Rektor Universitas Esa Unggul – Dr. Ir. Arief Kusuma AP, MBA bersama sejumlah Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) yang membawahi ratusan perguruan tinggi swasta (PTS) melebarkan sayap ke Negeri Beruang Merah, Rusia. Mereka menawarkan kerjasama yang salah satunya adalah penawaran beasiswa di Indonesia untuk para akademisi Rusia. “Kerjasama yang terjalin antar perguruan tinggi kedua negara tentunya berperan penting bagi peningkatan people to people contact,” kata Dubes RI untuk Rusia, Djauhari Oratmangun dalam siaran pers, Selasa (9/6/2015).

Delegasi penjajakan kerjasama pendidikan itu dilakukan pada tanggal 1 Juni hingga 6 Juni 2015 lalu. Para anggota delegasi itu adalah Kopertis wilayah 2 Prof. Dr. Diah Natalisa, SE, MBA (membawahi 216 PTS), wilayah 3 Prof. Dr. Ilza Mayuni, SE, MM (336 PTS) dan wilayah 9 Prof. Dr. Niartiningsih Syamsudin (365 PTS). Turut serta dalam rombongan Rektor Universitas Gunadarma Prof. Dr. Eko Sri Margianti, SE. MM, Rektor Universitas Esa Unggul Dr. Arief Kusuma Among Pradja, Rektor Institut Bisnis Nusantara Dr. Christiningrum Adiwardhana dan Wakil Rektor Universitas Mercu Buana Prof. Dana Santoso Saroso, MEngSc, PhD.

Kunjungan hari pertama delegasi Indonesia yakni bertemu Rektor Russian Presidential Academy of National Economy and Public Administration (RANEPA), Direktur ISAA (Lomonosov Moscow State University), Rektor Orel State University-ESPC, Rektor Plekhanov Russian University of Economics dan Rektor Higher School of Economics (HSE). Beberapa komitmen kerjasama telah berhasil dicapai dalam pertemuan tersebut antara lain kerja sama dual degree, tawaran beasiswa Pemerintah Indonesia bagi mahasiswa, peneliti dan dosen Rusia, dan program pertukaran mahasiswa, peneliti serta dosen,” ujar Djauhari.

Secara khusus rektor RANEPA mengundang mahasiswa Gunadarma mengikuti Summer Camp pada tanggal 13 hingga 24 Juli 2015 di Kazan, Tatarstan. Rektor Gunadarma juga telah menandatangani kerjasama dengan Moscow State University of Information Technologies, Radio Engineering and Electronics (MIREA). Begitu pula Universitas Orel telah menandatangani kerjasama dengan Universitas Gunadarma, Universitas Esa Unggul dan KOPERTIS. Pada bulan September 2015 direncanakan pula kerjasama dengan Universitas Rostov on Don.

Waktu yang terbatas di tengah agenda padat tidak mencegah delegasi Indonesia menjalin komunikasi seluasnya dengan mitra Rusianya.  Dengan difasilitasi KBRI Moskow, pada hari kedua (2/6) delegasi perguruan tinggi Indonesia melakukan video conference dengan pejabat Tyumen State University (Tyumen), Far Eastern Federal University (Vladivostok), Don State Technical Universut (Rostov On Don), dan Volgogard State University (Volgogard).

Dubes RI untuk Rusia, Djauhari Oratmangun yang membuka kegiatan video conference menyambut baik dan mendukung upaya pimpinan perguruan tinggi dari Indonesia untuk bekerjasama dengan mitranya dari Rusia. “Kerjasama yang terjalin antar perguruan tinggi kedua negara tentunya berperan penting bagi peningkatan people to people contact,” ujar Dubes Djauhari.  Selama video conference, masing-masing perguruan tinggi memperkenalkan program yang ada di kampusnya, jumlah mahasiswa serta keunggulan pendidikan masing-masing. Pertemuan berlangsung hangat dan lancar dalam Bahasa Inggris dan Rusia. Secara umum seluruh pihak menyambut baik kemungkinan kerjasama di masamendatang, misalnya berupa pengiriman mahasiswa, kerjasama riset, dan joint publication. Secara khusus pihak perguruan tinggi Rusia mengapresiasi inisiatif perkenalan dan tawaran kerjasama dari pihak Indonesia serta menyetuji usulan Dubes Djauhari untuk menindaklanjuti pertemuan video conference dengan korespondensi lebih intens.  Seusai penyelenggaraan video conference, delegasi pendidikan tinggi Indonesia keesokan harinya bertolak ke kota St. Peterseburg dan Kazan untuk melaksanakan pertemuan dengan pejabat Saint Petersburg State University dan Kazan Federal University.

Sumber berita:

http://news.detik.com/read/2015/06/09/052430/2936826/1148/2/jalin-kerjasama-pendidikan-kopertis-kunjungi-negeri-beruang-merah-rusia

http://rmol.co/read/2015/06/05/205107/1/Ketika-Perguruan-Tinggi-Indonesia-Penetrasi-ke-Rusia