Esa Unggul Festival

Esa Unggul Festival

 

Kemeriahan Universitas Esa Unggul Festival 2016

Universitas Esa Unggul Festival 2016 diselenggarakan dikampus Emas pada 24 Mei s.d 27 Mei 2016 digelar berbagai macam kegiatan, meliputi kompetisi futsal se-Jabodetabek dan bazaar, dan puncaknya adalah seminar sehari dengan mengundang dua orang pembicara dari luar kampus yang merupakan pakar yang berkompeten untuk membagi ilmunya kepada mahasiswa Universitas Esa Unggul tersebut yang berlangsung di Ballroom Kemala Universitas Esa Unggul yang dihadiri sekitar 200 orang peserta.

Bapak Asep Kambali seorang sejarawan menekankan pentingnya dibuat kurikulum yang membahas nilai budaya bangsa dan semangat patriotisme dikalangan generasi muda. Hal tersebut menurut Asep merupakan pendidikan karakter bangsa agar generasi muda selalu mencintai budaya sendiri sebelum negara lain mencintainya atau sesuai dengan topik tema seminar, yaitu cintailah budaya sendiri sebelum negara lain mencintainya.

Namun kesenian Indonesia dianggap ciptaan negaranya, seperti kasus yang terjadi beberapa tahun lalu menjadi pembicaraan dilakangan peminat seni bahwa hasil seni tersebut, katanya. Untuk itulah cintailah budaya sendiri sebelum meniti budaya lain. Hal yang menarik diutarakan dalam seminar tersebut, selain memberi pemahaman kesadaran berbangsa dan cinta tanah air pada generasi muda kita, juga menanamkan nilai-nilai luhur akan pentingnya pendidikan kesenian mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, karena menurut Asep budaya itu sangat agung karena lahir dari pemikiran dan renungan mendalam yang diwujudkan dalam bentuk berbagai macam seni, mulai dari seni tari, seni drama, membatik tradisional yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai budaya yang lahir dari tanah air Indonesia, kata Asep.

Pembicara di Acara Seminar Esa Unggul Festival

Pembicara di Acara Seminar Esa Unggul Festival

Sementara pembicara lain seorang pendalang wayang dari Australia yang ikut menjadi pembicara dalam seminar ini yaitu Gaura Mancacaritadipura. Sebagai dalang wayang dari orang asing yang meniti budaya Indonesia turut merasa menikmati permainan dalang tersebut, karena didalamnya banyak terdapat sifat-sifat, karakter manusia yang memiliki peran masing-masing hingga dapat diwujudkan dalam sebuah pementasan yang mengagumkan, kata Gaura. Menurut Gaura, jika sudah mengenakan tradisional jawa blankon lengkap sambil memainkan kedua tangan dengan berbagai karakter dibalik layar dan ditonton banyak orang, timbul semacam nilai-nilai magis yang luar biasa yang tidak diucapkan dengan kata-kata.

Selain kepuasan batin juga bercampur dengan kekuatan spiritual sebagai manusia yang memiliki rasa yaitu seni, kata Gaura.

Menurut ketua pelaksana Rojak, diadakan juga kompetisi futsal untuk mempererat hubungan antara SMA se-Jabodetabek dan adapun para pemenang, yaitu:

Juara I   : SMA Negeri 23 Jakarta

Juara II  : SMA Negeri 33 Cengkareng

Juara III: SMK 1 Budi Oetomo Jakarta

Para pemenang tersebut, mendapatkan tropi dan uang tunai dari Universitas Esa Unggul. (Is. A/Est)

Peragaan Busana

Peragaan Busana