Para Peserta Kongres Bioteknologi

Para Peserta Kongres Bioteknologi

Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Program Studi Bioteknologi Universitas Esa Unggul menjadi tuan rumah 1st Congress of Indonesian Society for Bioinformatics and Biodiversity (Kongres Pertama Bioinformatika dan Biodiversity) Indonesia. Dalam Kongres Perdana para peneliti di bidang Bioteknologi tersebut dibahas berbagai hal termasuk perkembangan Bioteknologi di Indonesia.

Panitia Penyelenggaraan kongres Asosiasi Bioteknologi Titta Novianti, S.Si. M.Biomed. menerangkan kongres ini menjadi momentum bagi para peneliti, mahasiswa dan akademisi untuk meningkatkan penelitiannya di bidang Bioteknologi baik dalam keilmuan kedokteran, farmasi hingga pangan. Karena selama ini wadah untuk menjaring para peneliti di bidang Bioteknologi di Indonesia belum terbentuk secara resmi.

“Kongres pertama Asosiasi Bioinformatika dan Biodiversity Indonesia di Esa Unggul, menjadi momentum bagi kita untuk mewadahi penelitian-penelitian mengenai Bioteknologi di Indonesia, asosiasi ini akan digagas untuk saling bersinergi mengadakan pelatihan bioinformatika se Indonesia, termasuk esa unggul akan mengeluarkan sertifikasi kelulusan bioinformatika,” ujar Titta di Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat, Senin (19/02/2018).

Selain itu, pembentukan Asosiasi Bioinformatika dan Biodiversity ini dikarenakan begitu beranekaragamnya kekayaan Biodiversitas di Indonesia belum diimbangi dengan sejumlah penelitian dan infrastruktur Bioteknologi yang baik. Sehingga seringkali Big data terkait keanekargaman hayati Indonesia seperti mikroba, agriculture, hewan dan flora endemik Indonesia hilang bahkan dicuri dan disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Suasana Saat Kongres Bioteknologi

Suasana Saat Kongres Bioteknologi

Luasnya kajian yang diteliti oleh Bioteknologi membuatnya menjadi keilmuan yang mampu mempengaruhi manusia di masa depan nantinya. Sehingga penting sekali mewadahi penelitian terkait Bioteknologi melalui sebuah Asosiasi.

“Pengembangan Bioteknologi sangat penting bagi masyarakat yang akan menghadapi era kemajuan industri, di masa depan nantinya Bioteknologi dapat berkolaborasi dengan Farmasi mendesain struktur molekul obat (drug desain) sehingga tepat untuk terapi pasien, untuk ahli bioteknologi juga penting karena dapat mendesain DNA, RNA dan protein, kita bahkan dapat memprediksi arah mutasi gen suatu organisme, bahkan yang terbaru dapat merekayasa kecerdasaan otak manusia” ujar Tita.

Tita yang Juga Kepala Program Studi Bioteknologi Esa Unggul ini berharap kedepannya asosiasi ini dapat berkiprah untuk perkembangan Bioteknologi di Indonesia dan memberikan sumbangsih kepada masyarakat khususnya di bidang Kesehatan, pangan dan Industri.

“Kita berharap Asosiasi ini mampu berperan aktif dalam mengembangkan Bioteknologi sebagai penelitian yang mengkaji berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat khususnya di bidang kesehatan, pangan dan Industri. Target program kami kedepannya yakni menyelenggarakan Workshop bagi peneliti di bidang Bioteknologi di Indonesia,” tutupnya.

Dalam Kongres perdana Kongres Perdana Asosiasi Bioinformatika dan Biodiversity Indonesia dihadiri oleh para peneliti dari berbagai Universitas terkemuka di Indonesia seperti Universitas Brawijaya, Universitas Padjajaran, Swiss German University, Surya University dan Institut Pertanian Bogor. Semoga dengan pembentukan asosiasi ini keilmuan Bioteknologi di Indonesia semakin berkembang dan maju di masa depan.