Salah satu Laboratorium Bioteknologi

Salah satu Laboratorium Bioteknologi

Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Besarnya Biodiversitas (Keanekaragaman Hayati) yang dimiliki oleh Indonesia belum terlalu dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah dan peneliti Indonesia. Padahal jika dapat dimanfaatkan sumber-sumber dari Biodiversitas ini dapat bermanfaat dalam segala bidang baik bidang Bioteknolgi pangan, bidang Kesehatan dan kedokteran serta Bioenergi.

Untuk mengoptimalkan melimpahnya Biodiversitas Indonesia yang sangat besar, Esa Unggul sebagai Perguruan Tinggi membuka jurusan Bioteknologi sebagai sebuah Program Studi yang memaksimalkan dan mengoptimalkan penelitian tentang Biodiversitas yang sangat besar di Indonesia. Ketua Jurusan Bioteknologi Titta Novianti, S.Si. M.Biomed. mengatakan Prodi Bioteknologi di Esa Unggul sendiri memiliki tiga kehususan penelitian terhadap berbagai bidang yang menyangkut Biodiversitas.

“Sebetulnya Bioteknologi Esa Unggul memiliki tiga ciri kekhususan, yang pertama itu kita mempelajari bidang Bioteknologi pangan karena saat ini perkembangan bioteknolgi pangan di Indonesia sangat berkembang, kedua bioteknologi kedokteran, karena bidang ini sangat urgent di butuhkan di indonesia, banyak penyakit baru yang membutuhkan penelitian serius mengenai hal tersebut. sehingga kita sangat aware pada bidang Bioteknologi kesehatan ini dengan menyiapkan beragam alat-alat kekinian menjawab tantangan jaman dan menyelesaikan berbagai macam penyakit.” tutur Titta di Esa Unggul, Jakarta Barat, 11 Agustus 2017.

Bidang ketiga yang dibahas dalam Bioteknolgi Esa Unggul ialah Bioenergi, Titta melanjutkan Luasnya biodiversitas Indonesia yang terdiri dari Lautan dan Hutan dapat menjadi penelitian yang sempurna bagi Bioenergi untuk mencari Energi yang terbarukan dari keragaaman hayati di wilayah Indonesia.

“Besarnya Biodiversitas Indonesia di Lautan maupun Hutan dapat kita manfaatkan untuk mencari energi yang terbarukan karena potensi di Indonesia sangat besar dalam mencari Energi tersebut,” tutur Titta.

Untuk itu Bioteknolgi di Esa Unggul dalam proses perkuliahaanya banyak melakukan praktik dan riset di laboritarium yang telah tersedia, hal ini dimaksudkan agar para mahasiswa dapat lebih aktif di bidang praktikum karena lulusan Bioteknologi diproyeksikan sebagai peneliti.

“kita dalam perkuliahaan lebih banyak praktek kira-kira hampir 50% lebih banyak skill dilab, karena mereka nantinya akan dituntut dalam pekerjaan yang berhubungan dengan Research dan Development serta biotek engginer,” ujar Titta.

Meskipun masih terbilang baru berkembang, Titta mengatakan Bioteknologi Esa Unggul ini memiliki berbagai keunggulan diantaranya Bioteknologi Esa Unggul merupakan Program studi Biotek di Perguran Tinggi Swasta di Indonesia. Selain itu kita (Bioteknologi Esa Unggul) menjadi pencetus berdirinya ikatan Bioteknologi Seluruh Indonesia (IBSI) dalam organisasi itu kita dipercayai menjadi pengurus.

“Prodi Biotek Esa Unggul ini salah satu pelopor di Perguruan Tinggi swasta, kita juga diamanatkan sebagai perumus kurikulum Bioteknologi seluruh Indonesia. Kurikulum ini akan menjadi acuan nanti saat akreditasi menggunakan LAMB (Lembaga akreditasi mandiri), karena nanti tidak lagi menggunakan BAN PT selama ini Bioteknologi belum ada Acuan akreditasinya, untuk itu menjadi salah satu yang merumuskan kurikulumnya Biotek dan kami sudah tiga kali bertemu merumuskan di LAMB,” katanya.

Beberapa prestasi pun telah diraih oleh sejumlah mahasiswa dan dosen Bioteknologi Esa Unggul, seperti pada tahun lalu mahasiswa Esa Unggul mendapatkan biaya penelitian dari kemenristek Dikti karena memenangkan Program Kreativitas Mahasiswa. “Beberapa prestasi telah kami raih, seperti tahun kemarin dari mahasiswa Bioteknologi memenangkan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di Kemenristekdikti lewat pembuatan sabun anti iritasi dari Lidah buaya, sementara dari kalangan dosen kami telah mengirimkan tenaga pengajar kami berkompetesi dibidang riset laboratorium di Malaysia ” terang Tatti.

Memilih Bioteknologi Karena Ingin Menjadi Peneliti

Lifda Nirmala Putri mahasiswi Semester dua Bioteknologi Esa Unggul menceritakan mengapa dirinya berminat untuk berkuliah di Jurusan Bioteknologi, hal pertama yang menjadi penyebabnya ialah dikarenakan dirinya sangat tertarik dengan penelitian khususnya di bagian kedokteran.

“Awalnya saya itu tertarik dengan dunia medis dan kedokteran, namun seiring berjalannya waktu saya mendaptkan beasiswa di Bioteknologi Esa Unggul, akhirnya saya tidak menyia-nyiakan hal tersebut karena saya juga tertarik dengan dunia penelitian,” terang Lifda.

Lifda Nirmala Putri Mahasiswi Bioteknologi Berprestasi

Lifda Nirmala Putri Mahasiswi Bioteknologi Berprestasi

Ketertarikan terhadap penelitian inilah yang membuat Lifda mengikuti ajang Program Kreativitas Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti dengan menampilkan penelitian mengenai pembuatan sabun anti iritasi dari Lidah buaya. Dari ajang PKM Dikti tersebut dirinya memenagkan penelitian tentang Bioteknologi.

“Seneng sih dengan penelitian, salah satu hasil yang saya raih itu menjadi pemenang dari ajang PKM Dikti. Waktu itu saya menampilkan penelitian berupa pembuatan sabun. Dari ajang tersebut saya mendapatkan dana penelitian sebesar lima juta,” ucap Lifda.

Mahasiswi yang tinggal di Jakarta Barat ini meyakini bahwa dirinya tidak salah dalam memilih jurusan bioteknologi, selain dikarenakan jurusan ini merupakan passion dirinya, menurutnya menjadi lulusan Bioteknologi ini sangat menjanjikan perihal pekerjaan yang akan didapatkan.”Lulusan di bidang Bioteknologi kan sangat sedikit di Indonesia, sehingga di dunia pekerjaan Bioteknologi sangat luas pekerjaanya,” ujarnya.

Mahasiswi yang bercita-cita menjadi dokter ini berharap nantinya Bioteknologi di Indonesia dapat berkembang dan maju seperti negara-negara lainnya yang telah lbih dahulu memiliki kemajuan riset dan Teknologi.

“Mudah-mudahan Bioteknologi di Indonesia bisa berkembang seperti negara-negara lainnya yang telah maju, karena di ASEAN saja penelitian mengenai Bioteknologi kita sangat kurang dibanding Malaysia kita tertinggal padahal Biodiversitas kita sangat besar,” Tutup Lifda