Seminar Wajib Universitas Esa Unggul

Seminar Wajib Universitas Esa Unggul

Fresh Graduated Susah Dapat Kerja? Yuk Terampil Dalam Memimpin Sejak Mahasiswa

Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Dewasa ini mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemauan kita sangatlah sulit. Hal ini dikarenakan persaingan antar tenaga kerja dan pertumbuhan tenaga kerja saat ini membludak. Fresh graduated yakni orang-orang yang baru akan menginjakan kaki di dunia kerja menjadi korban dari ketatnya persaingan di dunia kerja tersebut.

Menurut salah satu pakar ketenagakerjaan Mia Marinne, banyaknya fresh graduated yang saat ini belum mendapatkan pekerjaan dikarenakan ketidaksiapan dari mahasiswa pasca lulus Perguruan Tinggi. Ketidaksiapan tersebut dikarenakan banyaknya mahasiswa yang saat berkuliah tidak memiliki jiwa keterampilan dalam memimpin.

Mia Marinne, Pakar Ketenagakerjaan

Mia Marinne, Pakar Ketenagakerjaan

“Kebanyakan fresh graduated saat ini hanya mementingkan nilai IPK saja, bukan dari keterampilan kepemimpinan yang dia miliki,” ujar Mia saat Seminar Transformasi Keterampilan Dalam Kepemimpinan di Aula Kemala, Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat, Jumat (02/06/2017).

Mia menjelaskan keterampilan dalam kepemimpinan yang dapat dibangun semenjak mahasiswa ialah bagaimana mahaiswa dapat lebih aktif pada situasi kampus dan mengikuti kegiatan serta organisasi-organisasi yang bermanfaat untuk menambah track recordnya, ketika dia lulus dan melamar kerja.

“Jadi jiwa kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang itu dapat terbentuk dari lingkungannya, contoh mahasiswa dapat aktif dan mengikuti kegiatan kampus itu bisa menjadi pendorong bagi dirinya untuk mendapatkan jiwa kepemimpinan.” terangnya.

Wanita yang bekerja sebagai Kepala Rekruitmen Penghubung antar Perusahaan dan Pencari Kerja PT Im Searchlight ini pun mengemukakan manfaat jika seorang mahasiswa dapat membangkitkan jiwa kepemimpinan sejak dini. “Jadi manfaat dari lahirnya jiwa kepemimpinan saat mahasiswa, ketika dia lulus si mahasiswa mempunyai informasi kerja yang lebih cepat karena mempunyai banyak link karena pengalaman dalam memimpin dan ikut dalam banyak organisasi, selain itu di CV nantinya HRD akan melihat jejak pengalaman sebelumnya,” tutur Mia.

Ia pun berharap agar mahasiswa nantinya dapat menyadari potensi dalam diri masing-masing, karena jika dapat digali potensi maka kelebihan-kelebihan yang tersimpan dapat tersalurkan. Mahasiswa masih memiliki kesempatan yang sangat besar untuk mengembangkan potensi, meskipun mahasiswa memiliki keterbatasan waktu untuk membagi antara kuliah dan berorganisasi. “Mumpung masih mahasiswa manfaatkan waktu untuk berbagai kegiatan, walau waktunya terkungkung oleh keterbatasan karena harus menyeimbangkan waktu berorganisasi dan kuliah,” terangnya.

Publik Speaking Cara Efektif Menghadapai HRD

Sementara itu dihari yang sama, seminar kedua yang bertajuk Compering Fear of Speaking in Front of Public dengan pembicara Founder Senang Bicara Nila Kresna membahas mengenai cara yang efektif dalam berbicara didepan publik.

Nila menerangkan pentingnya sesorang mengusai publik speaking di depan publik merupakan hal yang penting dilakukan terutama bagi para pencari kerja yang umumnya harus mempresentasikan dirinya saat menghadapi wawancara dengan perekrut kerja.

“Skill komunikasi itu penting dikuasai terutama bagi para fresh graduated, bagaimana dia mempresentasikan dirinya menjual skill dan kemampuannya kepada perusahaan,” ujar Nila.

Wanita yang bekerja di perusahaan swasta ini menjelaskan hal apa saja yang harus dilatih dalam public speaking untuk melancarkan perekrutan saat menghadapi HRD atau perekrut. “Hal pertama yang harus dilatih ialah rasa percaya diri yang kedua itu pengucapan dalam setiap wawancara harus terstruktur jelas tidak berantakan dan kemampuan memainkan body language (gerak tubuh) itu penting untuk mendapat nilai dari sebuah perusahaan,” tuturnya.

Nila Kresna (Founder Senang Bicara) dan Hesti (Anggota Senang Bicara)

Nila Kresna (Founder Senang Bicara) dan Hesti (Anggota Senang Bicara)

Hesti salah seorang anggota Senang Bicara yang merupakan perkumpulan public speaking yang digagas oleh Nila mengatakan public speaking sangat membantu dirinya untuk mengembangkan potensi yang selama ini terpendam darinya, terutama dalam hal komunikasi.

“Saya merasakan manfaat yang sangat besar sekali saat belajar public speaking terutama bagaimana meningkatkan potensi diri saya menjadi lebih baik,” jelasnya.

Mahasiswa jurusan Sejarah Universitas Indonesia ini menungkapkan dirinya terbantu dalam menghadapi berbagai masalah dan kesulitan seperti menyelesaikan tugas akhir dan berkomunikasi dengan narasumber. “Terbantu sekali dengan public speaking, tugas akhir saya pun dapat diselesaikan dengan lebih cepat,” tutupnya.

Dua Seminar wajib yang diselenggarakan oleh Universitas Esa Unggul ini diikuti oleh sekitar 50 peserta dari berbagai jurusan. Seminar yang berlangsung kurang lebih tiga jam ini berlangsung atratktif dan seru, terutama saat sesi latihan berbicara antar para peserta yang dibagi antar kelompok.