpadu dan menjangkau semuanya,” terang Sari di Gedung samping Holiq Raus, Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat, Selasa (03/07/2018).

Suasana Pemira Fikes

Suasana Pemira Fikes

Dia pun menerangkan sistem e-voting yang diterapkan oleh Fikes dalam memilih ketua BEM dan DPMF ini melalui beberapa proses, yakni pertama pemilih harus terdaftar dalam DPT Pemilih, yang kedua para pemilih bisa langsung datang ke meja registrasi kemudian menunjukan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) serta Kartu Rencana Studi (KRS).

Setelah menunjukan bukti KRS dan KTM, pemilih akan mendapatkan token untuk masuk ke sistem saat pencoblosan di bilik suarA, selesai itu pemilih bisa langsung memilih di bilik suara. “Dibilik suara inilah perbedaan sistem e-voting dan manual, kalau kita e-voting tidak menggunakan paku sama kertas lagi, tapi langsung menggunakan laptop yang sudah masuk ke sistem kami,” ujarnya.

Kelebihan dari sistem e-voting ketimbang sistem manual, Sari melanjutkan dalam sistem e-voting, data bisa langsung masuk ke tabulasi suara yang berada di sistem komputer sehingga akan minim sekali dengan kecurangan-kecurangan. Selain itu dalam sistem e-voting ini mahasiswa yang berhalangan hadir bisa memilih dengan masuk ke sistem e-voting yang telah disediakan oleh panitia.

“Jadi bagi mahasiswa yang tidak memungkinkan datang entah ada acara, sakit atau memang berhalangan untuk ke tempat pemungutan suara, bisa memilih melalui jarak jauh lewat sistem yang disediakan oleh panita, tentu saja pemilih tersebut harus menunjukan bukti aktif sebagai mahasiswa dengan menunjukan KRS dan KTM yang discan dan dikirm ke panitia,” jelas Sari.

Pemira BEM dan DPMF Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan pada hari itu dimulai pada pukul 09.00 pagi, Tahun ini Daftar pemilih tetap dari Fakultas Ilmu Kesehatan sebanyak 1000 mahasiswa dan calon yang ditawarkan yakni dari BEM Fakultas 1 calon dan sejumlah jurusan pun menawarkan lebih dari dua calon.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]