[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Hubungan Tekanan Panas dengan Keluhan Stres Kerja Karyawan di Area Mesin PT. Navigat Energi Unit Bisnis PLTG Gunung Garuda, Jakarta Tahun 2014

Deskripsi:
Latar Belakang: Kondisi lingkungan kerja sangat mempengaruhi terhadap kesehatan para pekerjanya, salah satu kondisi yang tidak aman bagi pekrja yakni tingginya suhu tekanan panas (ISBB) di lingkungan kerja. Berdasarkan penelitian 75% pekerja mengalami dehidarasi (rasa haus) 40% mengalami ketegangan mata, pundak dan pinggang belakang terasa kaku yang mengakbatkan timbulnya ketidaknyamanan dalam bekerja dan mengakibatkan pekerja mengalami stres kerja. Metoda: Penelitian ini menggunakan metoda Crossectional dengan jumlah populasi sebanyak 25 orang dan menjadi sample seluruhnya. Variabel independen dalam penelitian ini ialah suhu tekanan panas di tempat kerja sedang variabel dependennya ialah keluhan stres kerja secara obyektif karyawan. Analisa penelitian menggunakan ini menggunakan Spearman Correlations. Hasil: Jumlah pekerja yang memeiliki umur 20 – 35th berjumlah 19 pekerja (76%) >35 th Berjumlah 6(24%). Masa kerja <3th berjumlah 13 pekerja (58%) >3th berjumlah 12 pekerja (42%). Dengan hasil pengukuran tekanan panas tertinggi diarea mesin I & II yakni 32.67 0C dan 30.47 0C. Dengan tingkat stress kerja tinggi berjumlah 7 pekerja 28%, Sedang 16 pekerja 64% dan rendah 2 pekerja 8%. Hasil hubungan antara tingginya tekanan panas dengan keluhan stres kerja sebesar P: 0.005. Dikarenakan PHitung lebihan kecil dari 0.05 (P<0.05) Kesimpulan: Tingkat stres kerja dipengaruhi oleh tingginya suhu tekanan panas pada lingkungan area kerja, oleh karena itu diperlukan engineering control pada sistem sirkulasi udara untuk mengurangi tingginya suhu panas di area mesin PT. Navigat Energy Unit Bisnis PLTG Gunung Garuda.
Penulis:
ANGGI NASUTION ( 201231208 )
Download:

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]