Direktorat Jenderal Cipta Karya-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyelenggarakan Lomba Foto dan Film Pendek dalam rangka Water Sanitation and Cities Forum 2015. Dalam kesempatan ini Tim Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul berhasil meraih Juara 1 Film Pendek yang berjudul IBUKU, IBUMU, IBUMI, mengumumkan pemenang lomba film dokumenter berskala nasional.

Lomba kali ini mengusung tema “PEMUDA BERKARYA CIPTAKAN PEMUKIMAN BERKELANJUTAN” dalam rangka Water Sanitation and Cities Forum 2015. Film produksi Jaringan Belakang Layar (Ja’Blay) ini terdiri kru yang berasal dari empat angkatan (2010, 2011, 2013, 2014). Dengan karya berjudul ”IBUKU, IBUMU, IBUMI” bercerita tentang pemanfaatan sumber daya air di kaki pegunungan Kendeng Utara, Jawa Tengah. Air sebagai elemen utama kehidupan, dimanfaatkan secara bijak sebagai wujud menjadikan permukiman berkelanjutan.  Diselenggarakannya event ini adalah sebagai ajang pertukaran pengetahuan, pengalaman,teknologi, serta tantangan global di sektor air, sanitasi dan permukiman perkotaan, termasuk bagaimana pengalaman negara lain dalam mengikutsertakan swasta dalam pemanfaatan sumber daya airuntuk kepentingan umum, dalam mewujudkan Sustainable Development Goals WSC Forum and Exhibition juga ditujukan sebagai persiapan menuju Asia Pacific Urban Forum, Regional High Level Meeting for Habitat 3, sekaligus peringatan Hari Habitat Dunia pada bulan Oktober 2015.

LOMBA FOTO DAN FILM PENDEK WSC 2015

Tema: Pemuda Berkarya Ciptakan Permukiman Berkelanjutan

Judul Film : “Ibuku Ibumu IBumi”

Kerabat Kerja Mahasiswa FIKOM UEU:

  1. Fathurrozak
  2. Yuvensius Oldillo
  3. Wahyu Eko Kurniawan
  4. Mario Rachmat Putra
  5. Fadhil Hadi
  6. Gustiar Adittya Wirawan
  7. Mohamad Arief
  8. Francilius Jubata Agam
  9. Ahmad Ghifari Solahuddin
  10. Dwihan Pramudya

Pada hakekatnya pembangunan berkelanjutan merupakan upaya pembangunan yang meliputi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang diarahkan untuk melindungi kebutuhan generasi di masa depan. Perwujudan permukiman berkelanjutan diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan infrastruktur bagi pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat serta peningkatan kualitas lingkungan.

Pemuda sebagai bagian dari masyarakat merupakan sosok produktif yang mempunyai jiwa optimis, berpikir maju dan berintelektual. Pemuda perlu terlibat aktif dalam mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. Pemuda haruslah dapat mengambil peran strategis dengan memberikan kontribusi baik melalui pemikiran maupun tindakan bagi percepatan pembangunan.

Pemuda Berkarya Ciptakan Permukiman Berkelanjutan adalah wujud kontribusi aktif pemuda dalam mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. Kontribusi pemuda melalui pemikiran maupun tindakan nyata sebaiknya dapat memberikan inspirasi kepada lingkungan sekitarnya untuk turut ikut serta. Pemuda Berkarya Ciptakan Permukiman Berkelanjutan dikenalkan untuk mendokumentasikan wujud nyata kontribusi dan peran aktif pemuda dalam berbagai komponen dalam mewujudkan permukiman berkelanjutan baik dari sisi ekonomi, sosial dan lingkungan sebagai berikut:

1. Peningkatan kualitas permukiman kumuh

2. Pelayanan Sanitasi (air limbah domestik dan persampahan)

3. Air bersih

4. Bangunan gedung

Sebelumnya, Fikom juga memenangkan lomba film berskala nasional yang diselenggarakan Kemendikbud pada 2014. Namun, berbeda tim produksi. Hal ini menegaskan, Fikom Esa Unggul berada di jalur yang benar. Setelah menambah koleksi piala bagi almamater, ini juga menjadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa Fikom dalam berkarya. Berdurasi enam menit lima detik, film ini diproduksi di daerah Pati Selatan. Dengan kru yang berjumlah 12 orang, tim Ja’Blay menetap selama sepekan di Pati, Jawa Tengah. Mereka adalah, Frans, Dillo, Jek, Ariv, Fadhlil, Gustiar, Wahyu, Ghifari, Mario, Dwihan, Ageng, dan Ajeng. Dalam sepekan produksi, mereka menetap di Omah Kendeng, semacam sanggar milik warga Kecamatan Sukolilo. Tim Ja’Blay banyak dibantu warga dalam proses produksi, salah satunya dengan dipinjami sepeda motor, dan diantar ke lokasi syuting dan menyewa truk yang digunakan sebagai sarana mobilisasi untuk menuju ke berbagai desa, dan lokasi syuting, seperti gua, sawah, bukit dan sungai.

Penyerahan hadiah akan dilakukan bersama dengan acara Water Sanitation and Cities Forum 2015 tanggal 27 Mei 2015. Selain lomba film pendek, Dirjen Kemen PU-Pera juga mengadakan lomba foto. Selamat kepada Fikom Esa Unggul, tetap berkarya.

Synopsis
IBUKU, IBUMU, IBUMI

Menurut Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene, 10 tahun lagi Indonesia akan krisis air, karena perubahan iklim dan semakin terkikisnmya sumber-sumber mata air. Kebutuhan air bersih meningkat bagi masyarakat. Namun, berkah melimpah bagi masyarakat kaki gunung Kendeng, Jawa tengah, yang dialiri lebih dari 500 sumber mata air bersih. Mereka memanfaatkan untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari secara bijak. Air adalah kehidupan, tak bisa dipisahkan secara harfiah dari tumbuhan, hewan, dan manusia. Maka dari itu, warga kaki gunung Kendeng sadar, akan air untuk kehidupan, dan peran mereka dalam mewujudkan permukiman berkelanjutan.

 http://ciptakarya.pu.go.id/water/page.php?v=24-Pengumuman-Pemenang-Lomba-Foto-dan-Film-Pendek-Youth