Usulan Penentuan Jumlah Kanban Perhari Produk Jenis Cavs Di Pt. Autocomp System Indonesia

Deskripsi:
PT. Autocomp Systems Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri komponen otomotif atau pembuatan kabel body mobil. Perusahaan ini adalah perusahaan asing ( PMA ) yang besar dipegang oleh jepang ( Lisensi ). Produk yang dihasilkan, lalu diterima oleh pabrik Harnes body Otomotif ( Perakitan kabel body mobil ) setelah jadi dikirim kepabrik mobil. Perusahaan yang menerima produk masih satu company ( perusahaan satu grup ). Produk yang dihasilkan ada yang dikirim lokal maupun ekspor. PT. Autocomp Systems Indonesia mempunyai berbagai jenis produk yang dihasilkan, sesuai dengan kebutuhan customer yang diinginkan. Penelitian yang dilakukan di PT. Autocomp Systems Indonesia fokus pada salah satu bagian planning ( perencanaan ) untuk menentukan jumlah produk yang harus diproduksi, karena didapat permasalahan yaitu terjadi over stock diarea warehouse. Terjadi over stock akan membuat biaya proses meningkat, bahan menambah ( biaya material naik ) & biaya simpan menjadi bertambah ( membutuhkan area yang luas ). Tujuan penelitian tugas akhir di PT. Autocomp Systems Indonesia adalah untuk penentuan jumlah kanban perhari produk jenis CAVS dan untuk menghindari over stock diarea warehouse. Produk jenis CAVS adalah jenis produk yang diorder oleh semua konsumen dan juga paling banyak jumlah ordernya. PT. Autocomp Systems Indonesia adalah salah satu supplier mobil Toyota. Toyota sendiri memberikan suatu kebijaksanaan bahwa pemasoknya harus memakai sistem kanban. PT. PASI mengadopsi sistem kanban, tapi disini mengalami permasalahan dengan makin timbulnya permintaan konsumen yang semakin tinggi memerlukan area stock yang luas. Produk yang diproses dengan sistim kanban sesuai kapasitas mesin yang ada, maka dalam beberapa hari terjadi stock meningkat / meledak. Ini yang menjadi permasalahan dengan area stock yang ada produk tidak over stock. Masalah tersebut menjadi suatu kerugian yang harus segera diperbaikin mencari solusi yang tepat, sehingga semua kerugian dapat vii segera diatasi. Apabila masalah tersebut tidak bisa diatasi, maka perusahaan tidak bisa berproduksi (bangkrut) mengalami kerugian dibandingkan keuntungan. JIT ( Just In Time ) digunakan untuk memperbaiki sistem perencanaan yang tepat. Salah satu sasaran JIT adalah menghilangkan over stock dengan menggunakan sistem kanban ( kartu ) yang beredar / diproduksi. Parameter – parameter yang digunakan untuk itu adalah jumlah permintaan ( customer request ), waktu tunngu ( Lead Time ), faktor pengaman ( Safety Stock ), ukuran lot ( Lot Size ) dan jumlah hari kerja dalam satu bulan. Kesimpulan dari penelitian tugas akhir didapat dari pengolahan data yang terdiri dari parameter – parameter tersebut, dihasilkan jumlah kanban yang beredar disetiap hari produk jenis CAVS. Hasil analisa dapat diketahui Jumlah kanban yang sudah ada menjadi acuan untuk diproses menjadi produk. Berdasarkan hal ini, maka dilakukan langkah – perbaikan dengan menghitung / menentukan jumlah kanban sebelum proses produksi berjalan. Setelah dilakukan perbaikan – perbaikan tersebut, hasil pengolahan data diperoleh data bahwa tidak berakibatkan over stock.

Penulis :
TEGUH KURNIANTORO ( 2003-21-012 )

Download: