Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Perawat terhadap Ketepatan Waktu Pengembalian Rekam Medis Rawat Inap di RSD Kota Tidore Kepulauan

Deskripsi:
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat Salah satu faktor yang dapat mendukung penyelenggaraan rekam medis yang baik dan berkualitas yaitu dengan ketepatan waktu pengembalian rekam medis rawat inap dari ruang perawatan ke unit kerja rekam medis. Jika terjadi ketidaktepatan pengembalian rekam medis dari ruang rawat inap ke unit kerja rekam medis, maka sistem pelayanan akan terhambat dan terganggu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku perawat terhadap ketepatan waktu pengembalian rekam medis rawat inap di RSD Kota Tidore Kepulauan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasi serta data dikumpulkan dengan cara disain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat diruang perawatan yang berada di lingkungan RSD Kota Tidore Kepulauan yang berjumlah 107 orang perawat. Pengambilan sampel yang digunakan yaitu dengan Stratified Random Sampling atau sampling acak berstrata dengan jumlah 36 sampel. Analisis data yang digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ketepatan pengembalian rekam medis rawat inap yang tepat waktu (≥2x24jam) 44% dan pengembalian rekam medis yang tidak tepat waktu (<2x24jam) 55,6%. Pengetahuan perawat yang baik 44,4% dan pengetahuan perawat yang kurang baik 55,6%. Sikap perawat yang baik 50% dan sikap perawat yang kurang baik 50%. Perilaku perawat yang baik 44,4% dan perilaku perawat yang kurang baik 55,6%. Hasil uji statistik menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan perilaku perawat terhadap ketepatan waktu pengembalian rekam medis rawat inap dengan nilai P < 0,05. Odd Ratio untuk pengetahuan 6,600, sikap 4,086 dan perilaku 12,00. Keterlambatan pengembalian rekam medis akan menghambat kegiatan selanjutnya, yaitu kegiatan assembling, koding, analisis, indek, pembuatan surat keterangan meninggal, verifikasi klaim BPJS serta kemungkinan menyebabkan hilang atau rusaknya dokumen rekam medis. Untuk mengatasi masalah tersebut rumah sakit melakukan sosialisai dan evalusi dan teguran langsung kepada kepala ruangan yang bertanggung jawab terhadap pengembalian rekam medis rawat inap. pada papan informasi ditempelkan SPO tentang pengembalian rekam medis rawat inap.Penulis:
RUSMALA A. SYAMSUDIN ( 201334024 )

Download: