Dudung Angkasa,MSC Menjelaskan Tentang Makanan Halal Di Acara Seminar Ilmu Gizi

Dudung Angkasa,MSC Menjelaskan Tentang Makanan Halal Di Acara Seminar Ilmu Gizi

Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Dewasa ini generasi muda banyak dihadapkan oleh berbagai macam kegalauan, mulai dari kegalauan karena menghadapi kesendirian, hingga galau karena percintaan karena tidak menemukan pasangan yang tepat untuk diajak halal. Sebaiknya kegalauan seperti ini harus dihilangkan dari pikiran para generasi muda, karena ada hal yang lebih penting untuk dihalalkan.

Memang apa sih halal lain yang lebih penting dari menghalalkan pasangan kita?, pertanyaan ini menjadi salah satu pembahasan seminar Nasional Ilmu Gizi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan yang dilakukan oleh Jurusan Ilmu Gizi Esa Unggul. Menurut salah satu pembicara yakni Dudung Angkasa,MSC penting sekali bagi generasi muda saat ini untuk memilah dan memilih makanan yang memiliki status halal. Hal ini dikarenakan makanan halal secara spiritual berkaitan dengan terkabulnya do’a seseorang. Kalau do’a kita yang minta pasangan belum dikabulkan juga, coba cek sudah halal belum makanan kita? Selain itu, kehalalan makanan dapat menjadi pelindung konsumen di Indonesia karena banyaknya produk dari hasil arus globalisasi yang tidak mengenal batasan masuk ke negara kita.

Dudung pun menerangkan makanan halal bukan hanya berpengaruh pada kesehatan fisik saja tetapi juga kesehatan mental dan sosial seseorang sehingga makanan halal dapat membuat seseorang sehat secara menyeluruh/holistik. Jadi tidak mengherankan, tingkat kegalauan sesorang pun secara tidak langsung dipengaruhi oleh asupan makanan yang dimakan.

“Pangan halal itu secara mudah ditentukan dari zatnya dan cara mendapatkannya. Untuk dzatnya sebagian besar kita sudah mengetahui dzat yang tidak halal tapi yang ingin saya tekankan ialah dari cara mendapatkannya. Misalnya, nasi yang secara dzat halal dapat berubah status kehalalannya menjadi haram ketika diambil dengan cara tidak benar seperti mencuri atau mengambil tanpa izin. Jika semua orang sadar bahwa status kehalalan makanan dapat berubah karena cara mendapatkannya salah, maka hal ini akan menyehatkan dari sisi mental dan sosial” ujar dudung dalam seminar Gizi, Universitas Esa Unggul, Kamis (13/07/2017).

Pembina Nutrition Club Program Ilmu Gizi Esa Unggul ini pun mengingatkan generasi muda harus lebih aware pada segala hal terkait makanan mulai dari label hingga penyajian makanan yang saat ini begitu banyak macamnya. Kasus Mie Samyang membuka mata kita bahwa tren makanan yang berakibat pada ketidakhalalan yang dibalut dengan trending makanan anak muda, membuat banyak orang saat ini harus lebih teliti dan tidak hanya ikut-ikut sesuatu yang menjadi tren.

Dudung yang juga Kepala Divisi Sains, Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ISAGI) menyimpulkan pangan halal secara positif berhubungan dengan status kesehatan dan berbagai dimensi seperti fisik, mental dan sosial dengan beberapa mekanisme.

“Ada sekitar empat mekanisme makanan halal dapat menyehatkan secara holistik, pertama makanan halal adalah makanan yang aman dan sehat karena kriteria nya lebih ketat dari makanan yang tidak menyandang status halal; kedua, makanan halal berkaitan dengan cara makan yang baik yaitu tidak terburu-buru, mengunyah sampai halus sehingga tidak memberatkan lambung; ketiga, manfaat umum dari zat gizi makanan terhadap kesehatan; keempat, ketersediaan makanan halal di masyarakat akan mengurangi makanan haram seperti alkohol, narkoba, rokok, makanan hasil curian dsb, sehingga secara tidak langsung masyarakat pun akan menjadi sehat. Sebagai langkah awal, perhatikan label halal dalam memilih makanan sehingga pelan-pelan dapat membiasakan diri dengan makanan yang halal,” tutupnya.

Suasana saat Seminar Nasional Ilmu Gizi

Suasana saat Seminar Nasional Ilmu Gizi

Seminar Gizi Nasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Gizi Esa Unggul mengambil tema “Good Nutrition Is Our Mission”. Acara yang ditujukan untuk menyebarluaskan hasil penelitian Terbaik dari Program studi Ilmu Gizi kepada pemerintah, masayrakat, akademisi dan swasta ini menghadirkan beberapa narasumber yakni pakar nutrisi dan ahli di bidang Gizi. Selain narasumber dari pakar dan ahli juga dihadirkan para alumni pemilik karya penelitian terbaik.