Diskusi Antara Narasumber dengan Salah Satu Moderator Dalam Seminar

Diskusi Antara Narasumber dengan Salah Satu Moderator Dalam Seminar

Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Mem-branding sebuah produk kepada masyarakat merupakan hal yang tidak mudah, selain harus memetakan pasar mana saja yang akan kita tuju, sebuah produk harus dapat melekat dalam ingatan khalayak luas. Untuk mengetahui teknik memasarkan sebuah produk yang benar Fakultas Desain dan Industri Kreatif (FDIK) menggelar seminar wajib bertajuk” bagaimana cara melakukan Advertaising” yang dihadiri oleh mahasiswa jurusan DKV, Desain Produk dan Marketing Komunikasi.

Lucky Santoso Creative Director Young and Rubicam yang dihadirkan sebagai pembicara dalam seminar tersebut menjelaskan bagaimana meng-create branding pada sebuah produk, menurutnya dibutuhkan ide serta konsep yang mendalam untuk membuat produk kita dapat dikenal, dapat bersaing serta mampu mempertahankan konsumen agar tidak beralih ke produk lain.

Dirinya pun menjelaskan salah satu konsep ide yang dapat diterapkan untuk branding ialah membuat campaign produk berkonsep “What You Need” Bukan “What You Want”, konsep ini sangat relevan dengan target konsumen masa kini, karena konsumen tidak lagi mencari produk yang diinginkan namun lebih apa yang dibutuhkan. Jika konsep ini dapat diterapkan maka sebuah produk bukan hanya dapat memiliki market yang besar, namun dapat menjaga konsumen untuk setia pada produk yang kita tawarkan.

“Dalam dunia advertaising saat ini mem-branding sebuah produk entah melalui media konvensional seperti Televisi atapun melalui media sosial harus menawarkan apa yang dibutuhkan bukan lagi apa yang diinginkan. Sehingga masyarakat bukan hanya membeli produk kita ketika ingin saja, namun nantinya produk kita mampu melekat dihati konsumen ,” tutur Lucky, di Universitas Esa Unggul, Kebon Jeruk, Kamis (21/12/2017).

Lucky Santoso Creative Director Young and Rubicam Saat menjadi Narasumber

Lucky Santoso Creative Director Young and Rubicam Saat menjadi Narasumber

Lucky pun mencontohkan saat dirinya dan Tim men-dircet iklan Aqua, ide yang ditampilkan dalam membranding Air mineral dalam kemasan ini harus memberikan pesan sebagai produk yang menjadi kebutuhan masyrakat. Salah satu caranya ialah melakukan riset mengenai kebutuhan air yang sehat dan jernih bagi kondisi tubuh manusia, hingga munculah ide mengenai slogan #ADAAQUA.

“Salah satu contohnya ialah Aqua, ini merupakan produk sederhana yang mampu di-branding dan dikemas secara baik advertaisingnya. Slogan #AdaAqua yang dikemas sedemikian menariknya, membuat masyarakat dekat dan Aware bahwasanya daya konsentrasi seseorang mampu buyar karena kekurangan cairan, sehingga konsumen bukan lagi menginginkan namun membutuhkan produk tersebut,” ujarnya.

Suasana Saat Seminar FDIK

Suasana Saat Seminar FDIK

Pria berkepala plontos ini pun menjelaskan media-media yang saat ini potensial untuk melakukan branding sebuah produk, dirinya meyakinkan kepada para mahasiswa saat ini platform media yang tepat tidak lagi terfokus pada media konvensional seperti televisi, koran atau radio. Digitalisasi membuat media dengan platform baru yakni media sosial semakin berkembang dan memudahkan masyarakat terutama kalangan anak muda untuk mengerti dan mencoba melakukan branding.

Dia pun berharap mahasiswa kedepannya mau mencoba dan belajar untuk melakukan branding, jangan hanya terpaku pada teksbook saja namun harus mempraktekannya dilapangan agar ide dan konsep Branding itu dapat berkembang menjadi lebih baik.

“Saat ini branding menjadi semakin mudah, ini adalah eranya kalian memanfaatkan media yang saat ini berkembang untuk digunakan, sesekali kalian harus terjun ke lapangan bagaimana membuat branding produk agar kalian mengetahui prosesnya seperti apa, selain itu jika kalian sudah pernah melakukan branding pada sebuah produk, ini menjadi portofolio yang menarik bagi kalian jika sudah lulus nanti,” tutupnya.

Seminar wajib yang diadakan oleh FDIK dihadiri oleh sekitar 50 mahasiswa dari jurusan Desain Komunuikasi Visual (DKV), Desain Produk dan Marketing Komunikasi. Acara ini berjalan atraktif, karena materi yang disampaikan oleh narasumber sangat menarik sehingga membuat para peserta antusias untuk bertanya.

(Rasyid)