Mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota

Mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota

Mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota Termasuk Kedalam 15 Tim Terbaik Dan Mendapatkan Medali Dalam Geo-Innovation Bootcamp Yang Diselenggarakan Badan Informasi Geospasial

Pemakaman merupakan salah satu kebutuhan yang akan kita butuhkan di masa depan. Persoalan lahan pemakaman diperkotaan sangatlah kompleks dimana lahan pemakaman umum diperkotaan semakin sempit karena banyaknya bangunan rumah yang dibangun di pinggiran lahan pemakaman, sementara rencana perluasan area pemakaman selalu terhambat oleh masalah pembebasan lahan. Untuk mengatasi hal tersebut yang dilakukan saat ini adalah sistem tumpang, dimana 2 (dua) atau lebih jenazah yang umumnya masih memiliki hubungan kerabat dengan menggunakan satu makam yang sama adapun cara lain dengan mengambil alih makam yang tidak terurus.

Hal ini semakin diperparah dengan kurangnya informasi mengenai jumlah lahan pemakaman yang masih tersedia dalam waktu cepat. Apalagi saat ini, untuk mengetahui informasi tersebut sangat terbatas dan perlu mendatangi langsung tempat pemakaman, sehingga cara ini sangat menyulitkan masyarakat untuk mendapatkan lahan pemakaman dengan cepat dan efektif. Tidak hanya itu, maraknya sistem pungli yang ada untuk ‘memesan terlebih dahulu’ lahan pemakaman dengan jangka waktu yang panjang padahal jumlahnya terbatas semakin membuat masyarakat kebingungan dimana mereka akan memakamkan jenazah dalam waktu terbatas. Berawal dari permasalahan inilah yang akhirnya dibutuhkan suatu inovasi untuk memberikan informasi ketersediaan lahan pemakaman secara cepat dan efektif, dimana masyarakat dapat melihat informasi ketersedian lahan pemakaman dan bisa memesan lahan pemakaman secara langsung.

“Enteryn” adalah sebuah aplikasi berbasis smartphone yang mengintegrasikan antara database informasi geospasial mengenai ketersediaan lahan pemakaman dengan pengguna dalam satu waktu, tak hanya itu, aplikasi ini juga melibatkan pemerintahan terkait yaitu Dinas Pertamanan dan Pemakaman juga dalam lingkup kelurahan dan kecamatan untuk mempermudah regulasi pembelian lahan pemakaman dan pencatatan data penduduk yang meninggal secara akurat.

Aplikasi “Enteryn” dibangun melalui pemasukan informasi pada webGIS yang akan berfungsi sebagai Server utama untuk informasi ketersediaan lahan pemakaman kemudian diterjemahkan ke dalam sistem aplikasi “Enteryn” sehingga pengguna mendapatkan informasi yang paling baru, serta mengintegrasikannya dengan geotagging location dan Google Maps pengguna aplikasi agar pembelian lahan makam bisa di arahkan ke lokasi pemakaman terdekat dan menujukan rute menuju lokasi pemakaman tersebut.

Melalui Aplikasi “Enteryn” ini, mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Esa Unggul yang terdiri atas Rani Ayu Fransisca, Arfan Ferdiansyah, dan Wesa Guna berhasil lolos seleksi 25 besar dan kemudian terpilih kedalam 15 Tim Terbaik Geo-Innovation BootCamp di Saung Dolken, 14 – 16 Oktober 2017yang diselenggarakan oleh Badan Informasi Geospasial dengan Tema Meningkatkan Peran Masyarakat dalam Pemanfaatan Geospasial (peta).